25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Fakar Suhartami Pratama, Anak Penjual Lontong Sukses Jadi Pengusaha

BERSAMA: Fakar Suhartami Pratama didampingi ibunda bersama karyawan dan koleganya saat perayaan HUT ke-29, sekaligus launching media online Pakarberita Online di Hotel Cambridge Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengusaha Muda, Fakar Suhartami Pratama menjadi trend setter di kalangan milenial. Dia juga merupakan selebgram di media sosial Instagram (IG), yang digandrungi anak-anak muda zaman sekarang. Tak tanggung-tanggung, akunnya @fakarayu1325 memiliki 23 ribu followers.

BUKAN tanpa alasan, Fakar disebut pengusaha sukses di usianya yang masih terbilang muda ini. Dia merupakan pemilik e-sport, seperti mobil legend yang berkantor di Jakarta, pemilik Perusahaan dan Sekolah Founder Pakarsitek dan Fakar Trading. Terbaru, dia mendirikan media Pakarberita Online.

Media online tersebut dilaunching bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT)-nya yang ke-29 pada 13 Juli 2020. Acara itu digelar di Hotel Cambridge Medan, dengan dihadiri para koleganya dan para karyawan nya.

Fakar bercerita, media tersebut sesuai dengan namanya. “Hanya berbeda di huruf pertama saja. Harapan media ini menjadi yang paling ahlinya. Segmennya adalah milenial, sehingga gayanya milenial tetapi tetap memegang kode etik jurnaliatik. Saya juga berharap dapat berpartner dengan media-media lainnya,” kata Fakar didampingi karyawannya, Khairul Umam dan Buyung Habibi Harahap kepada Sumut Pos.

Selama ini, Fakar kerap melakukan gerakan sosial, yakni memberikan sembako kepada warga Medan. Dan pada HUT ke-29 ini, dia memberikan uang secara cuma-cuma atau give away, untuk masyarakat seluruh Indonesia melalui Instagram (IG), sebesar Rp7 juta. Dia juga membagikan beras 5kg sebanyak 200 karung kepada masyarakat Kota Medan.

Setelah sukses, Fakar juga berniat ingin mencalonkan diri menjadi Wali Kota Medan di masa mendatang. Untuk itu, dia terus berupaya memperkaya dirinya terlebih dahulu dari usaha sendiri, agar jika nanti terpilih menjadi Medan 1, tidak lagi tergiur untuk korupsi.

“Bahkan saya berniat jika nanti menjadi Wali Kota Medan, gaji saya akan disumbangkan untuk masyarakat Kota Medan,” ungkapnya dengan antusias.

IBUNDA: Fakar Suhartami Pratama didukung ibunda, Ambar Anggriati.

Dia tertarik membangun Kota Medan dari segi infrastruktur. Fakar membandingkannya dengan Kota Bandung yang jauh lebih bagus infrastrukturnýa dibandingkan Medan, padahal Kota Medan adalah kota metropolitan. “Saya melihat Medan ini hancur sekali, infrastruktur, tata kotanya, kedisiplinan masyarakatnya, hingga birokrasinya,” beber Fakar.

Kesukseskan Fakar ini berkat perjuangan keras. Dia mengisahkan bagaimana menjalani hidup susah semasa sekolah dulu. Sewaktu duduk di bangku SMA, orang tuanya bercerai, ibunya adalah seorang penjual lontong, yang sehari saja untuk mendapatkan Rp50 ribu sangatlah sulit.

“Saya juga pernah mengalami selama 3 bulan hanya makan mie instan dalam sehari dibagi dua, sepotong untuk makan siang, sepotongnya lagi untuk makan malam,” kisahnya.

Kemudian, dia berdoa, dengan memohon kepada Allah agar diberikan kesejahteraan. Dia berniat akan memberikan sebagian uangnya untuk membantu masyarakat. Ia pun kemudian bangkit, bermula dari tukang cuci piring, menjadi office boy hingga jual keripik setelah tamat sekolah.

Lalu Fakar, berupaya keluar dari zona nyamannya. Ia berteman dengan etnis Tionghoa, karena menurutnya, mereka bermental bisnis. Dia tetap mengingat pesan teman-temannya itu, yakni bukan salah seseorang terlahir miskin, tetapi menjadi salah diri sendiri jika mati dalam keadaan miskin. “Inilah didikan mereka yang membuat saya termotivasi,” tegasnya.

Dari sini Fakar berangsur bangkit, hingga menjadi pengusaha muda dengan banyak usaha. Fakar juga sangat peduli dengan pendidikan. Ia kerap memberikan sumbangan gratis ke sekolah-sekolah di Medan. Menurutnya, mencari uang tanpa ilmu, maka akan sia-sia dan tidak akan maju. “Pentingnya ilmu agar dapat memanagemen keuangan yang kita miliki. Itulah prinsip saya, karena itu saya akan selalu membantu dalam hal ini,” ungkapnya.

Selain itu, Fakar juga berniat membuat gerakan sosial dengan memberikan jasa membersihkan masjid gratis dan ambulance gratis.

Sementara itu, Ibu kandung Fakar, Ambar Anggriati mengaku bangga memiliki anak yang sangat tangguh dan termotivasi untuk menjadi sukses. Padahal ia sukses tanpa dukungan materi dari orang tuanya.

“Alhamdulillah, saya mendidiknya selayaknya ibu terhadap anak. Saya selalu mendoakannya agar menjadi sukses. Ia anak yang paling hebat, percaya diri, menerima kenyataan dan mampu bangkit serya berdiri di kakinya sendiri. Cita-cita dan impian saya terwujud. Saya ingat kata-kata anak saya, bahwa ia harus sukses, sukses dan sukses. Semoga segala impiannya itu, termasuk ingin menjadi Walikota Medan terwujud,” ungkap Ambar. (mag-1/dek)

BERSAMA: Fakar Suhartami Pratama didampingi ibunda bersama karyawan dan koleganya saat perayaan HUT ke-29, sekaligus launching media online Pakarberita Online di Hotel Cambridge Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengusaha Muda, Fakar Suhartami Pratama menjadi trend setter di kalangan milenial. Dia juga merupakan selebgram di media sosial Instagram (IG), yang digandrungi anak-anak muda zaman sekarang. Tak tanggung-tanggung, akunnya @fakarayu1325 memiliki 23 ribu followers.

BUKAN tanpa alasan, Fakar disebut pengusaha sukses di usianya yang masih terbilang muda ini. Dia merupakan pemilik e-sport, seperti mobil legend yang berkantor di Jakarta, pemilik Perusahaan dan Sekolah Founder Pakarsitek dan Fakar Trading. Terbaru, dia mendirikan media Pakarberita Online.

Media online tersebut dilaunching bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT)-nya yang ke-29 pada 13 Juli 2020. Acara itu digelar di Hotel Cambridge Medan, dengan dihadiri para koleganya dan para karyawan nya.

Fakar bercerita, media tersebut sesuai dengan namanya. “Hanya berbeda di huruf pertama saja. Harapan media ini menjadi yang paling ahlinya. Segmennya adalah milenial, sehingga gayanya milenial tetapi tetap memegang kode etik jurnaliatik. Saya juga berharap dapat berpartner dengan media-media lainnya,” kata Fakar didampingi karyawannya, Khairul Umam dan Buyung Habibi Harahap kepada Sumut Pos.

Selama ini, Fakar kerap melakukan gerakan sosial, yakni memberikan sembako kepada warga Medan. Dan pada HUT ke-29 ini, dia memberikan uang secara cuma-cuma atau give away, untuk masyarakat seluruh Indonesia melalui Instagram (IG), sebesar Rp7 juta. Dia juga membagikan beras 5kg sebanyak 200 karung kepada masyarakat Kota Medan.

Setelah sukses, Fakar juga berniat ingin mencalonkan diri menjadi Wali Kota Medan di masa mendatang. Untuk itu, dia terus berupaya memperkaya dirinya terlebih dahulu dari usaha sendiri, agar jika nanti terpilih menjadi Medan 1, tidak lagi tergiur untuk korupsi.

“Bahkan saya berniat jika nanti menjadi Wali Kota Medan, gaji saya akan disumbangkan untuk masyarakat Kota Medan,” ungkapnya dengan antusias.

IBUNDA: Fakar Suhartami Pratama didukung ibunda, Ambar Anggriati.

Dia tertarik membangun Kota Medan dari segi infrastruktur. Fakar membandingkannya dengan Kota Bandung yang jauh lebih bagus infrastrukturnýa dibandingkan Medan, padahal Kota Medan adalah kota metropolitan. “Saya melihat Medan ini hancur sekali, infrastruktur, tata kotanya, kedisiplinan masyarakatnya, hingga birokrasinya,” beber Fakar.

Kesukseskan Fakar ini berkat perjuangan keras. Dia mengisahkan bagaimana menjalani hidup susah semasa sekolah dulu. Sewaktu duduk di bangku SMA, orang tuanya bercerai, ibunya adalah seorang penjual lontong, yang sehari saja untuk mendapatkan Rp50 ribu sangatlah sulit.

“Saya juga pernah mengalami selama 3 bulan hanya makan mie instan dalam sehari dibagi dua, sepotong untuk makan siang, sepotongnya lagi untuk makan malam,” kisahnya.

Kemudian, dia berdoa, dengan memohon kepada Allah agar diberikan kesejahteraan. Dia berniat akan memberikan sebagian uangnya untuk membantu masyarakat. Ia pun kemudian bangkit, bermula dari tukang cuci piring, menjadi office boy hingga jual keripik setelah tamat sekolah.

Lalu Fakar, berupaya keluar dari zona nyamannya. Ia berteman dengan etnis Tionghoa, karena menurutnya, mereka bermental bisnis. Dia tetap mengingat pesan teman-temannya itu, yakni bukan salah seseorang terlahir miskin, tetapi menjadi salah diri sendiri jika mati dalam keadaan miskin. “Inilah didikan mereka yang membuat saya termotivasi,” tegasnya.

Dari sini Fakar berangsur bangkit, hingga menjadi pengusaha muda dengan banyak usaha. Fakar juga sangat peduli dengan pendidikan. Ia kerap memberikan sumbangan gratis ke sekolah-sekolah di Medan. Menurutnya, mencari uang tanpa ilmu, maka akan sia-sia dan tidak akan maju. “Pentingnya ilmu agar dapat memanagemen keuangan yang kita miliki. Itulah prinsip saya, karena itu saya akan selalu membantu dalam hal ini,” ungkapnya.

Selain itu, Fakar juga berniat membuat gerakan sosial dengan memberikan jasa membersihkan masjid gratis dan ambulance gratis.

Sementara itu, Ibu kandung Fakar, Ambar Anggriati mengaku bangga memiliki anak yang sangat tangguh dan termotivasi untuk menjadi sukses. Padahal ia sukses tanpa dukungan materi dari orang tuanya.

“Alhamdulillah, saya mendidiknya selayaknya ibu terhadap anak. Saya selalu mendoakannya agar menjadi sukses. Ia anak yang paling hebat, percaya diri, menerima kenyataan dan mampu bangkit serya berdiri di kakinya sendiri. Cita-cita dan impian saya terwujud. Saya ingat kata-kata anak saya, bahwa ia harus sukses, sukses dan sukses. Semoga segala impiannya itu, termasuk ingin menjadi Walikota Medan terwujud,” ungkap Ambar. (mag-1/dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/