31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Suka Berorganisasi Sejak Kuliah

Di usianya yang relatif muda, pria kelahiran 19 Agustus 1982 ini sudah diamanahkan menjadi Ketua Generasi Muda MKGR Sumut. Dia adalah Dodi Sutanto. Berbekal pengalamannya berorganisasi selama di bangku kuliah, anak sulung pasangan Ristanto dengan Hj Zunaidar ini  yakin mampu membawa organisasi pemuda itu ke arah yang lebih baik. Menjalankan roda organisasi sesuai dengan rel yang ada, serta memberdayakan pemuda dengan baik.

Dodi Sutanto, BA, MSc
Dodi Sutanto, BA, MSc

Untuk mengetahui kiprah  ayah dua anak ini, berikut petikan wawancara wartawan koran ini Tomi Sanjaya Lubis dengan Dodi Sutanto di Hotel Candi Jalan Darussalam Medan, beberapa hari lalu.

Apa kabar Anda?

Alhamdulillah sehat walafiat selalu dalam lindungan Allah. Menjalankan roda organisasi yang baik serta mengelola bisnis dengan profesional.

Kapan Anda mulai mengenal organisasi?

Saya mengenal dunia organisasi saat kuliah di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Operasional University Sains Of Malaysia (USM). Waktu itu saya bergabung di organisasi Persatuan Pelajar Indonesia (PPI)  pada tahun 2001. Di situlah mulanya saya mengenal dunia organisasi.

Apa jabatan Anda di PPI pada waktu itu?

Pada saat itu posisi saya cuma pengurus biasa. Maklum saya juga baru belajar berorganisasi. Berbaur dengan teman-teman mahasiswa lainnya dan berupaya memecahkan masalah jika ada kendala yang dihadapi. Seiring berjalannya waktu akhirnya saya diamanahkan menjadi Ketua PPI di kampus USM.

Kenapa Anda bisa terpilih menjadi ketua pada waktu itu?

Ya, betul. Saya pun tidak tahu persis. Tapi yang saat itu saya adalah mahasiswa yang vokal dalam menanggapi segala hal. Jika ada perubahan yang terjadi di kampus, saya selalu tampil paling depan. Memberikan masukan-masukan berupa kritikan untuk membangun dan lain sebagainya.

Selain itu saya juga menjadi salah deklarator untuk mendirikan PPI di kampus. Hal ini bertujuan untuk menjaga solidaritas antar sesama mahasiswa yang merantau ke Malaysia.

Kenapa Anda memilih melanjutkan pendidikan di USM?

Pajang ceritanya. Dipilihnya universitas di luar negeri sebagai tempat saya menimba ilmu sepenuhnya adalah saran kedua orang tua. Sebab mereka tidak yakin jika saya kuliah di Medan, maka pendidikan saya tidak akan selesai. Sebab sejak tamat SMA jiwa labil masih menonjol. Tapi untungnya begitu kuliah di luar negeri perubahan terjadi dalam diri saya. Semangat untuk maju semakin berkibar. Selain itu saya punya jiwa mandiri tanpa menggantungkan diri dengan orang lain terutama orang tua, rajin belajar dan lain sebagainya. Hasilnya setiap semester nilai kuliah saya sanga baik.

Prestasi apa yang pernah Anda raih selama kuliah di USM?

Waktu kuliah ada pelajaran ekstra kurikuler bidang olahraga. Jadi, ekstrakulikuler yang diambil adalah taekwondo. Nah, saat ada kejuaraan olahraga taekwondo se-universitas di Malaysia saya berhasil meraih juara 1. Kemudian,untuk tingkat kejuaraan USM, saya juga meraih juara 1 kelas ringan. Karena prestasi ini saya juga sempat ditawari sebagai asisten dosen di USM. Sebab antara kegiatan akademik dan non akademik bisa diandalkan. Namun tawaran itu saya tolak.

Kenapa Anda menolak tawaran itu?

Sebab, rasa nasionalis saya terhadap negara Indonesia sangat tinggi. Saya tidak ingin mengabdi di Malaysia. Meskipun nantinya di Indonesia saya tidak menjadi dosen atau lain sebagainya tapi saya bangga karena bisa mengabdikan diri di Indonesia.
Begitu pulang ke Indonesia, usaha apa yang Anda geluti?

Mengurus kebun sawit milik orang tua saya. Tapi belakangan saya berupaya untuk mengembangkan usaha perkebunan itu dengan cara membeli tanah seluas 50 hektere di Kabupaten Deliserang. Kemudian saya menanam kelapa sawit hingga akhirnya seiring berjalan waktu lahan perkebunan saya bertambah menjadi 200 hektare.

Dari mana  modal Anda untuk membeli kebun sawit itu?

Saat itu modal utama yang saya miliki adalah doa  restu orang tua serta semangat dorongan dari kedua orang tua. Kemudian, ada tiga jenis modal menurut saya itu adalah cara cepat, cara capek dan cara enak.  Dimana, untuk jenis modal cara cepat yang dilakukan adalah mendapatkan modal dari uang yang tidak benar. Lalu,untuk modal cara capek adalah meminjam modal dari bank. Sehingga capek untuk membayar cicilannya sampai bertahun-tahun. Selanjutnya yang ketiga untuk modal cara enak  adalah bila orang tua mewarisi harta yang banyak, sehingga gampang untuk membuka usaha.
Nah, inilah cara orang membangun modal usaha. Namun, bagi saya yang baik jenis cara modal  itu adalah cara capek dengan meminjam modal usahan dari bank serta membayar cicilannya.

Saat ini apa cita-cita Anda yang belum terwujud?

Kebun sawit sudah ada. Sekarang saya juga sudah punya bisnis perhotelan. Sekarang cita-cita yang belum saya raih adalah membangun sekolah dan rumah sakit. Keduanya sangat penting untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Saya yakin ke depan hal ini bisa diwujudkan. (*)

[table caption=”Daftar Riwayat Hidup” delimiter=”:”]

Nama    :     Dodi Sutanto BA, MSc
Kelahiran     :     Medan, 19 Agustus 1982
Alamat     :     Jalan Sei Bahmendaris No 3 Medan
Agama    :     Islam
Pekerjaan    :     wiraswasta
Ayah     :     Ristanto SH,SPn
Ibu    :     Hj Zunaidar
Istri    :     Indri Kemala Nasution, SpSi
Anak    :    2 Orang
:  1. Raditya Akbar Sutanto
:    2. Raufi Sutanto

Pendidikan[attr colspan=”2″]

:1994:    SD Negeri Percobaan Sei Petani Medan
1997:SMP Negeri 1 Medan
2000    :SMA Negeri 1 Medan
2004    :S-1, Pulau Penang Malaysia, University Sains Of   Malaysia (Management)
2006:   S-2, Pulau Penang Malaysia, University Sains Of  Malaysia (Information Of Tecnology)

Pengalaman Organisasi [attr colspan=”2″]

2001-2006    Pengurus Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Pulau         Penang Malaysia
2008- 2011:Pengurus KNPI Sumut .
2008 –            sekarang:   Wakil Sekretaris DPD Golkar Sumut
2009-sekarang:    Ketua Umum Sekolah Sepak Bola Naga Karimata
2010 –            sekarang:   Wakil Sekretaris HIPMI Medan sampai
2010-sekarang:    Wakil Ketua AMPG Sumut
2011-sekarang: Wakil Sekretaris AMPI Sumut
2011-sekarang:    Wakil Bendahara KONI Sumut
2011-sekarang:  Wakil Ketua Pengprov Karate Kala Hitam Sumut
2011-sekarang Wakil Bendahara OKP & Daerah DPP KNPI Pusat
2011-            sekarang      : Ketua DPD Gema Ormas MKGR Sumut

Pengalaman kerja[attr colspan=”2″]

2005-sekarang:    Direktur Utama PT Tanto Jaya
Jaya 2007-        sekarang :   Direktur Utama PT Senopati Sinar
2010-sekarang: Direktur Utama PT Hotel Candi Tanto Jaya

[/table]

Di usianya yang relatif muda, pria kelahiran 19 Agustus 1982 ini sudah diamanahkan menjadi Ketua Generasi Muda MKGR Sumut. Dia adalah Dodi Sutanto. Berbekal pengalamannya berorganisasi selama di bangku kuliah, anak sulung pasangan Ristanto dengan Hj Zunaidar ini  yakin mampu membawa organisasi pemuda itu ke arah yang lebih baik. Menjalankan roda organisasi sesuai dengan rel yang ada, serta memberdayakan pemuda dengan baik.

Dodi Sutanto, BA, MSc
Dodi Sutanto, BA, MSc

Untuk mengetahui kiprah  ayah dua anak ini, berikut petikan wawancara wartawan koran ini Tomi Sanjaya Lubis dengan Dodi Sutanto di Hotel Candi Jalan Darussalam Medan, beberapa hari lalu.

Apa kabar Anda?

Alhamdulillah sehat walafiat selalu dalam lindungan Allah. Menjalankan roda organisasi yang baik serta mengelola bisnis dengan profesional.

Kapan Anda mulai mengenal organisasi?

Saya mengenal dunia organisasi saat kuliah di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Operasional University Sains Of Malaysia (USM). Waktu itu saya bergabung di organisasi Persatuan Pelajar Indonesia (PPI)  pada tahun 2001. Di situlah mulanya saya mengenal dunia organisasi.

Apa jabatan Anda di PPI pada waktu itu?

Pada saat itu posisi saya cuma pengurus biasa. Maklum saya juga baru belajar berorganisasi. Berbaur dengan teman-teman mahasiswa lainnya dan berupaya memecahkan masalah jika ada kendala yang dihadapi. Seiring berjalannya waktu akhirnya saya diamanahkan menjadi Ketua PPI di kampus USM.

Kenapa Anda bisa terpilih menjadi ketua pada waktu itu?

Ya, betul. Saya pun tidak tahu persis. Tapi yang saat itu saya adalah mahasiswa yang vokal dalam menanggapi segala hal. Jika ada perubahan yang terjadi di kampus, saya selalu tampil paling depan. Memberikan masukan-masukan berupa kritikan untuk membangun dan lain sebagainya.

Selain itu saya juga menjadi salah deklarator untuk mendirikan PPI di kampus. Hal ini bertujuan untuk menjaga solidaritas antar sesama mahasiswa yang merantau ke Malaysia.

Kenapa Anda memilih melanjutkan pendidikan di USM?

Pajang ceritanya. Dipilihnya universitas di luar negeri sebagai tempat saya menimba ilmu sepenuhnya adalah saran kedua orang tua. Sebab mereka tidak yakin jika saya kuliah di Medan, maka pendidikan saya tidak akan selesai. Sebab sejak tamat SMA jiwa labil masih menonjol. Tapi untungnya begitu kuliah di luar negeri perubahan terjadi dalam diri saya. Semangat untuk maju semakin berkibar. Selain itu saya punya jiwa mandiri tanpa menggantungkan diri dengan orang lain terutama orang tua, rajin belajar dan lain sebagainya. Hasilnya setiap semester nilai kuliah saya sanga baik.

Prestasi apa yang pernah Anda raih selama kuliah di USM?

Waktu kuliah ada pelajaran ekstra kurikuler bidang olahraga. Jadi, ekstrakulikuler yang diambil adalah taekwondo. Nah, saat ada kejuaraan olahraga taekwondo se-universitas di Malaysia saya berhasil meraih juara 1. Kemudian,untuk tingkat kejuaraan USM, saya juga meraih juara 1 kelas ringan. Karena prestasi ini saya juga sempat ditawari sebagai asisten dosen di USM. Sebab antara kegiatan akademik dan non akademik bisa diandalkan. Namun tawaran itu saya tolak.

Kenapa Anda menolak tawaran itu?

Sebab, rasa nasionalis saya terhadap negara Indonesia sangat tinggi. Saya tidak ingin mengabdi di Malaysia. Meskipun nantinya di Indonesia saya tidak menjadi dosen atau lain sebagainya tapi saya bangga karena bisa mengabdikan diri di Indonesia.
Begitu pulang ke Indonesia, usaha apa yang Anda geluti?

Mengurus kebun sawit milik orang tua saya. Tapi belakangan saya berupaya untuk mengembangkan usaha perkebunan itu dengan cara membeli tanah seluas 50 hektere di Kabupaten Deliserang. Kemudian saya menanam kelapa sawit hingga akhirnya seiring berjalan waktu lahan perkebunan saya bertambah menjadi 200 hektare.

Dari mana  modal Anda untuk membeli kebun sawit itu?

Saat itu modal utama yang saya miliki adalah doa  restu orang tua serta semangat dorongan dari kedua orang tua. Kemudian, ada tiga jenis modal menurut saya itu adalah cara cepat, cara capek dan cara enak.  Dimana, untuk jenis modal cara cepat yang dilakukan adalah mendapatkan modal dari uang yang tidak benar. Lalu,untuk modal cara capek adalah meminjam modal dari bank. Sehingga capek untuk membayar cicilannya sampai bertahun-tahun. Selanjutnya yang ketiga untuk modal cara enak  adalah bila orang tua mewarisi harta yang banyak, sehingga gampang untuk membuka usaha.
Nah, inilah cara orang membangun modal usaha. Namun, bagi saya yang baik jenis cara modal  itu adalah cara capek dengan meminjam modal usahan dari bank serta membayar cicilannya.

Saat ini apa cita-cita Anda yang belum terwujud?

Kebun sawit sudah ada. Sekarang saya juga sudah punya bisnis perhotelan. Sekarang cita-cita yang belum saya raih adalah membangun sekolah dan rumah sakit. Keduanya sangat penting untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Saya yakin ke depan hal ini bisa diwujudkan. (*)

[table caption=”Daftar Riwayat Hidup” delimiter=”:”]

Nama    :     Dodi Sutanto BA, MSc
Kelahiran     :     Medan, 19 Agustus 1982
Alamat     :     Jalan Sei Bahmendaris No 3 Medan
Agama    :     Islam
Pekerjaan    :     wiraswasta
Ayah     :     Ristanto SH,SPn
Ibu    :     Hj Zunaidar
Istri    :     Indri Kemala Nasution, SpSi
Anak    :    2 Orang
:  1. Raditya Akbar Sutanto
:    2. Raufi Sutanto

Pendidikan[attr colspan=”2″]

:1994:    SD Negeri Percobaan Sei Petani Medan
1997:SMP Negeri 1 Medan
2000    :SMA Negeri 1 Medan
2004    :S-1, Pulau Penang Malaysia, University Sains Of   Malaysia (Management)
2006:   S-2, Pulau Penang Malaysia, University Sains Of  Malaysia (Information Of Tecnology)

Pengalaman Organisasi [attr colspan=”2″]

2001-2006    Pengurus Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Pulau         Penang Malaysia
2008- 2011:Pengurus KNPI Sumut .
2008 –            sekarang:   Wakil Sekretaris DPD Golkar Sumut
2009-sekarang:    Ketua Umum Sekolah Sepak Bola Naga Karimata
2010 –            sekarang:   Wakil Sekretaris HIPMI Medan sampai
2010-sekarang:    Wakil Ketua AMPG Sumut
2011-sekarang: Wakil Sekretaris AMPI Sumut
2011-sekarang:    Wakil Bendahara KONI Sumut
2011-sekarang:  Wakil Ketua Pengprov Karate Kala Hitam Sumut
2011-sekarang Wakil Bendahara OKP & Daerah DPP KNPI Pusat
2011-            sekarang      : Ketua DPD Gema Ormas MKGR Sumut

Pengalaman kerja[attr colspan=”2″]

2005-sekarang:    Direktur Utama PT Tanto Jaya
Jaya 2007-        sekarang :   Direktur Utama PT Senopati Sinar
2010-sekarang: Direktur Utama PT Hotel Candi Tanto Jaya

[/table]

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/