Demikian juga saat Ivan mencopot aksesori yang memenuhi kerah Fildan. Sosok Fildan langsung berubah. Begitu besar pengaruh busana. Saya menjadi sadar. Ivan…, saya kagum pada kehebatan Anda.
Pelajaran lain yang saya dapat adalah ini: kemampuan tim Indosiar menjadikan DA4 sebagai drama besar. Ada tawa. Ada duka. Ada gembira. Ada derai air mata. Tim Indosiar juga mampu membuat tim juri dan komentator sebagai part of the show. Mereka bisa terus menyenangkan penonton dengan cara mereka sendiri berhasil menikmati peran masing-masing. Mereka merasa terhibur oleh diri sendiri. Ini jugalah kunci sukses Srimulat generasi Surabaya. Pemain bisa menikmati guyonan mereka sendiri.
DA4 ini luar biasa. Seandainya saya jurinya, juara satunya 10 orang. Bahkan mungkin 12 orang. Termasuk Fiko yang dari Bangka dan Sheila yang dari Klaten. Putri tukang parkir yang cantik itu.
Tapi, akhirnya saya memang cocok. Fildan-lah yang jadi juara. Putri juara dua. Suara Putri yang dari Balikpapan itu memang sebening salju. Tapi, Fildan lebih komplet. Genre musik apa pun dia lalap: Selamat Malam yang mendayu, Tum Hi Ho yang India, Mbah Dukun yang metal, dan Maskurane yang dibuat blues-jazz. ’’Kamu ini sudah sah menjadi rocker,’’ ujar Inul setelah Fildan menyanyikan rock.
Melihat Fildan yang juara dan Putri yang runner-up, saya lega. Februari lalu, ketika DA4 baru dimulai, saya kirim dua WA. Satu ke Irwan, Dirut Kendari Post, koran terbesar di provinsinya Fildan. Satu lagi ke Ivan, Dirut Kaltim Post, koran terbesar di provinsinya Putri.
’’Irwan, Fildan ini akan menjadi calon juara. Tolong wartawan Anda perhatikan Fildan,’’ tulis saya. Saat itulah saya untuk kali pertama menonton Fildan. Menyanyikan Tum Hi Ho. Sampai-sampai saya harus membuka Google. Mencari terjemahan lagu itu.
Di hari yang sama, saya kirim WA senada. Mengingatkan agar Kaltim Post memperhatikan Putri. Gadis Balikpapan keturunan Bugis Mandar ini bisa jadi salah satu calon juara.
Kini keduanya sudah jadi bintang. Kejora di mana-mana. Idola siapa saja. Fildan akan bisa jadi Judika-nya dangdut. Dan Putri bisa jadi Rossa.
Saya kian takut untuk ikut audisi Dangdut Academy 5. (*)