HARI Minggu kemarin pilkada serentak berlangsung di Kolombia. Benar-benar serentak. Mulai gubernur sampai wali kota/bupati.
Wali kota Bogota yang sudah berhenti tahun 2000 lalu, Enrique Penalosa, nyalon lagi sekarang. Dan kelihatannya Enrique akan terpilih lagi.
Cita-cita utamanya dua: dua-duanya tentang angkutan umum. Pertama, mengembalikan kejayaan busway yang dia lahirkan saat jadi wali kota lebih dari sepuluh tahun lalu. Dia menilai busway kurang terurus sejak dia meninggalkan jabatan wali kota. Kedua, dia ingin membuat keputusan cepat untuk jenis angkutan umum lainnya: kereta bawah tanah atau monorel di atas tanah.
Studi dua pilihan itu sudah dilakukan sejak lama. Agar tidak hanya ada busway. Tapi, dua wali kota penggantinya tidak juga membuat keputusan. Selalu saja terombang-ambing oleh dua macam opini publik. Ada yang bilang lebih baik kereta bawah tanah; ada juga yang bilang lebih baik monorel.
Dengan terpilihnya Enrique, ketertinggalan Bogota dari Medellin bisa dihindari. Selama ini dua kota besar di Kolombia tersebut bersaing. Dua-duanya ternyata menang. Bogota dengan busway-nya. Medellin dengan kereta kabel, metrocable.
Dua jenis angkutan umum itu sama-sama jadi tren baru dunia. Yang mengikuti jejak Medellin kian banyak. Bolivia langsung membangun metrocable. Bahkan lebih panjang: 10 km. Tahun lalu sudah selesai. Karakas di Venezuela menyusul. Bahkan, London pun akhirnya ikut: tahun ini mulai membangunnya. Juga 10 km.
Era kereta gantung hanya untuk turis kelihatannya akan berakhir. Zaman kereta gantung hanya untuk mengatasi problem pegunungan mungkin akan lewat. Setelah sukses di Medellin sejak sepuluh tahun lalu, cable car menuju puncak kejayaannya sebagai public transportation.
Biaya pembangunannya pun akan bisa turun drastis. Bisa tinggal sepertiga monorel ringan. Bisa tinggal sekitar USD 5 juta per kilometer. Di Medellin biaya itu mencapai USD 12 juta/km karena medannya yang sangat sulit. Karena itu, opini publik di London riuh sekali ketika ada bocoran biaya pembangunannya mencapai USD 100 juta per km.
HARI Minggu kemarin pilkada serentak berlangsung di Kolombia. Benar-benar serentak. Mulai gubernur sampai wali kota/bupati.
Wali kota Bogota yang sudah berhenti tahun 2000 lalu, Enrique Penalosa, nyalon lagi sekarang. Dan kelihatannya Enrique akan terpilih lagi.
Cita-cita utamanya dua: dua-duanya tentang angkutan umum. Pertama, mengembalikan kejayaan busway yang dia lahirkan saat jadi wali kota lebih dari sepuluh tahun lalu. Dia menilai busway kurang terurus sejak dia meninggalkan jabatan wali kota. Kedua, dia ingin membuat keputusan cepat untuk jenis angkutan umum lainnya: kereta bawah tanah atau monorel di atas tanah.
Studi dua pilihan itu sudah dilakukan sejak lama. Agar tidak hanya ada busway. Tapi, dua wali kota penggantinya tidak juga membuat keputusan. Selalu saja terombang-ambing oleh dua macam opini publik. Ada yang bilang lebih baik kereta bawah tanah; ada juga yang bilang lebih baik monorel.
Dengan terpilihnya Enrique, ketertinggalan Bogota dari Medellin bisa dihindari. Selama ini dua kota besar di Kolombia tersebut bersaing. Dua-duanya ternyata menang. Bogota dengan busway-nya. Medellin dengan kereta kabel, metrocable.
Dua jenis angkutan umum itu sama-sama jadi tren baru dunia. Yang mengikuti jejak Medellin kian banyak. Bolivia langsung membangun metrocable. Bahkan lebih panjang: 10 km. Tahun lalu sudah selesai. Karakas di Venezuela menyusul. Bahkan, London pun akhirnya ikut: tahun ini mulai membangunnya. Juga 10 km.
Era kereta gantung hanya untuk turis kelihatannya akan berakhir. Zaman kereta gantung hanya untuk mengatasi problem pegunungan mungkin akan lewat. Setelah sukses di Medellin sejak sepuluh tahun lalu, cable car menuju puncak kejayaannya sebagai public transportation.
Biaya pembangunannya pun akan bisa turun drastis. Bisa tinggal sepertiga monorel ringan. Bisa tinggal sekitar USD 5 juta per kilometer. Di Medellin biaya itu mencapai USD 12 juta/km karena medannya yang sangat sulit. Karena itu, opini publik di London riuh sekali ketika ada bocoran biaya pembangunannya mencapai USD 100 juta per km.