Selain penelitian yang dilakukan Kelompok Studi Polimer Institut Teknologi Bandung (ITB), Balai Besar Kimia, Farmasi, dan Kemasan (BBKFK) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga membuktikan bahwa migrasi Bisfenol-A (BPA) dari galon Polikarbonat berbagai merek yang diteliti masih jauh di bawah ambang batas aman yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Artinya, galon-galon tersebut masih aman untuk digunakan sebagai kemasan air minum.
Belum ada satupun pengakuan dari para dokter anak yang menyebutkan bahwa penyakit autis pada anak disebabkan karena mengonsumsi air minum dalam kemasan galon Polikarbonat. Hingga kini, menurut para dokter dan psikologi anak ini, penyebab autisme belum diketahui secara pasti.