Nestapa anak-anak korban Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) tak selesai pasca santunan dari pemerintah diberikan. Alvaro Fidelis Sulu, 5, masih harus cuci darah mandiri dengan metode Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) tiap empat jam sekali. Rayvan Aji pratama, 2,5, bahkan harus berjuang di tengah vonis dokter yang menyatakan dia buta dan berpotensi tuli.
Pemkab Serdangbedagai (Sergai) responsif terhadap kasus gagal ginjal akut pada anak (GGAPA). Penyakit yang disebabkan obat-obatan jenis sirup, yang diduga mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) ini, tak ditemukan di Kabupaten Sergai.