Kabar tersebut dipastikan setelah Sumut Pos mendapat rekaman video selama 20 detik dengan menampilkan pekerja imigran Indonesia yang bernama Iskandar sudah di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (21/3).
Kementerian Luar Negeri RI (Kemenlu RI) mengatakan, serangan Rusia di Chernihiv, Ukraina sempat menganggu layanan umum seperti air, listrik, gas, hingga jaringan komunikasi.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kemenlu Judha Nugraha mengatakan, akibat serangan tersebut, komunikasi dengan sembilan WNI di Chernihiv sempat terputus. Namun demikian, gangguan tersebut telah berhasil diperbaiki dan komunikasi dengan sembilan WNI kembali bisa terhubung.
Keluarga 9 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kota Binjai dan Kabupaten Langkat yang terjebak di Ukraina, bisa merasa lega. Pasalnya, saat ini mereka dalam kondisi aman dan sehat di salah satu banker di Ukraina.
Menurut Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Ilegal (BP2MI), Benny Rhamdani, proses evakuasi 9 pekerja tersebut saat ini menunggu jeda perang masa kemanusiaan dan izin keselamatan dari Pemerintah Ukraina dan Rusia.
Beredar video berdurasi 66 detik, menampilkan 9 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berasal dari Kota Binjai dan Kabupaten Langkat, meminta perlindungan kepada kedutaan besar Indonesia di Ukraina. Mereka merasa terancam nyawanya, karena adanya invasi Rusia ke Ukraina.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI melaporkan 6 warga negara Indonesia (WNI) dan 1 WNA telah dievakuasi dari Ukraina ke Polandia pada Senin (28/2). Evakuasi dilakukan melalui jalur darat. Sebelumnya, ada 25 WNI yang dievakusi sehingga totalnya sudah 31 WNI yang berhasil dievakuasi.
Pemerintah Indonesia diminta segera mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Ukraina. Sebab, situasi di Ukraina saat ini makin memburuk karena tengah bersitegang dengan Rusia.