29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Mengenal ROV, Robot Pencari AirAsia di Dasar Laut

Remotely Operated Vehicles atau ROV. Foto: Istimewa
Remotely Operated Vehicles atau ROV. Foto: Istimewa

SUMUTPOS.CO- REMOTELY Operated Vehicles atau ROV merupakan robot kelautan yang memiliki kemampuan untuk mengamati benda–benda yang ada di lautan. ROV adalah kendaraan bawah air yang gerakannya dikendalikan secara langsung oleh manusia melalui remote control dari atas permukaan air.

Dilansir Kalteng Pos (Grup JPNN.com), Sabtu (3/1), berdasarkan informasi dari berbagai sumber, ROV digunakan untuk banyak hal di dalam air, beberapa di antaranya untuk kepentingan eksplorasi minyak lepas pantai, termasuk perakitan pipa, elektronik, dan konstruksi.

Alat berwarna kuning sepanjang 50 sentimeter dengan berat 5 kilogram itu memiliki kamera kecil di tiap sisi. ROV tersambung ke remote control dengan seutas kabel.

Keistimewaan alat ini adalah karena fungsinya yang memberikan kemudahan kepada manusia untuk tidak perlu masuk dan menyelam kelautan dalam mengamati berbagai sumer daya yang ada di lautan. Dengan ROV seseorang peneliti hanya perlu melihat data–data yang terekam oleh ROV yang dimasukkan ke laut di dalam sebuah monitor.

Dalam pencarian pesawat yang diduga jatuh ke dalam laut, maka robot yang disebut ROV juga sering digunakan. Alat ini akan mengangkat benda-benda dalam laut yang dalam.

Saat diturunkan, ROV akan mengeluarkan sonar untuk mendeteksi keberadaan benda di sekitarnya. Jangkauan sonar mencapai radius 60 meter. Bila sonar mendeteksi adanya benda padat tertentu, alat tersebut akan mengeluarkan bunyi yang berbeda-beda tergantung material benda.

Kelemahannya, bobot ROV yang hanya 5 kilogram, menyebabkan robot ini tidak dapat dioperasikan di perairan yang kecepatan arusnya melebihi 2 knot. Hal itu pula yang sering menyebabkan tim SAR pencarian bangkai pesawat AirAsia QZ8501 gagal melakukan pendeteksian bawah laut menggunakan ROV.

ROV ini juga digunakan untuk mengangkat black box Adam Air di perairan Majene Sulbar dari kedalaman laut 2.000 meter. ROV yang digunakan untuk mengangkat AdamAir saat itu adalah jenis ROV Remora yang bisa menjelajah hingga kedalaman 6 ribu meter.

Yang akan membawa ROV dalam SAR AirAsia adalah tim survei yang beranggotakan Ikatan Surveyor Indonesia dan Asosiasi Kontraktor Survey Laut Indonesia membawa sejumlah peralatan canggih yang biasa digunakan untuk pemetaan bawah laut.(nto/jpnn)

Remotely Operated Vehicles atau ROV. Foto: Istimewa
Remotely Operated Vehicles atau ROV. Foto: Istimewa

SUMUTPOS.CO- REMOTELY Operated Vehicles atau ROV merupakan robot kelautan yang memiliki kemampuan untuk mengamati benda–benda yang ada di lautan. ROV adalah kendaraan bawah air yang gerakannya dikendalikan secara langsung oleh manusia melalui remote control dari atas permukaan air.

Dilansir Kalteng Pos (Grup JPNN.com), Sabtu (3/1), berdasarkan informasi dari berbagai sumber, ROV digunakan untuk banyak hal di dalam air, beberapa di antaranya untuk kepentingan eksplorasi minyak lepas pantai, termasuk perakitan pipa, elektronik, dan konstruksi.

Alat berwarna kuning sepanjang 50 sentimeter dengan berat 5 kilogram itu memiliki kamera kecil di tiap sisi. ROV tersambung ke remote control dengan seutas kabel.

Keistimewaan alat ini adalah karena fungsinya yang memberikan kemudahan kepada manusia untuk tidak perlu masuk dan menyelam kelautan dalam mengamati berbagai sumer daya yang ada di lautan. Dengan ROV seseorang peneliti hanya perlu melihat data–data yang terekam oleh ROV yang dimasukkan ke laut di dalam sebuah monitor.

Dalam pencarian pesawat yang diduga jatuh ke dalam laut, maka robot yang disebut ROV juga sering digunakan. Alat ini akan mengangkat benda-benda dalam laut yang dalam.

Saat diturunkan, ROV akan mengeluarkan sonar untuk mendeteksi keberadaan benda di sekitarnya. Jangkauan sonar mencapai radius 60 meter. Bila sonar mendeteksi adanya benda padat tertentu, alat tersebut akan mengeluarkan bunyi yang berbeda-beda tergantung material benda.

Kelemahannya, bobot ROV yang hanya 5 kilogram, menyebabkan robot ini tidak dapat dioperasikan di perairan yang kecepatan arusnya melebihi 2 knot. Hal itu pula yang sering menyebabkan tim SAR pencarian bangkai pesawat AirAsia QZ8501 gagal melakukan pendeteksian bawah laut menggunakan ROV.

ROV ini juga digunakan untuk mengangkat black box Adam Air di perairan Majene Sulbar dari kedalaman laut 2.000 meter. ROV yang digunakan untuk mengangkat AdamAir saat itu adalah jenis ROV Remora yang bisa menjelajah hingga kedalaman 6 ribu meter.

Yang akan membawa ROV dalam SAR AirAsia adalah tim survei yang beranggotakan Ikatan Surveyor Indonesia dan Asosiasi Kontraktor Survey Laut Indonesia membawa sejumlah peralatan canggih yang biasa digunakan untuk pemetaan bawah laut.(nto/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/