SUMUTPOS.CO – Jika Anda merasa marah terhadap perusahaan dan pemerintah dan butuh menyalurkannya secara postif, kini Anda dapat mengeluarkan unek-unek melalui situs yang diciptakan penemu peranti antivirus, John McAfee.
Saat meluncurkan situs www.brownlist.com dalam konferensi peretas DefCon di Las Vegas, Amerika Serikat, McAfee mengatakan laman tersebut sengaja dibuat untuk mencari solusi bagi masyarakat yang diperlakukan tidak adil.
Sedangkan, bagi perusahaan atau pemerintah, situs itu dapat dijadikan wahana positif untuk mengubah kebijakan.
“Kami membuatnya karena situs itu menampung emosi terkuat dalam manusia, yaitu kemarahan, dan mengubahnya menjadi sesuatu yang positif,” kata McAfee.
McAfee kemudian mengajak masyarakat untuk menulis keluhan apapun ke dalam situs Brownlist.
“Jika Anda orang kecil, lalu ada perusahaan atau pemerintah yang menginjak-injak Anda, Anda mengemukakannya tapi kemudian keesokan harinya Anda justru diperiksa, berkunjunglah ke situs kami,” ujar McAfee.
Meski demikian, sambungnya, Brownlist bukanlah sekedar situs tempat menampung kemarahan.
PEMECAHAN MASALAH
Masyarakat dianjurkan mengeluh dan menganjurkan cara terperinci bagaimana memecahkan masalah tersebut.
Salah satu dari beragam solusi kemudian dipilih dan staf Brownlist akan bekerja mendukung solusi tersebut.
“Kami tahu bahwa motivator terkuat dalam perilaku manusia adalah kemarahan. Hal itu pula yang menghancurkan masyarakat, keluarga, dan individu. Kami juga tahu bahwa kita kehilangan kekuatan karena diambil perusahaan besar dan pemerintah kuat. Brownlist merupakan cara untuk mengambil kembali kekuatan Anda. Kami bisa membantu mengembalikan masyarakat kendali atas kehidupan mereka,” kata McAfee.
McAfee enggan menyebutkan investor yang mendanai pendirian situs Brownlist.
Namun, dia mengaku pendapatan Brownlist digelontorkan perusahaan-perusahaan yang melanggan situs Brownlist guna mengetahui apa saja keluhan yang dialamatkan masyarakat terhadap mereka.
Situs Brownlist ditopang oleh kebebasan berekspresi di Amerika Serikat.
McAfee memiliki reputasi sebagai perintis peranti lunak antivirus yang belakangan dijual ke Intel pada 2010.
Pada 2012, dia ditangkap di Guatemala dengan tuduhan memasuki negara itu secara illegal.
Ia menyeberangi perbatasan untuk mencari suaka politik, setelah melarikan diri di Belize karena dugaan pembunuhan atas tetangganya.
Pejabat Belize mengatakan pria itu adalah “orang yang dicurigai” dalam pembunuhan terhadap pengusaha asal Florida Gregory Faull pada 11 November lalu.
KEBEBASAN BEREKSPRESI
Susan Hall, seorang ahli hukum di bidang komunikasi dan teknologi informasi kantor pengacara Clarke Willmott, mengatakan keberadaan Brownlist akan disokong hak kebebasan berekspresi dalam ranah hukum Amerika Serikat.
Walau begitu, sambung Hall, ada potensi terjadinya pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan jika Brownlist tidak menyelidiki keluhan-keluhan yang disampaikan masyarakat.
Beberapa perusahaan yang dikritik, kata Hall, bisa saja merespons negatif dan mencari penyelesaian di pengadilan.
“Kasus-kasus orang yang dituntut karena menulis keluhan semakin meningkat,” ujar Hall. (BBC)