26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jepang Peringkat 1, Indonesia Peringkat ke-12

Presiden AS Barack Obama bertemu robot Asimo saat berkunjung ke Museum Nasional Sains dan Inovasi di Tokyo, April 2014.
Presiden AS Barack Obama bertemu robot Asimo saat berkunjung ke Museum Nasional Sains dan Inovasi di Tokyo, April 2014.

MANILA, SUMUTPOS.CO – Sebuah indeks baru menempatkan Jepang sebagai negara Asia paling efisien dalam mengembangkan blok-blok kreativitas menjadi inovasi nyata yang berguna bagi ekonomi dan masyarakat, sementara Myanmar, Pakistan dan Kamboja adalah yang paling tidak efisien.

Bank Pembangunan Asia (ADB) mengatakan Jumat (12/9) bahwa mereka telah mengembangkan indeks dengan Unit Intelijen Ekonomis untuk memberi para pembuat keputusan alat untuk menganalisa cara terbaik mendorong inovasi dan kreativitas di negara-negara Asia.

Finlandia dan Amerika Serikat dimasukkan sebagai perbandingan dan masuk ke dalam peringkat kedua dan keempat dari 24 negara yang mencakup beberapa negara terkaya dan termiskin di dunia. Korea Selatan ada di posisi ketiga dan China ada di posisi ke-11.

Indonesia ada di peringkat ke-12 setelah China.

Indeks tersebut menggunakan 36 indikator untuk mengukur kapasitas dan insentif untuk inovasi, termasuk ada berapa universitas yang masuk dalam daftar 500 universitas terbaik dunia di negara tersebut, tingkat urbanisasi dan anggaran riset dan pengembangan.

Jumlah hak paten yang didaftarkan, nilai yang ditambahkan pada komoditas pertanian dan jumlah buku dan film yang diproduksi termasuk dalam delapan indikator untuk produksi kreatif.

Pejabat ADB Bindu N. Lohani mengatakan negara-negara berkembang perlu menjamin investasi-investasi dalam ekonomi mereka mendorong efisiensi dan produktivitas untuk memungkinkan mereka mencapai standar-standar hidup yang lebih tinggi.

Singapura ada di urutan teratas untuk lembaga politik yang kuat, perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan pemberlakuan kontrak, sementara Hong Kong terbaik dalam hal produksi kreatif, mencerminkan kualitas ekspor tingkat tinggi dan industri film yang produktif.

Inovasi dalam industri jasa seperti diagnosa medis, rancangan arsitektur dan akuntansi bisnis menjanjikan di Asia, menurut laporan ADB terpisah yang juga diterbitkan Jumat.

Lembaga itu mengatakan negara-negara berkembang di Asia harus meningkatkan investasi pendidikan tinggi dan pelatihan, inovasi, teknologi informasi dan komunikasi, dan dalam memperbaiki lembaga-lembaga ekonomi untuk memungkinkan mereka melompat lebih jauh dari tingkat pendapatan menengah.

Peringkat secara lengkap: Jepang, Finlandia, Korea Selatan, Amerika Serikat, Taiwan, Selandia Baru, Hong Kong, Australia, Laos, Singapura, China, Indonesia, Malaysia, India, Thailand, Vietnam, Kazakhstan, Filipina, Sri Lanka, Bangladesh, Fiji, Myanmar, Pakistan, dan Kamboja. (AP)

Presiden AS Barack Obama bertemu robot Asimo saat berkunjung ke Museum Nasional Sains dan Inovasi di Tokyo, April 2014.
Presiden AS Barack Obama bertemu robot Asimo saat berkunjung ke Museum Nasional Sains dan Inovasi di Tokyo, April 2014.

MANILA, SUMUTPOS.CO – Sebuah indeks baru menempatkan Jepang sebagai negara Asia paling efisien dalam mengembangkan blok-blok kreativitas menjadi inovasi nyata yang berguna bagi ekonomi dan masyarakat, sementara Myanmar, Pakistan dan Kamboja adalah yang paling tidak efisien.

Bank Pembangunan Asia (ADB) mengatakan Jumat (12/9) bahwa mereka telah mengembangkan indeks dengan Unit Intelijen Ekonomis untuk memberi para pembuat keputusan alat untuk menganalisa cara terbaik mendorong inovasi dan kreativitas di negara-negara Asia.

Finlandia dan Amerika Serikat dimasukkan sebagai perbandingan dan masuk ke dalam peringkat kedua dan keempat dari 24 negara yang mencakup beberapa negara terkaya dan termiskin di dunia. Korea Selatan ada di posisi ketiga dan China ada di posisi ke-11.

Indonesia ada di peringkat ke-12 setelah China.

Indeks tersebut menggunakan 36 indikator untuk mengukur kapasitas dan insentif untuk inovasi, termasuk ada berapa universitas yang masuk dalam daftar 500 universitas terbaik dunia di negara tersebut, tingkat urbanisasi dan anggaran riset dan pengembangan.

Jumlah hak paten yang didaftarkan, nilai yang ditambahkan pada komoditas pertanian dan jumlah buku dan film yang diproduksi termasuk dalam delapan indikator untuk produksi kreatif.

Pejabat ADB Bindu N. Lohani mengatakan negara-negara berkembang perlu menjamin investasi-investasi dalam ekonomi mereka mendorong efisiensi dan produktivitas untuk memungkinkan mereka mencapai standar-standar hidup yang lebih tinggi.

Singapura ada di urutan teratas untuk lembaga politik yang kuat, perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan pemberlakuan kontrak, sementara Hong Kong terbaik dalam hal produksi kreatif, mencerminkan kualitas ekspor tingkat tinggi dan industri film yang produktif.

Inovasi dalam industri jasa seperti diagnosa medis, rancangan arsitektur dan akuntansi bisnis menjanjikan di Asia, menurut laporan ADB terpisah yang juga diterbitkan Jumat.

Lembaga itu mengatakan negara-negara berkembang di Asia harus meningkatkan investasi pendidikan tinggi dan pelatihan, inovasi, teknologi informasi dan komunikasi, dan dalam memperbaiki lembaga-lembaga ekonomi untuk memungkinkan mereka melompat lebih jauh dari tingkat pendapatan menengah.

Peringkat secara lengkap: Jepang, Finlandia, Korea Selatan, Amerika Serikat, Taiwan, Selandia Baru, Hong Kong, Australia, Laos, Singapura, China, Indonesia, Malaysia, India, Thailand, Vietnam, Kazakhstan, Filipina, Sri Lanka, Bangladesh, Fiji, Myanmar, Pakistan, dan Kamboja. (AP)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/