SANFRANSISCO, SUMUTPOS.CO – Google mengatakan mereka sedang menguji coba lensa kontak pintar yang bisa mengukur tingkat glukosa di air mata penggunanya.
Dengan menggunakan keping nirkabel kecil dan sensor glukosa miniatur yang ditanam diantara dua lapis materi lensa, produk ini diklaim mampu mendeteksi kadar diabetes.
Sayangnya produk ini masih dalam tahap penyempurnaan sebelum siap digunakan untuk keperluan sehari-hari. “Kami masih dalam tahap awal pengembangan teknologi ini, tapi kami sudah menyelesaikan studi riset klinis ganda yang membantu memperbaiki purwarupa ini,” kata Google di blog resmi mereka, seperti dilansir techcrunch, Jumat (17/1).
Google merilis bahwa para ilmuwan telah lama melihat bagaimana cairan tubuh tertentu dapat membantu mereka melacak kadar glukosa. Air mata, ternyata juga bisa menjadi sarana, tetapi mengingat kebanyakan orang tidak seperti layaknya aktor Hollywood dan bisa menangis sesuai keinginan, menggunakan air mata untuk mendeteksi kadar diabet bukanlah satu pilihan.
Melalui produk ini, sensor hanya butuh waktu sekitar satu detik untuk mendeteksinya dan lampu LED kecil untuk lensa bakal memperingatkan pengguna bila kadar glukosa mereka melebihi batas tertentu. Google sedang bekerja sama dengan FDA Amerika, untuk mengubah prototipe tersebut menjadi produk nyata dan membawa teknologi ini ke pasar.
“Kami berharap suatu hari nanti teknologi ini bisa membantu pengidap diabetes,” pungkasnya. (esy/jpnn)
SANFRANSISCO, SUMUTPOS.CO – Google mengatakan mereka sedang menguji coba lensa kontak pintar yang bisa mengukur tingkat glukosa di air mata penggunanya.
Dengan menggunakan keping nirkabel kecil dan sensor glukosa miniatur yang ditanam diantara dua lapis materi lensa, produk ini diklaim mampu mendeteksi kadar diabetes.
Sayangnya produk ini masih dalam tahap penyempurnaan sebelum siap digunakan untuk keperluan sehari-hari. “Kami masih dalam tahap awal pengembangan teknologi ini, tapi kami sudah menyelesaikan studi riset klinis ganda yang membantu memperbaiki purwarupa ini,” kata Google di blog resmi mereka, seperti dilansir techcrunch, Jumat (17/1).
Google merilis bahwa para ilmuwan telah lama melihat bagaimana cairan tubuh tertentu dapat membantu mereka melacak kadar glukosa. Air mata, ternyata juga bisa menjadi sarana, tetapi mengingat kebanyakan orang tidak seperti layaknya aktor Hollywood dan bisa menangis sesuai keinginan, menggunakan air mata untuk mendeteksi kadar diabet bukanlah satu pilihan.
Melalui produk ini, sensor hanya butuh waktu sekitar satu detik untuk mendeteksinya dan lampu LED kecil untuk lensa bakal memperingatkan pengguna bila kadar glukosa mereka melebihi batas tertentu. Google sedang bekerja sama dengan FDA Amerika, untuk mengubah prototipe tersebut menjadi produk nyata dan membawa teknologi ini ke pasar.
“Kami berharap suatu hari nanti teknologi ini bisa membantu pengidap diabetes,” pungkasnya. (esy/jpnn)