30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Jepang Luncurkan Satelit Pantau Nuklir

Pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.
Pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.

TOKYO, SUMUTPOS.CO – Gempa bumi dan tsunami yang melumpuhkan PLTN Fukushima Daiichi pada 2011 masih membuat pemerintah Jepang sibuk. Tokyo berusaha keras meminimalkan dampak radiasi karena air radioaktif pada PLTN yang dikelola Tokyo Electric Power Company (TEPCO) tersebut bocor.

Kemarin (19/6) Tokyo meluncurkan dua satelit dari landasan pacu di kawasan Pegunungan Ural, Rusia. Hodoyoshi-3 dan Hodoyoshi-4 itu akan melesat ke luar angkasa bersama 31 satelit lain dengan menggunakan Roket Dnepr. Roket rancangan Ukraina tersebut dijadwalkan lepas landas pukul 19.11 waktu setempat. Tugas dua satelit ciptaan University of Tokyo itu adalah memonitor kebocoran nuklir Fukushima dan Chernobyl.

“Dua satelit tersebut sebenarnya mempunyai beberapa tugas. Tetapi, dua yang utama adalah memantau reaktor nuklir di Fukushima dan Chernobyl,” ungkap Shinichi Nakasuka, ketua proyek pembuatan satelit itu. Dosen senior tersebut menyatakan bahwa pembuatan Hodoyoshi-3 dan Hodoyoshi-4 tidak terlalu menelan banyak biaya. Yakni, sekitar 300 juta yen atau setara dengan Rp 35,28 miliar.

Dari luar angkasa, dua satelit Jepang itu akan memotret dua PLTN yang kini sudah tidak beroperasi lagi. Selain itu, dua satelit tersebut bakal merekam data-data penting terkait dengan dua PLTN itu. Termasuk tingkat radiasi. “Saya berharap, semua bisa membantu pemerintah Jepang dan Ukraina dalam mendeteksi dampak lingkungan kebocoran reaktor nuklir Fukushima dan Chernobyl,” jelasnya. (AFP/hep/c20/tia)

Pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.
Pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.

TOKYO, SUMUTPOS.CO – Gempa bumi dan tsunami yang melumpuhkan PLTN Fukushima Daiichi pada 2011 masih membuat pemerintah Jepang sibuk. Tokyo berusaha keras meminimalkan dampak radiasi karena air radioaktif pada PLTN yang dikelola Tokyo Electric Power Company (TEPCO) tersebut bocor.

Kemarin (19/6) Tokyo meluncurkan dua satelit dari landasan pacu di kawasan Pegunungan Ural, Rusia. Hodoyoshi-3 dan Hodoyoshi-4 itu akan melesat ke luar angkasa bersama 31 satelit lain dengan menggunakan Roket Dnepr. Roket rancangan Ukraina tersebut dijadwalkan lepas landas pukul 19.11 waktu setempat. Tugas dua satelit ciptaan University of Tokyo itu adalah memonitor kebocoran nuklir Fukushima dan Chernobyl.

“Dua satelit tersebut sebenarnya mempunyai beberapa tugas. Tetapi, dua yang utama adalah memantau reaktor nuklir di Fukushima dan Chernobyl,” ungkap Shinichi Nakasuka, ketua proyek pembuatan satelit itu. Dosen senior tersebut menyatakan bahwa pembuatan Hodoyoshi-3 dan Hodoyoshi-4 tidak terlalu menelan banyak biaya. Yakni, sekitar 300 juta yen atau setara dengan Rp 35,28 miliar.

Dari luar angkasa, dua satelit Jepang itu akan memotret dua PLTN yang kini sudah tidak beroperasi lagi. Selain itu, dua satelit tersebut bakal merekam data-data penting terkait dengan dua PLTN itu. Termasuk tingkat radiasi. “Saya berharap, semua bisa membantu pemerintah Jepang dan Ukraina dalam mendeteksi dampak lingkungan kebocoran reaktor nuklir Fukushima dan Chernobyl,” jelasnya. (AFP/hep/c20/tia)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/