26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Inilah Alasan Mengapa Nyamuk Tertarik Menggigit Anda

Nyamuk Aedes aegypti
Nyamuk Aedes aegypti

SUMUTPOS.CO – Ada orang yang tampaknya lebih sering digigit nyamuk dibanding orang lain.

Kini para ilmuwan telah menunjukkan bahwa dugaan tersebut benar adanya, dan mereka mengatakan jawabannya ada pada gen manusia. Diharapkan riset dapat menghasilkan obat yang dapat mencegah penyakit seperti malaria.

“Kami memutuskan untuk melihat studi ini menggunakan pasangan kembar, di mana kami membandingkan siapa yang menarik menggunakan kembar identik dan kembar yang tidak identik,” kata Dr. James Loga dari London School of Hygiene and Tropical Medicine.

Dalam kerjasamanya dengan University of Florida, Logan dan timnya melangsungkan serangkaian percobaan menggunakan 18 pasangan kembar perempuan identik dan 19 non-identik.

Nyamuk dilepas dalam tabung berbentuk Y, dan memiliki siapa di antara pasangan kembar yang mereka ingin gigit, di kiri atau di kanan. Pasangan kembar identik memiliki daya tarik yang sama di mata nyamuk, sementara kembar non-identik, berbeda.

“Ini menunjukkan bahwa daya tarik manusia bagi nyamuk dikendalikan oleh gen kita,” kata Logan.

“Kami tahu bahwa mereka yang tidak menarik bagi nyamuk, memproduksi zat penolak yang alami. Jadi tampaknya gen lah yang mengontrol seberapa menarik kita, dan mengendalikan aroma yang diproduksi oleh tubuh kita,” katanya.

Para peneliti melakukan studi lebih lanjut, yang mereka harapkan dapat menghasilkan perawatan pencegah bagi penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk.

“Begitu kami mengetahu bahwa ini melibatkan gen, kami kemungkinan akan dapat menilai tingkatan risiko populasi terhadap gigitan nyamuk dan kemudian risiko penyakit seperti malaria atau demam berdarah,” kata Logan.

Nyamuk Aedes aegypti
Nyamuk Aedes aegypti

SUMUTPOS.CO – Ada orang yang tampaknya lebih sering digigit nyamuk dibanding orang lain.

Kini para ilmuwan telah menunjukkan bahwa dugaan tersebut benar adanya, dan mereka mengatakan jawabannya ada pada gen manusia. Diharapkan riset dapat menghasilkan obat yang dapat mencegah penyakit seperti malaria.

“Kami memutuskan untuk melihat studi ini menggunakan pasangan kembar, di mana kami membandingkan siapa yang menarik menggunakan kembar identik dan kembar yang tidak identik,” kata Dr. James Loga dari London School of Hygiene and Tropical Medicine.

Dalam kerjasamanya dengan University of Florida, Logan dan timnya melangsungkan serangkaian percobaan menggunakan 18 pasangan kembar perempuan identik dan 19 non-identik.

Nyamuk dilepas dalam tabung berbentuk Y, dan memiliki siapa di antara pasangan kembar yang mereka ingin gigit, di kiri atau di kanan. Pasangan kembar identik memiliki daya tarik yang sama di mata nyamuk, sementara kembar non-identik, berbeda.

“Ini menunjukkan bahwa daya tarik manusia bagi nyamuk dikendalikan oleh gen kita,” kata Logan.

“Kami tahu bahwa mereka yang tidak menarik bagi nyamuk, memproduksi zat penolak yang alami. Jadi tampaknya gen lah yang mengontrol seberapa menarik kita, dan mengendalikan aroma yang diproduksi oleh tubuh kita,” katanya.

Para peneliti melakukan studi lebih lanjut, yang mereka harapkan dapat menghasilkan perawatan pencegah bagi penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk.

“Begitu kami mengetahu bahwa ini melibatkan gen, kami kemungkinan akan dapat menilai tingkatan risiko populasi terhadap gigitan nyamuk dan kemudian risiko penyakit seperti malaria atau demam berdarah,” kata Logan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/