SUMUTPOS.CO – an emoji dengan etnis yang lebih beragam akan tersedia untuk aplikasi pesan teks.
Perusahaan teknologi Amerika ini juga mengatakan telah bekerja sama dengan badan yang bertanggung jawab atas standardisasi simbol grafis yang bisa ditambahkan ke dalam pesan teks.
Sejak 2010, daftar karakter utama telah dikembangkan dan diatur oleh Unicode Consortium, perusahaan nirlaba yang berlokasi di Silicon Valley.
Perusahaan ini dibentuk untuk keperluan perusahaan komputer raksasa, produsen perangkat lunak, pengguna dan lain sebagainya.
Upaya ini dilakukan untuk memastikan karakter utama bisa diakses oleh alat dan perangkat yang berbeda.
Beberapa aplikasi menawarkan memberikan tambahan emoji, akan tetapi pengguna yang tidak memiliki piranti lunak yang sama tidak bisa mengakses emoji-emoji tersebut.
Walaupun populer pertama kali di Jepang, emoji menampilkan dua sosok asal Asia -seorang pria dengan surban dan seorang pria dengan sebuah topi khas Cina.
Apple, Google, Microsoft, dan perusahaan- perusahaan teknologi lain telah mendesain lebih dari 800 karakter emoji, tetapi tetap menggunakan karakter etnis yang sama.
“Emoji pertama kali digunakan sebagai cara untuk mendukung teks dengan ekspresi yang kuat,” papar peneliti Universitas Oxford Bernie Hogan.
“Apabila emoji dibatasi oleh karakter tertentu, pengguna akan merasa dibatasi dalam berekspresi,” tambahnya. (NET)
SUMUTPOS.CO – an emoji dengan etnis yang lebih beragam akan tersedia untuk aplikasi pesan teks.
Perusahaan teknologi Amerika ini juga mengatakan telah bekerja sama dengan badan yang bertanggung jawab atas standardisasi simbol grafis yang bisa ditambahkan ke dalam pesan teks.
Sejak 2010, daftar karakter utama telah dikembangkan dan diatur oleh Unicode Consortium, perusahaan nirlaba yang berlokasi di Silicon Valley.
Perusahaan ini dibentuk untuk keperluan perusahaan komputer raksasa, produsen perangkat lunak, pengguna dan lain sebagainya.
Upaya ini dilakukan untuk memastikan karakter utama bisa diakses oleh alat dan perangkat yang berbeda.
Beberapa aplikasi menawarkan memberikan tambahan emoji, akan tetapi pengguna yang tidak memiliki piranti lunak yang sama tidak bisa mengakses emoji-emoji tersebut.
Walaupun populer pertama kali di Jepang, emoji menampilkan dua sosok asal Asia -seorang pria dengan surban dan seorang pria dengan sebuah topi khas Cina.
Apple, Google, Microsoft, dan perusahaan- perusahaan teknologi lain telah mendesain lebih dari 800 karakter emoji, tetapi tetap menggunakan karakter etnis yang sama.
“Emoji pertama kali digunakan sebagai cara untuk mendukung teks dengan ekspresi yang kuat,” papar peneliti Universitas Oxford Bernie Hogan.
“Apabila emoji dibatasi oleh karakter tertentu, pengguna akan merasa dibatasi dalam berekspresi,” tambahnya. (NET)