Jika melihat hal yang dilakukan peretas pada situs Telkomsel, sambung Pratama, kemungkinan besar pelakunya tidak hanya mampu mengubah tampilan tapi juga membuat self-signed certificate. Artinya, pelakunya bisa melakukan hal yang lebih serius ketimbang deface seperti mengambil alih server yang digunakan oleh web Telkomsel.
Hal itu terlihat dari respon spengelola web yang kurang cepat bertindak. Sebab, deface situs Telkomsel sampai hitungan jam.
“Hal ini menunjukkan hacker benar-benar sudah masuk ke dalam sistem server. Secara lebih detail, bagaimana hacker masuk ke dalam sistem akan dapat terlihat setelah proses forensik,” jelasnya.
Pratama juga menjelaskan ini bisa menjadi pelajaran bagi perusahaan besar dan instansi pemerintah bahwa sebenarnya web masa kini menjadi semacam kantor online yang sangat penting. “Peristiwa semacam ini yang membuat Badan Siber Nasional harus segera dibentuk oleh pemerintah,” katanya. (boy/jpnn)
Jika melihat hal yang dilakukan peretas pada situs Telkomsel, sambung Pratama, kemungkinan besar pelakunya tidak hanya mampu mengubah tampilan tapi juga membuat self-signed certificate. Artinya, pelakunya bisa melakukan hal yang lebih serius ketimbang deface seperti mengambil alih server yang digunakan oleh web Telkomsel.
Hal itu terlihat dari respon spengelola web yang kurang cepat bertindak. Sebab, deface situs Telkomsel sampai hitungan jam.
“Hal ini menunjukkan hacker benar-benar sudah masuk ke dalam sistem server. Secara lebih detail, bagaimana hacker masuk ke dalam sistem akan dapat terlihat setelah proses forensik,” jelasnya.
Pratama juga menjelaskan ini bisa menjadi pelajaran bagi perusahaan besar dan instansi pemerintah bahwa sebenarnya web masa kini menjadi semacam kantor online yang sangat penting. “Peristiwa semacam ini yang membuat Badan Siber Nasional harus segera dibentuk oleh pemerintah,” katanya. (boy/jpnn)