26 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Ngabuburit, Trend di Kala Puasa

Kafe dan Mall Jadi Pilihan

Saat bulan Ramadan, istilah ngabuburit sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.  Istilah ini berasal dari bahasa Sunda, burit artinya waktu menjelang malam hari atau waktu Maghrib. Jadi ngabuburit selama bulan puasa adalah menunggu atau menghabiskan waktu hingga menjelang waktu Adzan Maghrib datang, yaitu saat berbuka puasa.

Banyak orang mengakali ngabuburit ini dengan berbagai kegiatan hingga mereka lupa akan rasa lapar dan haus selama berpuasa. Ada yang cuma tidur-tiduran, nonton, main game, jalan-jalan, dan pokoknya mengerjakan sesuatu hingga saking asyiknya bisa bikin lupa rasa haus dan lapar, bisa menjalankan perintah agama tanpa harus kelaparan dan kehausan.

Nah, sekarang apa yang akan Anda lakukan ketika ngabuburit nanti? Berbagai jawaban akan muncul, mulai dari ngumpul dengan teman, jalan-jalan, shooping atau nyelesaikan kerjaan, bareng diskusi hingga tidur dan main game untuk menghabiskan waktu.

Kegiatan yang paling sering dilakukan selama bulan Ramadan adalah pesantren kilat yang biasanya sering diadakan remaja masjid. Kegiatan lain yang biasanya sering dilakukan para warga metropolitan adalah shopping atau jalan-jalan menikmati suasana kota, atau diskusi bareng sekalian menyelesaikan pekerjaan sambil menunggu buka bersama.  Memang, berbuka puasa bersama keluarga di rumah atau di masjid memang masih menjadi pilihan utama bagi umat muslim. Namun saat ini ada pergeseran, trend dalam berbuka puasa. Masjid atau rumah bukan lagi tempat satu-satunya untuk berbuka puasa.

Lalu, kafé, warung kopi(warkop) dan mal serta beberapa rumah makan cepat saji, selalu menjadi pilihan tempat favorit untuk ngabuburit dan berbuka puasa. Kaum remaja muslim contohnya, mereka banyak yang lebih senang berbuka puasa di luar rumah, seperti kafe dan warkop.
Ada berbagai alasan tersendiri bagi mereka sehingga memilih ngabuburit di kafé, mal atau warkop. Mulai karena suka yang praktis, dan mereka juga senang berbuka puasa  bersama teman-teman sebaya. Biasanya ngabuburit diputuskan bersama sehari sebelum pergi hangout.

Tapi, ngabuburit di kafe dan mal bukan hanya di lakukan oleh kalangan remaja atau ABG, tapi beberapa orang dewasa juga banyak melakukan buka puasa di luar rumah. Hanya mereka biasanya berbuka puasa bersama teman kantor atau keluarga. “Ngabuburit sambil ngumpul dan menyelesaikan pekerjaan akan lebih menyenangkan, sekalian diskusi. Makanya ngabuburit di kafe jadi trend berbuka puasa di metropolis,” ujar Misna salah satu pengusaha cafe di daerah Dr Mansyur Medan.

Menurut Misna, menghabiskan waktu bersama dapat digunakan untuk diskusi, mendapatkan wawasan baru dan bisa dijadikan alat untuk mempererat tali persaudaraan. “Seperti curhat, saling berbagi informasi, dan terkadang juga saling bercanda,” ujarnya.

Berbeda dengan Dina dan teman-temannya. Siswi SMP ini lebih memilih ngabuburit dengan berkumpul dengan teman dan terkadang jalan-jalan. “Biasanya kita jalan sore ngelihat yang lucu-lucu, kadang juga ke mal,” ujar Winda sambil tertawa.

Kegiatan berkumpul, jalan-jalan untuk menunggu waktu berbuka puasa, biasanya akan dilakukan mulai dari pertengahan bulan puasa hingga menjelang berakhir puasa, karena biasanya pada saat ini, pusat perbelanjaan sudah mengadakan promo belanja dengan potongan harga besar. “Ngumpul biasanya kita lakukan bila sudah menjelang bulan puasa berakhir, kan sudah banyak promo itu. Lagian kalau awal bulan puasa susah dikasih keluar sama keluarga,” ujar Winda.

Tetapi hal ini tidak berlaku bagi Agus, pria pegawai swasta yang bekerja sebagai jurnalis ini mengaku lebih senang ngabuburit dengan cara tidur. “Tidur memiliki arti yang sangat penting, selain menjaga stamina juga untuk menjaga kualitas puasa, kan tidur hukumnya sunnah dalam puasa,” ujar Agus.

Sementara Efnie, seorang psikolog anak dan Devi Humas HSBC Bank yang juga kaum sosialita ini melakukan ngabuburit sambil berkumpul dan bertukar cerita. Lokasinya di kafe, warung makan atau mal. “Yang pasti kita cerita yang senang-senang, pekerjaan dan lainnya dilupakan. Kan nggak enak lagi ngumpul yang diceritaan yang berat-berat,”  ujar Devi.
Devi dan teman-temannya selalu melakukan ngabuburit di bulan Ramadan.  Sedangkan tempatnya lebih dipilih sedikit tertutup. “Kalau ada kesempatan kita pasti ngumpul, tapi kalau sama tempat kita pilih yang tidak terlalu ramai,” ucap Devi.

Emilia Ramadhani, Dosen Tetap Fisip USU, Komunikasi Psikologi ini menyatakan, bahwa  ngabuburit itu tidak ada salahnya, asal dapat menjaga kualitas puasa. “Ngabuburit, banyak yang bisa dilakukan, jadi jangan terjebak dengan acara ngumpul yang akhirnya bisa bergosip,” ujar Emil.

Emil menjelaskan, agar tidak terjebak dengan acara ngumpul, maka hindari bicara tentang kerjaan yang dapat menyerempet pada rekan kerja, “Usahakan ngumpul cerita tentang mode terbaru, atau gaya hidup biar lebih tenang ketika puasa,” ucap Emil.

Awalnya tidak ada yang dengan pasti, apa dan kenapa istilah ini paling sering disebut saat Ramadan. Tetapi kapan pastinya kata Ngabuburit sering digunakan ketika berpuasa tidak ada yang tahu, karena tidak ada sejarah dan grafis yang menunjukkan perkembangan dari kata ini. Tahu-tahu kata ini sudah terkenal. (juli rambe)

Kafe dan Mall Jadi Pilihan

Saat bulan Ramadan, istilah ngabuburit sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.  Istilah ini berasal dari bahasa Sunda, burit artinya waktu menjelang malam hari atau waktu Maghrib. Jadi ngabuburit selama bulan puasa adalah menunggu atau menghabiskan waktu hingga menjelang waktu Adzan Maghrib datang, yaitu saat berbuka puasa.

Banyak orang mengakali ngabuburit ini dengan berbagai kegiatan hingga mereka lupa akan rasa lapar dan haus selama berpuasa. Ada yang cuma tidur-tiduran, nonton, main game, jalan-jalan, dan pokoknya mengerjakan sesuatu hingga saking asyiknya bisa bikin lupa rasa haus dan lapar, bisa menjalankan perintah agama tanpa harus kelaparan dan kehausan.

Nah, sekarang apa yang akan Anda lakukan ketika ngabuburit nanti? Berbagai jawaban akan muncul, mulai dari ngumpul dengan teman, jalan-jalan, shooping atau nyelesaikan kerjaan, bareng diskusi hingga tidur dan main game untuk menghabiskan waktu.

Kegiatan yang paling sering dilakukan selama bulan Ramadan adalah pesantren kilat yang biasanya sering diadakan remaja masjid. Kegiatan lain yang biasanya sering dilakukan para warga metropolitan adalah shopping atau jalan-jalan menikmati suasana kota, atau diskusi bareng sekalian menyelesaikan pekerjaan sambil menunggu buka bersama.  Memang, berbuka puasa bersama keluarga di rumah atau di masjid memang masih menjadi pilihan utama bagi umat muslim. Namun saat ini ada pergeseran, trend dalam berbuka puasa. Masjid atau rumah bukan lagi tempat satu-satunya untuk berbuka puasa.

Lalu, kafé, warung kopi(warkop) dan mal serta beberapa rumah makan cepat saji, selalu menjadi pilihan tempat favorit untuk ngabuburit dan berbuka puasa. Kaum remaja muslim contohnya, mereka banyak yang lebih senang berbuka puasa di luar rumah, seperti kafe dan warkop.
Ada berbagai alasan tersendiri bagi mereka sehingga memilih ngabuburit di kafé, mal atau warkop. Mulai karena suka yang praktis, dan mereka juga senang berbuka puasa  bersama teman-teman sebaya. Biasanya ngabuburit diputuskan bersama sehari sebelum pergi hangout.

Tapi, ngabuburit di kafe dan mal bukan hanya di lakukan oleh kalangan remaja atau ABG, tapi beberapa orang dewasa juga banyak melakukan buka puasa di luar rumah. Hanya mereka biasanya berbuka puasa bersama teman kantor atau keluarga. “Ngabuburit sambil ngumpul dan menyelesaikan pekerjaan akan lebih menyenangkan, sekalian diskusi. Makanya ngabuburit di kafe jadi trend berbuka puasa di metropolis,” ujar Misna salah satu pengusaha cafe di daerah Dr Mansyur Medan.

Menurut Misna, menghabiskan waktu bersama dapat digunakan untuk diskusi, mendapatkan wawasan baru dan bisa dijadikan alat untuk mempererat tali persaudaraan. “Seperti curhat, saling berbagi informasi, dan terkadang juga saling bercanda,” ujarnya.

Berbeda dengan Dina dan teman-temannya. Siswi SMP ini lebih memilih ngabuburit dengan berkumpul dengan teman dan terkadang jalan-jalan. “Biasanya kita jalan sore ngelihat yang lucu-lucu, kadang juga ke mal,” ujar Winda sambil tertawa.

Kegiatan berkumpul, jalan-jalan untuk menunggu waktu berbuka puasa, biasanya akan dilakukan mulai dari pertengahan bulan puasa hingga menjelang berakhir puasa, karena biasanya pada saat ini, pusat perbelanjaan sudah mengadakan promo belanja dengan potongan harga besar. “Ngumpul biasanya kita lakukan bila sudah menjelang bulan puasa berakhir, kan sudah banyak promo itu. Lagian kalau awal bulan puasa susah dikasih keluar sama keluarga,” ujar Winda.

Tetapi hal ini tidak berlaku bagi Agus, pria pegawai swasta yang bekerja sebagai jurnalis ini mengaku lebih senang ngabuburit dengan cara tidur. “Tidur memiliki arti yang sangat penting, selain menjaga stamina juga untuk menjaga kualitas puasa, kan tidur hukumnya sunnah dalam puasa,” ujar Agus.

Sementara Efnie, seorang psikolog anak dan Devi Humas HSBC Bank yang juga kaum sosialita ini melakukan ngabuburit sambil berkumpul dan bertukar cerita. Lokasinya di kafe, warung makan atau mal. “Yang pasti kita cerita yang senang-senang, pekerjaan dan lainnya dilupakan. Kan nggak enak lagi ngumpul yang diceritaan yang berat-berat,”  ujar Devi.
Devi dan teman-temannya selalu melakukan ngabuburit di bulan Ramadan.  Sedangkan tempatnya lebih dipilih sedikit tertutup. “Kalau ada kesempatan kita pasti ngumpul, tapi kalau sama tempat kita pilih yang tidak terlalu ramai,” ucap Devi.

Emilia Ramadhani, Dosen Tetap Fisip USU, Komunikasi Psikologi ini menyatakan, bahwa  ngabuburit itu tidak ada salahnya, asal dapat menjaga kualitas puasa. “Ngabuburit, banyak yang bisa dilakukan, jadi jangan terjebak dengan acara ngumpul yang akhirnya bisa bergosip,” ujar Emil.

Emil menjelaskan, agar tidak terjebak dengan acara ngumpul, maka hindari bicara tentang kerjaan yang dapat menyerempet pada rekan kerja, “Usahakan ngumpul cerita tentang mode terbaru, atau gaya hidup biar lebih tenang ketika puasa,” ucap Emil.

Awalnya tidak ada yang dengan pasti, apa dan kenapa istilah ini paling sering disebut saat Ramadan. Tetapi kapan pastinya kata Ngabuburit sering digunakan ketika berpuasa tidak ada yang tahu, karena tidak ada sejarah dan grafis yang menunjukkan perkembangan dari kata ini. Tahu-tahu kata ini sudah terkenal. (juli rambe)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/