
TOBA, SUMUTPOS.CO โ Meski dunia tengah khawatir dengan wabah virus corona, Raja dan Ratu Belanda, Willem Alexander dan Maxima, dijadwalkan tetap berkunjung ke tanah air. Hingga saat ini belum ada perubahan jadwal kunjungan Raja dan Ratu Belanda pada 9 hingga 13 Maret 2020.
โKunjungan ini merupakan undangan dari Presiden Joko Widodo. Ini merupakan kunjungan pertama mereka dalam 25 tahun terakhir. Pemerintah Indonesia sudah mempersiapkan diri menyambut kedatangan Raja dan Ratu Belanda,โ kata Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan kepada wartawan usai meninjau persiapan penyambutan Raja dan Ratu Belanda di Kabupaten Toba, Kamis (5/3).
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima awalnya akan melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. Selanjutnya melakukan perjalanan ke Yogyakarta, Kalimatan, dan terakhir ke Danau Toba, Sumatera Utara.
โTanggal 13 Maret, Raja dan Ratu dijadwalkan berkunjung ke kawasan wisata Danau Toba seharian. Karena itu kami juga melakukan koordinasi persiapan kunjungan tersebut dalam rapat tadi,โ sebut Luhut.
Menyikapi wabah virus Corona yang berdampak pada penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, Luhut mengatakan, tidak perlu panik. Menurutnya, Pemerintah sudah menyiapkan langkah-langkah yang tepat.
โTidak perlu terlalu panik, tapi tetap waspada. Pemerintah sudah memberi imbauan. Semua dipantau dengan baik, seperti di bandara sekarang itu semua orang diperiksa dengan scanning temparature. Kalau ada teman yang batuk, pilek, dan panas, segera melaporkan diri ke faskes. Segera ditelusuri dengan siapa saja ia melakukan kontak. Langkah itu sebagai antisipasi virus corona yang sedang mewabah di dunia. Tapi kita perlu bersyukur, jumlah (positif corona) di Indonesia belum seperti di negara-negara lain,โ jelas Luhut.
Fokus 10 Spot
Tentang penataan kawasan wisata Danau Toba, Luhut mengatakan tahap awal ditargetkan selesai pertengahan tahun 2020 ini. Pemerintah Indonesia fokus dalam pembangunan dimulai dari rumah, hotel, homestay, jalan, kebersihan, budaya, pertanian, hingga manusianya.
โTadi kami melakukan rapat yang membicarakan 39 spot wisata yang kita sepakati dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Lalu dari 39 itu kita perkecil menjadi sekitar delapan hingga 10 spot saja. Agar kita bisa lebih fokus. Kami hitung berapa yang bisa kita langsung danai, sehingga bisa selesai Juni. Kami kerjakan semua,โ sebut Luhut.
Pemerintah, lanjut Menko Luhut, berupaya semaksimal mungkin untuk membuka akses transportasi dan infrastruktur, agar secepat mungkin tersedia di kawasan Danau Toba.
โDi Otorita Sibisa, sudah ada beberapa investor yang mau masuk. Untuk para investor itu, kami akan menyelesaikan tiga ruas jalan, listrik, dan IPAL (Instalasi Pengolahan Limbah). Ini sudah ditenderkan dan akan dikerjakan bulan April. Dengan demikian, sekitar Mei atau Juni konstruksinya sudah bisa dimulai. Proyek ini sempat tertunda sekitar 8 bulan karena alasan sengketa tanah, tetapi sekarang sudah selesai. Agar (kawasan wisata ini) dapat segera kita jual,โ pungkasnya.
Berfoto di Bukit Singgolom
Direktur Utama (Dirut) Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT), Arie Prasetyo, mengungkapkan kunjungaan kenegaraan Raja dan Ratu Belanda, memberikan peluang bagi pengembangan Danau Toba. Misalnya soal kualitas air dan pembangunan pariwisata berkelanjutan.
โRombongan Raja Belanda membawa 100 lebih pengusaha dari Belanda. Tapi acara trade missionnya akan diadakan di Jakarta,โ kata Arie kepada wartawan.
Dengan potensi investasi yang baik dan keamanan para investor terjamin, menurut Arie, para pengusaha asal Belanda pasti melirik Indonesia menjadi negara tujuan investasi mereka untuk mengembangkan usaha bersama. โTadi Pak menko menyampaikan bahwa Belanda adalah negara Eropa dengan investasi terbesar di Indonesia,โ jelas Arie.
Selama di Danau Toba, Raja dan Ratu Belanda akan mengunjungi sejumlah objek wisata. Kunjungan ini dipastikan akan memberikan dampak positif promosi dan kunjungan wisman Eropa โkhususnya Belandaโ ke danau vulkanik terbesar di dunia ini.
โBukit Singgolom memiliki view dengan latar Danau Toba. Nanti Raja Belanda akan mengambil foto shoot dan akan dishare kepada media-media Belanda,โ kata Arie.
Tidak jauh dari Bukit Singgolom, Ratu dan Raja akan bertolak ke Dusun Siambat Dalan, Desa Lintong Nihutan, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Tobasa. Di desa ini, mereka akan melihat rumah adat Batak berusia ratusan tahun, dan masih ditempati oleh masyarakat.
โBeliau (Raja dan Ratu) akan mengunjungi sejumlah tempat di Toba, sebelum mendatangi Pulau Samosir menggunakan kapal. Selanjutnya, kunjungan berakhir di Parapat (Kabupaten Simalungun) untuk melakukan jumpa pers secara resmi,โ tandas Arie. (gus)