29 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Menparekraf Tinjau Kesiapan Anugerah Desa Wisata 2021, Sandiaga: Wisata Pasar Paloh Naga Memang Unik

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, bersama dengan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi dan Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, mengunjungi salah satu destinasi wisata di Sumut, yakni agrowisata Paloh Naga di Desa Denai Lama, Kabupaten Deliserdang, Rabu (9/6). Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka meninjau kesiapan desa tersebut mengikuti Anugerah Desa Wisata 2021.

NAIK ODONG-ODONG: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Bupati Deliserdang mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menaiki odong-odong saat meninjau agrowisata Paloh Naga, Desa Denai Lama, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang, Rabu (9/6).MUHAMMAD IDRIS/SUMUT POS.

DATANG dengan menaiki odong-odong, Menparekraf Sandiaga Uno dan Gubsu Edy Rahmayadi serta rombongan disambut riuh para warga yang sudah menunggu di lokasi acara. Tepat di depan pintu masuk, rombongan diberikan topi tani, langsung di pakai.

Topi tani sebagai simbol karena wisata yang dikunjungi dominan dengan hamparan sawah yang membentang luas. Dengan diiringi musik gamelan, Gubsu bersama rombongan pun menuju panggung utama, untuk menyaksikan pertunjukan kesenian daerah.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 merupakan salah satu program pengembangan kepariwisataan Indonesia yang sedang digalakkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dengan mengangkat tema ‘Indonesia Bangkit, program ini diharapkan mampu mewujudkan visi Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat.

“Wisata Pasar Paloh Naga memang unik. Meskipun nilai transaksi menggunakan ‘kepeng’ (menukarkan uang dalam bentuk koin kayu) masih belum signifikan dalam industri pariwisata, namun kami melihat semangat menjadikan desa wisata ini memiliki keunikan dan tumbuh berkembang merupakan prestasi tersendiri bagi kami di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” kata Sandiaga didampingi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan.

Menurutnya, menghargai semangat desa untuk membangun desa wisata dengan agrowisata yang unik merupakan simbol kebangkitan ekonomi nasional. “Anugerah Desa Wisata 2021 menjadi stimulan kebangkitan industri wisata nasional yang terdampak pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu. Program ini telah berjalan di beberapa daerah, di antaranya Desa Pujon Malang, Desa Mas Ubud, Desa Tugu Selatan Cisarua, Desa Cibuntu Kuningan, Desa Candirejo Magelang dan Desa Pentingsari Sleman,” ujar Sandiaga.

Dijelaskan Sandiaga, desa wisata Denai Lama dipilih dalam kegiatan sosialisasi karena desa tersebut terkenal dengan literasi adat budayanya, seperti Jawa, Melayu dan Batak. Selain itu, juga menghasilkan kerajinan yang beragam, seperti kain tenun khas Desa Denai Lama, Kain Batik Jumputan, dan kerajinan dari batok kelapa.

“Desa wisata Denai Lama juga berkembang dalam pemanfaatan potensi desa, seperti dibangunnya sanggar lingkaran yang memiliki kafe baca. Kafe tersebut juga berfungsi sebagai taman bacaan yang salah satu manfaatnya untuk pengembangan karakter sumber daya masyarakatnya, dikelola oleh remaja desa. Di samping itu, desa ini berhasil berkembang di bidang agrowisata salah satunya agrowisata Paloh Naga sebagai pusat produksi jajanan dan oleh-oleh khas dari Desa Denai Lama. Terlebih, mempunyai ciri khas dalam setiap transaksi jual belinya masih menggunakan cara barter,” terangnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, sosialisasi dan kampanyekan yang dilakukan ini bertujuan agar dari 57.000 desa di seluruh Indonesia yang memiliki daya tarik wisata tergerak untuk mendaftarkan desanya ke dalam program Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021. Dari agenda 9 desa yang dikunjungi, memiliki tujuan memberikan acuan contoh dan motivasi desa lainnya untuk ikut serta mendaftarkan dan berkompetisi menjadikan desa mereka sebagai pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat.

“Tidak hanya itu, kegiatan ini juga bisa membangun motivasi bagi pengembangan desa dan menjadi penggerak ekonomi tingkat desa melalui desa wisata. Calon desa pendaftar juga tidak hanya bagi desa yang baru, melainkan desa wisata rintisan, berkembang dan maju yang belum mendaftarkan desanya juga bisa mengikuti program ini. Diharapkan, target tahun 2021 dengan adanya ini dapat mencatat setidaknya lebih dari 700 desa wisata yang masuk ke dalam data Desa Wisata Indonesia,” ungkapnya.

Dalam penilaian desa wisata pendaftar, Sandiaga menyebutkan, akan mengusung 7 kategori. Antara lain CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability), desa digital, souvenir (kuliner, fesyen, kriya), daya tarik wsata (alam, budaya, buatan), konten kreatif, homestay dan toilet. Kategori tersebut diharapkan mampu mendorong berkembangnya desa wisata menjadi wisata berkelanjutan dan sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas yang dapat diikuti oleh semua desa di Indonesia.

“Registrasi dilakukan secara online mulai 7 Mei sampai 26 Juni 2021. Semua desa di Indonesia harus melengkapi data-data yang sudah ditentukan. Selanjutnya, para dewan juri akan menentukan 500 desa sebagai nominasi dan akan dipilih 50 desa terbaik yang nantinya dilakukan visitasi/verifikasi oleh Menparekraf dan perwakilan dari dewan juri pada 16-20 Agustus. Setelah itu, dipilih 10 besar lalu 4 besar dan 1 desa terfavorit 7 Desember,” tandas Sandiaga.

Pada kesempatan tersebut, Gubsu Edy Rahmayadi mengatakan, pariwisata harus bisa menjadi tulang punggung ekonomi di daerah. “Sektor pariwisata dapat menghidupkan geliat ekonomi suatu daerah, di kota-kota besar di dunia mayoritas Produk Domestik Bruto (PDB) berasal dari sektor pariwisata. Hingga pada akhirnya sektor pariwisata menjadi tulang punggung perekonomian penduduk di daerah,” ujarnya.

Gubsu juga mengatakan, Desa Wisata Denai Lama, punya potensi yang sangat menjanjikan. “Saya sebagai Kepala Daerah mendukung penuh, untuk itu dibutuhkan peningkatan kualitas sarana dan prasarana yang menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan, seperti ketersediaan kamar mandi yang bersih,” ungkapnya.

Sementara, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan mengapresiasi dan berterima kasih atas kunjungan Menparekraf Sandiaga ke Desa Denai Lama. “Kunjungan ini menjadi motivasi dan inspirasi kami untuk lebih meningkatkan potensi pariwisata yang ada di Deli Serdang. Pariwisata memberikan peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya,” ujarnya. (ris/prn)

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, bersama dengan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi dan Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, mengunjungi salah satu destinasi wisata di Sumut, yakni agrowisata Paloh Naga di Desa Denai Lama, Kabupaten Deliserdang, Rabu (9/6). Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka meninjau kesiapan desa tersebut mengikuti Anugerah Desa Wisata 2021.

NAIK ODONG-ODONG: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Bupati Deliserdang mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menaiki odong-odong saat meninjau agrowisata Paloh Naga, Desa Denai Lama, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang, Rabu (9/6).MUHAMMAD IDRIS/SUMUT POS.

DATANG dengan menaiki odong-odong, Menparekraf Sandiaga Uno dan Gubsu Edy Rahmayadi serta rombongan disambut riuh para warga yang sudah menunggu di lokasi acara. Tepat di depan pintu masuk, rombongan diberikan topi tani, langsung di pakai.

Topi tani sebagai simbol karena wisata yang dikunjungi dominan dengan hamparan sawah yang membentang luas. Dengan diiringi musik gamelan, Gubsu bersama rombongan pun menuju panggung utama, untuk menyaksikan pertunjukan kesenian daerah.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 merupakan salah satu program pengembangan kepariwisataan Indonesia yang sedang digalakkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dengan mengangkat tema ‘Indonesia Bangkit, program ini diharapkan mampu mewujudkan visi Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat.

“Wisata Pasar Paloh Naga memang unik. Meskipun nilai transaksi menggunakan ‘kepeng’ (menukarkan uang dalam bentuk koin kayu) masih belum signifikan dalam industri pariwisata, namun kami melihat semangat menjadikan desa wisata ini memiliki keunikan dan tumbuh berkembang merupakan prestasi tersendiri bagi kami di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” kata Sandiaga didampingi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan.

Menurutnya, menghargai semangat desa untuk membangun desa wisata dengan agrowisata yang unik merupakan simbol kebangkitan ekonomi nasional. “Anugerah Desa Wisata 2021 menjadi stimulan kebangkitan industri wisata nasional yang terdampak pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu. Program ini telah berjalan di beberapa daerah, di antaranya Desa Pujon Malang, Desa Mas Ubud, Desa Tugu Selatan Cisarua, Desa Cibuntu Kuningan, Desa Candirejo Magelang dan Desa Pentingsari Sleman,” ujar Sandiaga.

Dijelaskan Sandiaga, desa wisata Denai Lama dipilih dalam kegiatan sosialisasi karena desa tersebut terkenal dengan literasi adat budayanya, seperti Jawa, Melayu dan Batak. Selain itu, juga menghasilkan kerajinan yang beragam, seperti kain tenun khas Desa Denai Lama, Kain Batik Jumputan, dan kerajinan dari batok kelapa.

“Desa wisata Denai Lama juga berkembang dalam pemanfaatan potensi desa, seperti dibangunnya sanggar lingkaran yang memiliki kafe baca. Kafe tersebut juga berfungsi sebagai taman bacaan yang salah satu manfaatnya untuk pengembangan karakter sumber daya masyarakatnya, dikelola oleh remaja desa. Di samping itu, desa ini berhasil berkembang di bidang agrowisata salah satunya agrowisata Paloh Naga sebagai pusat produksi jajanan dan oleh-oleh khas dari Desa Denai Lama. Terlebih, mempunyai ciri khas dalam setiap transaksi jual belinya masih menggunakan cara barter,” terangnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, sosialisasi dan kampanyekan yang dilakukan ini bertujuan agar dari 57.000 desa di seluruh Indonesia yang memiliki daya tarik wisata tergerak untuk mendaftarkan desanya ke dalam program Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021. Dari agenda 9 desa yang dikunjungi, memiliki tujuan memberikan acuan contoh dan motivasi desa lainnya untuk ikut serta mendaftarkan dan berkompetisi menjadikan desa mereka sebagai pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat.

“Tidak hanya itu, kegiatan ini juga bisa membangun motivasi bagi pengembangan desa dan menjadi penggerak ekonomi tingkat desa melalui desa wisata. Calon desa pendaftar juga tidak hanya bagi desa yang baru, melainkan desa wisata rintisan, berkembang dan maju yang belum mendaftarkan desanya juga bisa mengikuti program ini. Diharapkan, target tahun 2021 dengan adanya ini dapat mencatat setidaknya lebih dari 700 desa wisata yang masuk ke dalam data Desa Wisata Indonesia,” ungkapnya.

Dalam penilaian desa wisata pendaftar, Sandiaga menyebutkan, akan mengusung 7 kategori. Antara lain CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability), desa digital, souvenir (kuliner, fesyen, kriya), daya tarik wsata (alam, budaya, buatan), konten kreatif, homestay dan toilet. Kategori tersebut diharapkan mampu mendorong berkembangnya desa wisata menjadi wisata berkelanjutan dan sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas yang dapat diikuti oleh semua desa di Indonesia.

“Registrasi dilakukan secara online mulai 7 Mei sampai 26 Juni 2021. Semua desa di Indonesia harus melengkapi data-data yang sudah ditentukan. Selanjutnya, para dewan juri akan menentukan 500 desa sebagai nominasi dan akan dipilih 50 desa terbaik yang nantinya dilakukan visitasi/verifikasi oleh Menparekraf dan perwakilan dari dewan juri pada 16-20 Agustus. Setelah itu, dipilih 10 besar lalu 4 besar dan 1 desa terfavorit 7 Desember,” tandas Sandiaga.

Pada kesempatan tersebut, Gubsu Edy Rahmayadi mengatakan, pariwisata harus bisa menjadi tulang punggung ekonomi di daerah. “Sektor pariwisata dapat menghidupkan geliat ekonomi suatu daerah, di kota-kota besar di dunia mayoritas Produk Domestik Bruto (PDB) berasal dari sektor pariwisata. Hingga pada akhirnya sektor pariwisata menjadi tulang punggung perekonomian penduduk di daerah,” ujarnya.

Gubsu juga mengatakan, Desa Wisata Denai Lama, punya potensi yang sangat menjanjikan. “Saya sebagai Kepala Daerah mendukung penuh, untuk itu dibutuhkan peningkatan kualitas sarana dan prasarana yang menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan, seperti ketersediaan kamar mandi yang bersih,” ungkapnya.

Sementara, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan mengapresiasi dan berterima kasih atas kunjungan Menparekraf Sandiaga ke Desa Denai Lama. “Kunjungan ini menjadi motivasi dan inspirasi kami untuk lebih meningkatkan potensi pariwisata yang ada di Deli Serdang. Pariwisata memberikan peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya,” ujarnya. (ris/prn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/