31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Pendaftaran PPDB Online Diperpanjang Hingga Jumat, Kalau Error Refresh Saja

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kacaunya proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) online tahun ajaran baru tahun 2021/2022, memaksa Dinas Pendidikan Sumut memperpanjang masa pendaftaran dari semua jalur hingga besok, Jumat (11/6). Dengan begitu, pengumuman hasilnya pun diundur dari jadwal sebelumnya 13 Juni, menjadi 14 Juni 2021.

DARING: PPDB tingkat SMP Kota Medan berlangsung secara online atau daring.
DARING: PPDB tingkat SMP Kota Medan berlangsung secara online atau daring.

BERDASARKAN data dari Disdik Sumut, untuk siswa yang sudah memiliki akun di sistem PPDB online sebanyak 46.811 orang. Sedangkan, yang sudah mendaftar sesuai tiga jalur yakni afirmasi, zonasi dan prestasi, sebanyak 21.499 orang. Sementara, target penerimaan siswa baru tahun ini, SMA/SMK sebanyak 154.057 orang dengan perincian 92.377 siswa SMA dan 61.680 siswa SMK.

Sekretaris Panitia PPDB Disdik Sumut, Suhendri mengatakan, diperpanjangnya pendaftaran PPDB online, untuk memberikan kesempatan kepada calon siswa yang gagal melakukan registrasi di halaman PPDB Sumut agar dapat mengulang mendaftar hingga berhasil. “Kemarin, barang kali ada teman-teman yang menayakan kendalanya itu. Kami juga sudah sampaikan ada persoaalan sinyal. Ada persoalan perangkat, digitalisasi dan kemudian kendala-keldana teknis yang lebih kepada kemampuan kita. Kemudian untuk mengupload dokumen dan seterusnya,” jelas Suhendri kepada wartawan, Rabu (8/6) sore.

Dia membantah soal adanya kendala teknis dalam pendaftaran PPDB online ini. Karena menurutnya, vendor sudah meningkatkan kapasitas sistem agar mudah diakses dalam dua hari ini. “Kalau sistem Alhamdulillah tidak error lagi. Malah posisi kita hari ini sudah 21 ribuan lebih calon peserta didik yang mendaftar. Artinya, sistem sudah bekerja dengan baik,” ungkap Suhendri.

Meski ada kendala pada sistem itu, Suhendri mengaku pihaknya tidak akan memberikan teguran atau catatan khusus bagi vendor yang membuat sistem PPDB online itu. Malah, pihaknya mengapresiasi karena vendor telah bekerja maksimal selama 24 jam untuk memaksimal halaman website PPDB online tersebut. “Kalau boleh kami katakan, mereka luar biasa,” katanya.

Suhendri pun berharap, tidak ada kendala lagi dalam pendaftaran PPDB online tersebut. “Antisipasi sudah kita lalukan, semoga hal lain yang dapat mengganggu tidak terjadi,” harapnya

Agar calon peserta yang ingin mendaftar tidak kesulitan, panitia PPDB Sumut sudah melakukan sosialisasi dan memberikan informasi bagaimana cara pendaftran PPDB online ini, melalui tutorial yang disampaikan dalam pesan beruntun kepada masyarakat. “Sebenarnya kita sudah memberikan tutorial dan sudah tersebar di kalangan masyarakat. Kita sudah sebarkan secara masif bahkan dengan melibatkan Ikatan Guru Indonesia,” tuturnya.

Jika masih ada orangtua atau calon peserta yang belum paham, dia mengaku dapat memakluminya. “Untuk itu kita memberikan suporting ke dinas, cabang dinas. Mulai besok dinas, cabdis dan sekolah akan memberikan pelayanan untuk pendampingan dan membantu registrasi bila diperlukan. Ketika ada error, refresh saja,” tandasnya.

Kadis Pendidikan Sumut, Prof Syaifuddin mengatakan, pihak tetap melayani dan memberikan bantuan kepada calon siswa untuk dapat melakukan pendaftaran PPDB secara online di Kantor Disdik Sumut. “Jangan ragu-ragu, kami akan tetap melayani di wilayah cabang dinas. Tadi kan kami layani. Ada yang mengalami kendala langsung kami selesaikan,” sebut Kadis.

Gubsu akan Evaluasi

Terpisah, Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi mengaku akan mengevaluasi pelaksanaan PPDB online yang dilaksanakan Disdik Provinsi Sumut. “Sistem yang selalu berubah jadi tidak permanen, sulit dia. Saya sudah baca itu dan memang sulit,” kata Edy kepada wartawan di Rumah Dinas Gubernur, Rabu (9/6) sore.

Edy mengaku belum mendapat laporan menyeluruh terkait persoalan PPDB tahun ini. Ia mengaku akan segera memanggil Kadis Pendidikan untuk meminta laporan lengkap. “Nanti segera saya cek, habis itu nanti kita evaluasi, kita perbaiki,” jelas Edy.

Edy mengatakan, ada tiga jalur PPDB yang tersedia. Yakni jalur prestasi, jalur afirmasi dan jalur zonasi. Menurutnya, itu saja yang jadi pedoman. “Itu saja kita ikuti. Nanti pelaksanaanya, saya akan segera panggil (Kadis Pendidikan),” jelasnya.

Namun, Edy belum mau merinci terkait dengan evaluasi tersebut. Tapi, ia menginstruksi kepada Disdik Sumut untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat dan siswa yang akan mendaftar PPDB itu. “Kita lihat apa persoalannya, kita perbaiki. Intinya adalah kita akan merekrut anak-anak kita untuk menuntut ilmu. Itu yang jadi persoalan. Jangan yang lain-lain dipersoalkan. Yang bisa kita benahi, kita benahi,” pungkas Edy.

Ombudsman: Aplikasi PPDB Kacau

Ombudsman RI Perwakilan Sumut menemukan sejumlah kekacauan dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022. Ombudsman menilai, biang kekacauan ini adalah aplikasi yang digunakan dalam PPDB tahun ini. “Pertama, saya lihat aplikasinya yang kacau. Jadi sepertinya tidak dipersiapkan dengan matang,” kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar saat memantau keluhan orang tua siswa terkait PPDB di Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut, Rabu (9/6).

Abyadi mengaku, ada beberapa kekacauan dalam aplikasi yang mereka catat. Di antaranya, sekolah yang tidak sesuai dengan pilihan. “Misalnya pilihan awalnya SMA 3 (Medan), yang keluar SMA 1 Pantai Labu,” sebut Abyadi.

Kekacauan lain, kata Abyadi, terkait pilihan jalur masuk. Dia menyebut, ada yang memilih jalur prestasi, tapi malah yang muncul jalur lain. “Tidak terlihat juga pilihan jalur yang dipilih. Misalnya jalur afirmasi, zonasi, dan prestasi nggak terlihat di situ. Nah kekacauan berikutnya kita lihat adalah bahwa setelah situasi yang ramai begini, tidak terlihat tim teknis, penanggung jawab vendornya itu,” ujarnya.

Dia menilai, seharusnya penyedia layanan situs PPDB Sumut turun tangan mengatasi masalah tersebut. Abyadi menilai jumlah petugas yang melayani keluhan terlalu sedikit. “Mestinya menurut saya. kalau sudah seperti ini vendornya harus turun melihat situasi tapi kita nggak melihat. Yang kita lihat adalah kebingungan di dalam itu. Kemudian petugas teknis yang ada di situ orangnya sangat sedikit. Yang kita lihat hanya dua orang tadi. Selain itu dia tidak punya Id Card, jadi kita tidak tahu dia siapa,” ungkapnya.

Abyadi meminta Disdik Sumut memperpanjang masa PPDB Sumut. Abyadi mengatakan, kekacauan ini murni karena tidak siapnya PPDB Sumut. “Tadi saya menyarankan agar ini diperpanjang, karena kan sudah ada kerugian. Jadi kami harapkan ini agar diperpanjang waktu pendaftaran ini. Saya melihat situasi ini murni ketidaksempurnaan aplikasi,” ucapnya.

Dia juga membandingkan kejadian ini dengan tahun lalu. Dia menilai, masih lebih bagus tahapan PPDB pada tahun lalu. “Lebih bagus yang lalu, jauh. Yang lalukan cuma lelet, karena terlalu banyak dalam waktu yang bersamaan. Ini nggak. Ini kan bisa diakses, tapi pindah-pindah. Jadi kalau ada bandingannya, menurut saya lebih bagus tahun lalu. Makanya kita berharap ini segera diselesaikan, kasihan orang tua,” ujar Abyadi lagi.

Sebelumnya, sejumlah orang tua siswa mendatangi kantor Disdik Sumut. Mereka meminta kejelasan soal situs PPDB Sumut yang dianggap error. Salah satu orang tua siswa Mery Ginting, mengatakan kedatangannya ke kantor Disdik untuk mencari solusi terkait pendaftaran untuk anaknya.

Dia mengaku ada masalah saat proses pendaftaran tersebut. “Pertama, kita sudah melakukan pendaftaran, anak saya dari prestasinya, ikut jalur prestasi. Ternyata setelah saya print bukti registrasi yang keluar itu jalur afirmasi. Kan itu nggak nyambung,” sebutnya.

Mery awalnya telah melakukan komplain ke sekolah yang dipilihnya. Namun, ia tidak mendapat respons. “Jadi kita sudah komplain ke SMA 1 (Medan) belum ada jawaban. Jadi hari ini, hari kedua kita coba lagi ternyata pilihan SMA 1 larinya ke SMA 2. Sampai 10 kali kita ulangi terus. Dah didata semua historinya, masih tetap sama,” sebut Mery.

Mery berharap anaknya itu tetap bisa mendaftar pada jalur prestasi. Namun, sejauh ini pendaftaran itu belum tercapai lantaran sistem yang kurang baik. “Jalur prestasi, anak saya sesuai dengan nilainya di rapor. Makanya kita pakai jalur prestasi akademik tapi belum tercapai sementara besok sudah tutup pendaftarannya,” pungkasnya. (gus/mag-1/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kacaunya proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) online tahun ajaran baru tahun 2021/2022, memaksa Dinas Pendidikan Sumut memperpanjang masa pendaftaran dari semua jalur hingga besok, Jumat (11/6). Dengan begitu, pengumuman hasilnya pun diundur dari jadwal sebelumnya 13 Juni, menjadi 14 Juni 2021.

DARING: PPDB tingkat SMP Kota Medan berlangsung secara online atau daring.
DARING: PPDB tingkat SMP Kota Medan berlangsung secara online atau daring.

BERDASARKAN data dari Disdik Sumut, untuk siswa yang sudah memiliki akun di sistem PPDB online sebanyak 46.811 orang. Sedangkan, yang sudah mendaftar sesuai tiga jalur yakni afirmasi, zonasi dan prestasi, sebanyak 21.499 orang. Sementara, target penerimaan siswa baru tahun ini, SMA/SMK sebanyak 154.057 orang dengan perincian 92.377 siswa SMA dan 61.680 siswa SMK.

Sekretaris Panitia PPDB Disdik Sumut, Suhendri mengatakan, diperpanjangnya pendaftaran PPDB online, untuk memberikan kesempatan kepada calon siswa yang gagal melakukan registrasi di halaman PPDB Sumut agar dapat mengulang mendaftar hingga berhasil. “Kemarin, barang kali ada teman-teman yang menayakan kendalanya itu. Kami juga sudah sampaikan ada persoaalan sinyal. Ada persoalan perangkat, digitalisasi dan kemudian kendala-keldana teknis yang lebih kepada kemampuan kita. Kemudian untuk mengupload dokumen dan seterusnya,” jelas Suhendri kepada wartawan, Rabu (8/6) sore.

Dia membantah soal adanya kendala teknis dalam pendaftaran PPDB online ini. Karena menurutnya, vendor sudah meningkatkan kapasitas sistem agar mudah diakses dalam dua hari ini. “Kalau sistem Alhamdulillah tidak error lagi. Malah posisi kita hari ini sudah 21 ribuan lebih calon peserta didik yang mendaftar. Artinya, sistem sudah bekerja dengan baik,” ungkap Suhendri.

Meski ada kendala pada sistem itu, Suhendri mengaku pihaknya tidak akan memberikan teguran atau catatan khusus bagi vendor yang membuat sistem PPDB online itu. Malah, pihaknya mengapresiasi karena vendor telah bekerja maksimal selama 24 jam untuk memaksimal halaman website PPDB online tersebut. “Kalau boleh kami katakan, mereka luar biasa,” katanya.

Suhendri pun berharap, tidak ada kendala lagi dalam pendaftaran PPDB online tersebut. “Antisipasi sudah kita lalukan, semoga hal lain yang dapat mengganggu tidak terjadi,” harapnya

Agar calon peserta yang ingin mendaftar tidak kesulitan, panitia PPDB Sumut sudah melakukan sosialisasi dan memberikan informasi bagaimana cara pendaftran PPDB online ini, melalui tutorial yang disampaikan dalam pesan beruntun kepada masyarakat. “Sebenarnya kita sudah memberikan tutorial dan sudah tersebar di kalangan masyarakat. Kita sudah sebarkan secara masif bahkan dengan melibatkan Ikatan Guru Indonesia,” tuturnya.

Jika masih ada orangtua atau calon peserta yang belum paham, dia mengaku dapat memakluminya. “Untuk itu kita memberikan suporting ke dinas, cabang dinas. Mulai besok dinas, cabdis dan sekolah akan memberikan pelayanan untuk pendampingan dan membantu registrasi bila diperlukan. Ketika ada error, refresh saja,” tandasnya.

Kadis Pendidikan Sumut, Prof Syaifuddin mengatakan, pihak tetap melayani dan memberikan bantuan kepada calon siswa untuk dapat melakukan pendaftaran PPDB secara online di Kantor Disdik Sumut. “Jangan ragu-ragu, kami akan tetap melayani di wilayah cabang dinas. Tadi kan kami layani. Ada yang mengalami kendala langsung kami selesaikan,” sebut Kadis.

Gubsu akan Evaluasi

Terpisah, Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi mengaku akan mengevaluasi pelaksanaan PPDB online yang dilaksanakan Disdik Provinsi Sumut. “Sistem yang selalu berubah jadi tidak permanen, sulit dia. Saya sudah baca itu dan memang sulit,” kata Edy kepada wartawan di Rumah Dinas Gubernur, Rabu (9/6) sore.

Edy mengaku belum mendapat laporan menyeluruh terkait persoalan PPDB tahun ini. Ia mengaku akan segera memanggil Kadis Pendidikan untuk meminta laporan lengkap. “Nanti segera saya cek, habis itu nanti kita evaluasi, kita perbaiki,” jelas Edy.

Edy mengatakan, ada tiga jalur PPDB yang tersedia. Yakni jalur prestasi, jalur afirmasi dan jalur zonasi. Menurutnya, itu saja yang jadi pedoman. “Itu saja kita ikuti. Nanti pelaksanaanya, saya akan segera panggil (Kadis Pendidikan),” jelasnya.

Namun, Edy belum mau merinci terkait dengan evaluasi tersebut. Tapi, ia menginstruksi kepada Disdik Sumut untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat dan siswa yang akan mendaftar PPDB itu. “Kita lihat apa persoalannya, kita perbaiki. Intinya adalah kita akan merekrut anak-anak kita untuk menuntut ilmu. Itu yang jadi persoalan. Jangan yang lain-lain dipersoalkan. Yang bisa kita benahi, kita benahi,” pungkas Edy.

Ombudsman: Aplikasi PPDB Kacau

Ombudsman RI Perwakilan Sumut menemukan sejumlah kekacauan dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022. Ombudsman menilai, biang kekacauan ini adalah aplikasi yang digunakan dalam PPDB tahun ini. “Pertama, saya lihat aplikasinya yang kacau. Jadi sepertinya tidak dipersiapkan dengan matang,” kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar saat memantau keluhan orang tua siswa terkait PPDB di Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut, Rabu (9/6).

Abyadi mengaku, ada beberapa kekacauan dalam aplikasi yang mereka catat. Di antaranya, sekolah yang tidak sesuai dengan pilihan. “Misalnya pilihan awalnya SMA 3 (Medan), yang keluar SMA 1 Pantai Labu,” sebut Abyadi.

Kekacauan lain, kata Abyadi, terkait pilihan jalur masuk. Dia menyebut, ada yang memilih jalur prestasi, tapi malah yang muncul jalur lain. “Tidak terlihat juga pilihan jalur yang dipilih. Misalnya jalur afirmasi, zonasi, dan prestasi nggak terlihat di situ. Nah kekacauan berikutnya kita lihat adalah bahwa setelah situasi yang ramai begini, tidak terlihat tim teknis, penanggung jawab vendornya itu,” ujarnya.

Dia menilai, seharusnya penyedia layanan situs PPDB Sumut turun tangan mengatasi masalah tersebut. Abyadi menilai jumlah petugas yang melayani keluhan terlalu sedikit. “Mestinya menurut saya. kalau sudah seperti ini vendornya harus turun melihat situasi tapi kita nggak melihat. Yang kita lihat adalah kebingungan di dalam itu. Kemudian petugas teknis yang ada di situ orangnya sangat sedikit. Yang kita lihat hanya dua orang tadi. Selain itu dia tidak punya Id Card, jadi kita tidak tahu dia siapa,” ungkapnya.

Abyadi meminta Disdik Sumut memperpanjang masa PPDB Sumut. Abyadi mengatakan, kekacauan ini murni karena tidak siapnya PPDB Sumut. “Tadi saya menyarankan agar ini diperpanjang, karena kan sudah ada kerugian. Jadi kami harapkan ini agar diperpanjang waktu pendaftaran ini. Saya melihat situasi ini murni ketidaksempurnaan aplikasi,” ucapnya.

Dia juga membandingkan kejadian ini dengan tahun lalu. Dia menilai, masih lebih bagus tahapan PPDB pada tahun lalu. “Lebih bagus yang lalu, jauh. Yang lalukan cuma lelet, karena terlalu banyak dalam waktu yang bersamaan. Ini nggak. Ini kan bisa diakses, tapi pindah-pindah. Jadi kalau ada bandingannya, menurut saya lebih bagus tahun lalu. Makanya kita berharap ini segera diselesaikan, kasihan orang tua,” ujar Abyadi lagi.

Sebelumnya, sejumlah orang tua siswa mendatangi kantor Disdik Sumut. Mereka meminta kejelasan soal situs PPDB Sumut yang dianggap error. Salah satu orang tua siswa Mery Ginting, mengatakan kedatangannya ke kantor Disdik untuk mencari solusi terkait pendaftaran untuk anaknya.

Dia mengaku ada masalah saat proses pendaftaran tersebut. “Pertama, kita sudah melakukan pendaftaran, anak saya dari prestasinya, ikut jalur prestasi. Ternyata setelah saya print bukti registrasi yang keluar itu jalur afirmasi. Kan itu nggak nyambung,” sebutnya.

Mery awalnya telah melakukan komplain ke sekolah yang dipilihnya. Namun, ia tidak mendapat respons. “Jadi kita sudah komplain ke SMA 1 (Medan) belum ada jawaban. Jadi hari ini, hari kedua kita coba lagi ternyata pilihan SMA 1 larinya ke SMA 2. Sampai 10 kali kita ulangi terus. Dah didata semua historinya, masih tetap sama,” sebut Mery.

Mery berharap anaknya itu tetap bisa mendaftar pada jalur prestasi. Namun, sejauh ini pendaftaran itu belum tercapai lantaran sistem yang kurang baik. “Jalur prestasi, anak saya sesuai dengan nilainya di rapor. Makanya kita pakai jalur prestasi akademik tapi belum tercapai sementara besok sudah tutup pendaftarannya,” pungkasnya. (gus/mag-1/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/