25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dongkrak Wisman ke Danau Toba, BOPDT Andalkan Event Sport Tourism

SPORT TROURIMS: Salah satu sporttourism yang berlangsung di Danau Toba.
Bagus Syahputra/Sumut Pos
SPORT TROURIMS: Salah satu sporttourism yang berlangsung di Danau Toba. Bagus Syahputra/Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Event Sport Tourism menjadi jurus andalan Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba (BOPDT), untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara (Wwsman) ke Danau Toba, Sumatera Utara. Dengan menggelar Sport Tourism bertaraf internasional, jumlah kunjungan wisman bisa dipastikan.

“Jadi sport tourism skala internasional itu paling mudah menarik wisman. Karena pesertanya sudah pasti internasional. Contohnya Gran Fondo New York (GFNY) di Kabupaten Samosir tahun 2018. Jumlah kunjungan wisatawan mencapai ribuan orang,” kata Direktur Utama (Dirut) BOPDT, Arie Prasetyo kepada wartawan di Medan, Selasa (17/12).

Contoh lainnya, menurut Arie, adalah event sport tourism kompetisi Kayak di Sungai Asahan, yang digelar di Kabupaten Asahan sebagai rangkaian acara Festival Danau Toba (FDT) 2019, baru-baru ini. Meski tidak memberikan efek kunjungan wisatawan, menurutnya event itu memberikan kontribusi besar kepada Kabupaten Asahan sebagai tuan rumah.

“Kompetisi kayak diikuti oleh 80 peserta dari 20 negara. Memang konsepnya budaya, tapi kita kombinasikan juga dengan sport,” jelas Arie.

Ia menjelaskan, para peserta Kompetisi Kayak juga tidak terlalu mempersalahkan soal amenitas di Sungai Asahan. Mereka cukup nyaman tinggal di home stay milik penduduk selama kompetisi berlangsung. Selama tiga hari, mereka disambut dengan baik oleh masyarakat. “Para peserta langsung minta tahun depan kita bikin Kompetisi Kayak lagi di Sungai Asahan,” kata Arie.

Melihat kondisi itu, Arie mengungkapkan, pihaknya sudah menganalisis semua event Sport Tourism yang akan digelar kembali di tahun 2020. Tujuannya untuk mendatangkan wisman dengan jumlah besar, baik ke Danau Toba maupun ke Sumut.

Arie juga memuji even Asia Pasific Rally Champhionship (APRC). Pihak BOPDT siap mendukung dan mensosialisasikannya jauh hari sebelum pelaksanaan pada tahun 2020. “Saya pikir ini sangat bagus, tidak perlu bikin track ya. Kita memanfaatkan apa yang sudah ada. Dan kemarin saya juga baru bisa mengikuti sampai penutupan. Sangat bagus,” jelas Arie.

Untuk mengulang kesuksesan GFNY 2018, Pemerintah Indonesia menjajaki dengan pihak GFNY.”Ini even sepeda yang sangat bagus,” ungkap Arie.

Pastinya even olahraga internasional, menurut Arie didukung oleh infrastruktur yang baik di kawasan Danau Toba. Dia menambahkan, even yang digelar tidak melulu hanya digelar pemerintah saja. Komunitas juga bisa membuat even berkelas. Pihaknya mengatakan siap mendukung jika even yang digagas bisa menyedot angka kunjungan.

“Kalau saya perhatikan even itu memang memang dipegang oleh satu komunitas bukan pemerintah. Jadi pemerintah ini sifatnya hanya mendukung saja,” tandas Arie. (gus)

SPORT TROURIMS: Salah satu sporttourism yang berlangsung di Danau Toba.
Bagus Syahputra/Sumut Pos
SPORT TROURIMS: Salah satu sporttourism yang berlangsung di Danau Toba. Bagus Syahputra/Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Event Sport Tourism menjadi jurus andalan Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba (BOPDT), untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara (Wwsman) ke Danau Toba, Sumatera Utara. Dengan menggelar Sport Tourism bertaraf internasional, jumlah kunjungan wisman bisa dipastikan.

“Jadi sport tourism skala internasional itu paling mudah menarik wisman. Karena pesertanya sudah pasti internasional. Contohnya Gran Fondo New York (GFNY) di Kabupaten Samosir tahun 2018. Jumlah kunjungan wisatawan mencapai ribuan orang,” kata Direktur Utama (Dirut) BOPDT, Arie Prasetyo kepada wartawan di Medan, Selasa (17/12).

Contoh lainnya, menurut Arie, adalah event sport tourism kompetisi Kayak di Sungai Asahan, yang digelar di Kabupaten Asahan sebagai rangkaian acara Festival Danau Toba (FDT) 2019, baru-baru ini. Meski tidak memberikan efek kunjungan wisatawan, menurutnya event itu memberikan kontribusi besar kepada Kabupaten Asahan sebagai tuan rumah.

“Kompetisi kayak diikuti oleh 80 peserta dari 20 negara. Memang konsepnya budaya, tapi kita kombinasikan juga dengan sport,” jelas Arie.

Ia menjelaskan, para peserta Kompetisi Kayak juga tidak terlalu mempersalahkan soal amenitas di Sungai Asahan. Mereka cukup nyaman tinggal di home stay milik penduduk selama kompetisi berlangsung. Selama tiga hari, mereka disambut dengan baik oleh masyarakat. “Para peserta langsung minta tahun depan kita bikin Kompetisi Kayak lagi di Sungai Asahan,” kata Arie.

Melihat kondisi itu, Arie mengungkapkan, pihaknya sudah menganalisis semua event Sport Tourism yang akan digelar kembali di tahun 2020. Tujuannya untuk mendatangkan wisman dengan jumlah besar, baik ke Danau Toba maupun ke Sumut.

Arie juga memuji even Asia Pasific Rally Champhionship (APRC). Pihak BOPDT siap mendukung dan mensosialisasikannya jauh hari sebelum pelaksanaan pada tahun 2020. “Saya pikir ini sangat bagus, tidak perlu bikin track ya. Kita memanfaatkan apa yang sudah ada. Dan kemarin saya juga baru bisa mengikuti sampai penutupan. Sangat bagus,” jelas Arie.

Untuk mengulang kesuksesan GFNY 2018, Pemerintah Indonesia menjajaki dengan pihak GFNY.”Ini even sepeda yang sangat bagus,” ungkap Arie.

Pastinya even olahraga internasional, menurut Arie didukung oleh infrastruktur yang baik di kawasan Danau Toba. Dia menambahkan, even yang digelar tidak melulu hanya digelar pemerintah saja. Komunitas juga bisa membuat even berkelas. Pihaknya mengatakan siap mendukung jika even yang digagas bisa menyedot angka kunjungan.

“Kalau saya perhatikan even itu memang memang dipegang oleh satu komunitas bukan pemerintah. Jadi pemerintah ini sifatnya hanya mendukung saja,” tandas Arie. (gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/