29 C
Medan
Thursday, November 21, 2024
spot_img

Bawomataluo akan Masuk Warisan Dunia, Menko PMK: Semoga dalam Waktu Tidak Lama

NISEL, SUMUTPOS.CO – Desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Nias Selatan, diharapkan segera menjadi world heritage (warisan dunia) UNESCO. Untuk itu, seluruh masyarakat hingga pemerintah daerah diharapkan dapat menjaga dan melestarikan keberadaan desa adat tersebut.

LOMPAT BATU: Sekdaprovsu R Sabrina bersama Menko PMK Muhadjir Effendy menyaksikan tradisi Lompat Batu (Hombo Batu) saat berkunjung ke Desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Nias Selatan, Kamis (18/3).

Pada tahun 2017, Desa Bawomataluo telah mendapat predikat Cagar Budaya Nasional. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy yakin, selain nasional, predikat warisan dunia UNESCO juga bisa didapatkan.

“Sekarang masih kita upayakan (untuk warisan dunian

UNESCO) termasuk wayang kulit, pencak silat, ini sudah ngantre termasuk Desa Bawonataluo, semoga dalam waktu tidak lama,” kata Muhadjir, saat bertemu dengan masyarakat Desa Bawomataluo, Kamis (18/3).

Dengan begitu, menurut Muhadjir, Desa Bawomataluo akan lebih dikenal oleh masyarakat dunia dengan predikat UNESCO tersebut. “Kewajiban Pemda dan tokoh adat, serta kepala desa, adalah harus bertanggung jawab melestarikan keberadaan rumah adat ini, “ ujarnya.

Tidak hanya masyarakat, menurutnya, pemerintah juga memiliki peran dalam revitalisasi. Karena itu, kepala daerah disarankan mengajukan proposal untuk revitalisasi rumah adat kepada Pemerintah Pusat. “Inilah kekayaan yang tidak ternilai harganya dari kebudayaan Nias Selatan, ini tanggung jawab kita bersama melestarikannya,” kata Muhadjir.

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut) R Sabrina mendukung Desa Bawomataluo menjadi world heritage UNESCO. Menurutnya, hal tersebut akan mendatangkan wisatawan mancanegara ke Sumut, khususnya Kepulauan Nias. “Dengan begitu, diharapkan dapat menambah penghasilan asli daerah, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kepulauan Nias, “ kata Sabrina.

Hal senada juga disampaikan Bupati Nias Selatan Hilarius Duha. Menurutnya, jika Desa Bawomataluo menjadi salah satu warisan dunia, maka akan berdampak besar terhadap daerahnya, termasuk pendapatan daerah dan perekonomian masyarakat setempat. “Untuk itu, revitalisasi Desa Bawomataluo agar menjadi perhatian Pemerintah Pusat,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut Menko PMK Muhadjir didampingi Sekdaprov Sabrina juga melihat hombo (lompat) batu. Menko beserta rombongan juga takjub melihat tradisi tersebut yang masih terjaga hingga saat ini. (prn)

NISEL, SUMUTPOS.CO – Desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Nias Selatan, diharapkan segera menjadi world heritage (warisan dunia) UNESCO. Untuk itu, seluruh masyarakat hingga pemerintah daerah diharapkan dapat menjaga dan melestarikan keberadaan desa adat tersebut.

LOMPAT BATU: Sekdaprovsu R Sabrina bersama Menko PMK Muhadjir Effendy menyaksikan tradisi Lompat Batu (Hombo Batu) saat berkunjung ke Desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Nias Selatan, Kamis (18/3).

Pada tahun 2017, Desa Bawomataluo telah mendapat predikat Cagar Budaya Nasional. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy yakin, selain nasional, predikat warisan dunia UNESCO juga bisa didapatkan.

“Sekarang masih kita upayakan (untuk warisan dunian

UNESCO) termasuk wayang kulit, pencak silat, ini sudah ngantre termasuk Desa Bawonataluo, semoga dalam waktu tidak lama,” kata Muhadjir, saat bertemu dengan masyarakat Desa Bawomataluo, Kamis (18/3).

Dengan begitu, menurut Muhadjir, Desa Bawomataluo akan lebih dikenal oleh masyarakat dunia dengan predikat UNESCO tersebut. “Kewajiban Pemda dan tokoh adat, serta kepala desa, adalah harus bertanggung jawab melestarikan keberadaan rumah adat ini, “ ujarnya.

Tidak hanya masyarakat, menurutnya, pemerintah juga memiliki peran dalam revitalisasi. Karena itu, kepala daerah disarankan mengajukan proposal untuk revitalisasi rumah adat kepada Pemerintah Pusat. “Inilah kekayaan yang tidak ternilai harganya dari kebudayaan Nias Selatan, ini tanggung jawab kita bersama melestarikannya,” kata Muhadjir.

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut) R Sabrina mendukung Desa Bawomataluo menjadi world heritage UNESCO. Menurutnya, hal tersebut akan mendatangkan wisatawan mancanegara ke Sumut, khususnya Kepulauan Nias. “Dengan begitu, diharapkan dapat menambah penghasilan asli daerah, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kepulauan Nias, “ kata Sabrina.

Hal senada juga disampaikan Bupati Nias Selatan Hilarius Duha. Menurutnya, jika Desa Bawomataluo menjadi salah satu warisan dunia, maka akan berdampak besar terhadap daerahnya, termasuk pendapatan daerah dan perekonomian masyarakat setempat. “Untuk itu, revitalisasi Desa Bawomataluo agar menjadi perhatian Pemerintah Pusat,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut Menko PMK Muhadjir didampingi Sekdaprov Sabrina juga melihat hombo (lompat) batu. Menko beserta rombongan juga takjub melihat tradisi tersebut yang masih terjaga hingga saat ini. (prn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/