32 C
Medan
Monday, October 28, 2024
spot_img

Lirik Pasar Internasional, BPODT Kemas Market Pariwisata Danau Toba, Kemenpar Ajak Maskapai Asing ke Silangit

istimewa
WISMAN: Wisatawan mancanegara (Wisman) saat tiba di pelabuhan penyeberangan Tomok, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tingkat kunjungan wisatawan mancanegara dari Malaysia, Singapura, dan Tiongkok ke Danau Toba menjadi atensi Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT). Karenanya, BPODT akan terus mengemas market pariwisata untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisman baik dari ketiga negara tersebut maupun dari negara lainnya, termasuk India.

Pesona Danau Toba sukses memikat hati wisatawan mancanegara (wisman), khususnya asal Malaysia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut tercatat, pada April 2019, jumlah kunjungan wismann

ke Sumut sebanyak 22.037 kunjungan. Dari jumlah itu, mayoritas wisman yang berkunjung berasal dari Malaysia yakni sebanyak 10.343 kunjungan atau 46,93 persen.

Berdasarkan data tersebut, Direktur Utama (Dirut) BPODT, Arie Prasetyo menyebutkan, untuk mempermudah akses wisman ke danau volcano sepanjang lebih dari 100 Km dan lebar 30 Km ini, kementerian pariwisata akan mengajak maskapai internasional dari Malaysia, Singapura dan Tiongkok untuk terbang ke Bandara Silangit Internasional di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) dan Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) di Kabupaten Deliserdang. “Di Malaysia sedang dieksplor oleh Lion Grup dan Kemenpar masih berbicara dengan maskapai di Singapura. Saat ini Airasia 4 kali seminggu ke Silangit, alangkaj baiknya jika setiap hari atau bahkan 2 kali sehari,” sebut Arie kepada Sumut Pos, Kamis (20/6).

Selain ketiga negara tersebut, BPODT juga sedang melirik wisman asal India. Begitu juga Duta Besar (Dubes) India di Indonesia sudah memberikan gambaran seperti apa pasar yang digemari turis India, seperti makanan vegetarian. Menurutnya, ini akan menjadi bahan mengeksplor pasar pariwisata bagi wisman India. “India mau menjadikan Silangit sebagai pintu masuk atau Hub turis-turis India yang datang ke Sumut dengan melihat nilai historisnya dan kedekatannya,” ungkapnya.

Untuk itu, kata Arie, BPODT akan menyesuaikan kebutuhan pariwisata dengan pasar yang diminati wisman melalui master plan yang dibuat dan akan selesai pada Juli 2019 ini. “Kita bayang kalau Malaysia, turisnya sudah nyaman di Parapat. Hotelnya ada, makanannya halal dan banyak masjidnya. Tentu wismannya akan cocok berkunjung ke Parapat. Jadi kita sesuaikan marketnya dengan wismannya,” papar Arie.

Dia juga mengaku, BPODT akan terus melakukan pembenahan dengan terus meningkatkan potensi pariwisata yang dimiliki Danau Toba agar wisman tertarik berkunjung. Termasuk membangun fasilitas hotel bintang 5 dan berstandar internasional. Hal ini, menjadi poin utama untuk mendongkrak kunjungan turis asing. “Teman-teman di Asita juga harus dikombinasi dan tidak bisa satu destinasi saja. Ini kita kerjakan terus dan betul-betul kita naikan,” pungkasnya. (gus)

istimewa
WISMAN: Wisatawan mancanegara (Wisman) saat tiba di pelabuhan penyeberangan Tomok, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tingkat kunjungan wisatawan mancanegara dari Malaysia, Singapura, dan Tiongkok ke Danau Toba menjadi atensi Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT). Karenanya, BPODT akan terus mengemas market pariwisata untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisman baik dari ketiga negara tersebut maupun dari negara lainnya, termasuk India.

Pesona Danau Toba sukses memikat hati wisatawan mancanegara (wisman), khususnya asal Malaysia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut tercatat, pada April 2019, jumlah kunjungan wismann

ke Sumut sebanyak 22.037 kunjungan. Dari jumlah itu, mayoritas wisman yang berkunjung berasal dari Malaysia yakni sebanyak 10.343 kunjungan atau 46,93 persen.

Berdasarkan data tersebut, Direktur Utama (Dirut) BPODT, Arie Prasetyo menyebutkan, untuk mempermudah akses wisman ke danau volcano sepanjang lebih dari 100 Km dan lebar 30 Km ini, kementerian pariwisata akan mengajak maskapai internasional dari Malaysia, Singapura dan Tiongkok untuk terbang ke Bandara Silangit Internasional di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) dan Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) di Kabupaten Deliserdang. “Di Malaysia sedang dieksplor oleh Lion Grup dan Kemenpar masih berbicara dengan maskapai di Singapura. Saat ini Airasia 4 kali seminggu ke Silangit, alangkaj baiknya jika setiap hari atau bahkan 2 kali sehari,” sebut Arie kepada Sumut Pos, Kamis (20/6).

Selain ketiga negara tersebut, BPODT juga sedang melirik wisman asal India. Begitu juga Duta Besar (Dubes) India di Indonesia sudah memberikan gambaran seperti apa pasar yang digemari turis India, seperti makanan vegetarian. Menurutnya, ini akan menjadi bahan mengeksplor pasar pariwisata bagi wisman India. “India mau menjadikan Silangit sebagai pintu masuk atau Hub turis-turis India yang datang ke Sumut dengan melihat nilai historisnya dan kedekatannya,” ungkapnya.

Untuk itu, kata Arie, BPODT akan menyesuaikan kebutuhan pariwisata dengan pasar yang diminati wisman melalui master plan yang dibuat dan akan selesai pada Juli 2019 ini. “Kita bayang kalau Malaysia, turisnya sudah nyaman di Parapat. Hotelnya ada, makanannya halal dan banyak masjidnya. Tentu wismannya akan cocok berkunjung ke Parapat. Jadi kita sesuaikan marketnya dengan wismannya,” papar Arie.

Dia juga mengaku, BPODT akan terus melakukan pembenahan dengan terus meningkatkan potensi pariwisata yang dimiliki Danau Toba agar wisman tertarik berkunjung. Termasuk membangun fasilitas hotel bintang 5 dan berstandar internasional. Hal ini, menjadi poin utama untuk mendongkrak kunjungan turis asing. “Teman-teman di Asita juga harus dikombinasi dan tidak bisa satu destinasi saja. Ini kita kerjakan terus dan betul-betul kita naikan,” pungkasnya. (gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru