30 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Fokus Mempekerjakan Putra Asli Malaysia

Melihat Bengkel Pesawat AIROD di Subang Selangor

Sumut Pos bersama rombongan Sekolah Penerbangan Angkasa Nasional (SPAN) Medan berkunjung ke PT. AIROD SDN. BHD di Subang Selangor, kemarin. Hal ini dilakukan untuk melihat secara langsung para teknisi yang sedang melakukan perbaikan dan pemeliharaan pesawat udara.

Farida Noris Ritonga, Kuala Lumpur

Sebelum memasuki kawasan dengan luas 74 Hektar ini, para rombongan menjalani pemeriksaan. Sebab tidak sembarang orang bebas memasuki wilayah tersebut. Siang itu, rombongan langsung dibawa ke sebuah cafetaria yang letaknya di bagian belakang kantor utama. Tempat ini sangat luas, bahkan bisa menampung ratusan karyawannya.

Beberapa karyawan juga terlihat menyantap makan siang dengan lahap. Setiap harinya setelah bekerja dengan serius, para karyawan akan berkumpul di tempat ini untuk sekadar melepas rasa lelah maupun membincangkan dari hal sepele hingga masalah serius mengenai perbaikan pesawat.

“Di AIROD sendiri, tingkat kedisiplinan sangat tinggi. Bahkan para karyawannya dianjurkan membuat catatan atau tanda ceklis saat melakukan perbaikan pesawat. Karena penyebab utama dari kecelakaan transportasi udara didominasi oleh faktor manusia. Salah perbaikan akibatnya bisa fatal,” kata Raja Iskandar Shah Raja Yusof selaku Director of Sales International & Commersial Program.

Setelah makan siang, rombongan dibawa menuju beberapa bagian engineering. Ruangan pertama terlihat beberapa mesin sedang diperbaiki. Kepada para taruna SPAN Medan, Raja Iskandar memperkenalkan para karyawannya. Terlihat para karyawan sedang tekun bekerja. Namun, kedatangan rombongan tidak mengganggu aktivitas mereka. Bahkan para taruna SPAN Medan terlihat mengajukan beberapa pertanyaan kepada para karyawan yang sedang bekerja.

“AIROD berawal dari Royal Air Force Malaysia (RMAF) yang dibentuk pada 1975. AIROD sudah diakui secara internasional dan merupakan perintis di negara ini dengan fasilitas kelas dunia dan memiliki teknisi yang ahli di bidangnya. Bahkan saat ini AIROD melayani 78 pelanggan dari 33 negara,” jelas Raja Iskandar.

Menariknya, AIROD memiliki lebih dari 1000 karyawan yang semuanya adalah warga Malaysia. Tentunya para karyawan memiliki kualitas serta kinerja yang tinggi. Sebagian besar manajernya adalah lulusan insinyur dengan rata-rata pengalaman penerbangan lebih dari 15 tahun serta para teknisi yang juga memiliki pengalaman cukup.

“Kita lebih fokus mempekerjakan warga Malaysia. Kita yakin anak bangsa memiliki keahlian dibidangnya. Ini juga dilakukan untuk menghindari tingginya angka pengangguran. Setiap harinya mereka menjalani training dan basic engineering biar bisa lanjut ke perbaikan rating pesawat. Setiap perbaikan ada instruktur yang meninjau secara langsung,” ungkapnya.

Bahkan setengah dari pekerjanya merupakan mantan Tentara Udara Diraja Malaysia (TUDM) yang terlatih dan berpengalaman serta mampu melakukan pemeriksaan pesawat dengan baik. “Lebih dari 400 karyawan kita adalah mantan TUDM. Mereka memiliki kedisiplinan yang tinggi serta pekerja keras. TUDM memiliki perancangan sendiri untuk memastikan pesawat dalam keadaan baik. Mereka sangat mahir, sehingga kita tarik dan dipekerjakan disini,” katanya lagi.

Customer utama dari PT.AIROD SDN.BHD antara lain, tambahnya, termasuk Pemerintah Malaysia yang terdiri dari Royal Malaysian Air Force, Malaysian Army Air Wing, Royal Malaysian Navy, Malaysian Fire and Rescue Department, Royal Malaysian Police Air Wing, dan Malaysian Maritime Enforcement Agency. “Semua jenis pesawat ada di AIROD. Perbaikan pesawat tergantung kerusakan yang dialami. Maksimalnya bisa mencapai 6 bulan lebih perbaikan,” tambahnya.

Kemudian, rombongan diajak untuk melihat-lihat ke hanggar pesawat. Tempat ini sangat luas, bahkan cukup untuk 7 pesawat yang menjalani perbaikan. “Secara keseluruhan di AIROD ada 6 hanggar pesawat. Nantinya kita akan bangun beberapa hanggar lagi untuk tempat perbaikan pesawat,” terangnya.
Tak terasa, lebih dari 2 jam untuk berkunjung ke tempat ini. Rombongan lalu diantar Raja Iskandar menuju bus yang sudah menunggu. “Di AIROD sebenarnya ada juga karyawannya wanita, tapi jumlah mereka tidak banyak. Biasanya mereka ditempatkan di bagian dokumentasi dan administrasi, sebagiannya di bagian pemeliharaan propeller. Rata-rata mereka masih sangat muda. Kita tidak membatasi wanita yang ingin bekerja di sini asalkan mereka memiliki keahlian,” urainya lagi mengakhiri pembicaraan siang itu. (*)

Melihat Bengkel Pesawat AIROD di Subang Selangor

Sumut Pos bersama rombongan Sekolah Penerbangan Angkasa Nasional (SPAN) Medan berkunjung ke PT. AIROD SDN. BHD di Subang Selangor, kemarin. Hal ini dilakukan untuk melihat secara langsung para teknisi yang sedang melakukan perbaikan dan pemeliharaan pesawat udara.

Farida Noris Ritonga, Kuala Lumpur

Sebelum memasuki kawasan dengan luas 74 Hektar ini, para rombongan menjalani pemeriksaan. Sebab tidak sembarang orang bebas memasuki wilayah tersebut. Siang itu, rombongan langsung dibawa ke sebuah cafetaria yang letaknya di bagian belakang kantor utama. Tempat ini sangat luas, bahkan bisa menampung ratusan karyawannya.

Beberapa karyawan juga terlihat menyantap makan siang dengan lahap. Setiap harinya setelah bekerja dengan serius, para karyawan akan berkumpul di tempat ini untuk sekadar melepas rasa lelah maupun membincangkan dari hal sepele hingga masalah serius mengenai perbaikan pesawat.

“Di AIROD sendiri, tingkat kedisiplinan sangat tinggi. Bahkan para karyawannya dianjurkan membuat catatan atau tanda ceklis saat melakukan perbaikan pesawat. Karena penyebab utama dari kecelakaan transportasi udara didominasi oleh faktor manusia. Salah perbaikan akibatnya bisa fatal,” kata Raja Iskandar Shah Raja Yusof selaku Director of Sales International & Commersial Program.

Setelah makan siang, rombongan dibawa menuju beberapa bagian engineering. Ruangan pertama terlihat beberapa mesin sedang diperbaiki. Kepada para taruna SPAN Medan, Raja Iskandar memperkenalkan para karyawannya. Terlihat para karyawan sedang tekun bekerja. Namun, kedatangan rombongan tidak mengganggu aktivitas mereka. Bahkan para taruna SPAN Medan terlihat mengajukan beberapa pertanyaan kepada para karyawan yang sedang bekerja.

“AIROD berawal dari Royal Air Force Malaysia (RMAF) yang dibentuk pada 1975. AIROD sudah diakui secara internasional dan merupakan perintis di negara ini dengan fasilitas kelas dunia dan memiliki teknisi yang ahli di bidangnya. Bahkan saat ini AIROD melayani 78 pelanggan dari 33 negara,” jelas Raja Iskandar.

Menariknya, AIROD memiliki lebih dari 1000 karyawan yang semuanya adalah warga Malaysia. Tentunya para karyawan memiliki kualitas serta kinerja yang tinggi. Sebagian besar manajernya adalah lulusan insinyur dengan rata-rata pengalaman penerbangan lebih dari 15 tahun serta para teknisi yang juga memiliki pengalaman cukup.

“Kita lebih fokus mempekerjakan warga Malaysia. Kita yakin anak bangsa memiliki keahlian dibidangnya. Ini juga dilakukan untuk menghindari tingginya angka pengangguran. Setiap harinya mereka menjalani training dan basic engineering biar bisa lanjut ke perbaikan rating pesawat. Setiap perbaikan ada instruktur yang meninjau secara langsung,” ungkapnya.

Bahkan setengah dari pekerjanya merupakan mantan Tentara Udara Diraja Malaysia (TUDM) yang terlatih dan berpengalaman serta mampu melakukan pemeriksaan pesawat dengan baik. “Lebih dari 400 karyawan kita adalah mantan TUDM. Mereka memiliki kedisiplinan yang tinggi serta pekerja keras. TUDM memiliki perancangan sendiri untuk memastikan pesawat dalam keadaan baik. Mereka sangat mahir, sehingga kita tarik dan dipekerjakan disini,” katanya lagi.

Customer utama dari PT.AIROD SDN.BHD antara lain, tambahnya, termasuk Pemerintah Malaysia yang terdiri dari Royal Malaysian Air Force, Malaysian Army Air Wing, Royal Malaysian Navy, Malaysian Fire and Rescue Department, Royal Malaysian Police Air Wing, dan Malaysian Maritime Enforcement Agency. “Semua jenis pesawat ada di AIROD. Perbaikan pesawat tergantung kerusakan yang dialami. Maksimalnya bisa mencapai 6 bulan lebih perbaikan,” tambahnya.

Kemudian, rombongan diajak untuk melihat-lihat ke hanggar pesawat. Tempat ini sangat luas, bahkan cukup untuk 7 pesawat yang menjalani perbaikan. “Secara keseluruhan di AIROD ada 6 hanggar pesawat. Nantinya kita akan bangun beberapa hanggar lagi untuk tempat perbaikan pesawat,” terangnya.
Tak terasa, lebih dari 2 jam untuk berkunjung ke tempat ini. Rombongan lalu diantar Raja Iskandar menuju bus yang sudah menunggu. “Di AIROD sebenarnya ada juga karyawannya wanita, tapi jumlah mereka tidak banyak. Biasanya mereka ditempatkan di bagian dokumentasi dan administrasi, sebagiannya di bagian pemeliharaan propeller. Rata-rata mereka masih sangat muda. Kita tidak membatasi wanita yang ingin bekerja di sini asalkan mereka memiliki keahlian,” urainya lagi mengakhiri pembicaraan siang itu. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/