27 C
Medan
Wednesday, November 6, 2024
spot_img

Singapura Menata Ulang Industri Pariwisata Masa Depan

Zero, seniman mural dari Singapura, berdiri di depan mural karyanya berjudul Under The same Sun. Singapore Tourism Board meluncurkan bagian karya mural yang terpisah antara Singapura dan Indonesia di M Bloc Space Jakarta, Kamis (8/4), sebagai bagian dari “SingapoReimagine” di Indonesia.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Di tengah pandemi Covid-19, negara Singapura menata ulang industri pariwisatanya. Meluncurkan inisiatif “SingapoReimagine” di Indonesia, Singapore Tourism Board (STB) ingin menghidupkan kembali impian perjalanan wisatawan dengan perspektif yang segar.

“Melalui inisiatif SingapoReimagine, pariwisata Singapura menciptakan standar baru pariwisata untuk memenuhi kebutuhan pengunjung yang terus berkembang, serta memastikan bahwa setiap aspek pengalaman mereka tetap aman dan menyenangkan,” kata Chief Executive STB, Keith Tan, saat temu media virtual bertema “SingapoReimagine” di Indonesia, dengan meluncurkan bagian karya mural yang terpisah antara Singapura dan Indonesia di M Bloc Space Jakarta, Kamis (8/4).

Menurut hasil studi COVID-19 Impact Analysis yang dilakukan STB di 15 negara melalui kantor perusahaan riset pasar, Ipsos, pada bulan Januari 2021 lalu, kata Keith Tan, tingkat kepercayaan diri wisatawan Indonesia dalam bepergian ke luar negeri terus meningkat. Wisatawan ini dikelompokkan dengan 68% wisatawan leisure dan 88% wisatawan BTMICE (Business Travel and Meetings, Incentive Travel, Conventions and Exhibitions).

Persentase itu mengindikasikan kemungkinan untuk melakukan perjalanan internasional dalam 12 bulan ke depan. Hal ini sejalan dan di atas rata-rata tren global yang menunjukkan intensi berwisata internasional sebesar 68% untuk wisatawan leisure dan 72% untuk wisatawan BTMICE.

“COVID-19 adalah krisis terbesar yang pernah kami hadapi dalam industri perjalanan dan pariwisata. Namun, hal ini juga menawarkan kami kesempatan untuk mengatur ulang dan menghidupkan kembali industri kami dengan cara yang tidak pernah kami bayangkan mungkin terjadi setahun yang lalu. Perjalanan untuk menata kembali industri perjalanan telah dimulai di Singapura,” kata Keith Tan.

Upaya terbaru STB untuk mempertahankan daya tarik Singapura sebagai tujuan bisnis dan rekreasi terkemuka difokuskan pada tiga prioritas utama, yaitu memulihkan arus wisatawan ke Singapura, memfasilitasi transformasi industri dan bisnis, dan mempertahankan citra positif untuk menjaga Singapura sebagai destinasi wisata pilihan.

Untuk memulihkan arus wisatawan ke Singapura, STB bekerja sama dengan badan pemerintah Singapura lainnya dalam menjajaki berbagai opsi untuk pembukaan kembali perbatasan yang aman. Connect@Singapore dengan Connect@Changi sebagai fasilitas perdana yang diluncurkan pada Februari 2021, merupakan salah satu contoh upaya Singapura dalam membuka kembali perbatasan secara terkendali dan aman.

Inisiatif ini memungkinkan sejumlah wisatawan bisnis, resmi, dan bernilai ekonomi tinggi untuk memasuki Singapura secara terbatas dengan masa inap jangka pendek hingga 14 hari. Dimulainya kembali acara-acara terkenal seperti Mobile Legends Bang Bang (MLBB) M2 World Championship, ONE Esports DOTA2 Singapore Major dan 15 negara termasuk Australia, China, Jerman, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Thailand, UK, USA, Vietnam dan Taiwan.

TraveRevive, dll., juga merupakan bagian dari upaya untuk menyelenggarakan kembali acara MICE dan dan Gaya Hidup/ Olah Raga secara bertahap dan aman di Singapura.

STB juga mempertahankan citra positif Singapura agar menjadi destinasi wisata yang diingat juga menjadi prioritas utama STB sejak adanya pembatasan perjalanan selama pandemi di Indonesia. Sepanjang kurun waktu tersebut, STB telah menginisiasi berbagai kampanye untuk menghibur dan menginspirasi masyarakat Indonesia yang merindukan traveling.

Sebagai bagian dari upayanya, STB meluncurkan kampanye #TravelThrowback pada bulan Juli 2020 untuk mengajak masyarakat Indonesia berbagi foto perjalanan dan kenangan mereka tentang perjalanan di negara-negara di Asia Tenggara. STB juga memperkenalkan serial “Cook with Me” dengan chef selebriti Martin Praja dan “Jalan-jalan Bersama Marissa” dengan presenter Marissa Nasution, serta kampanye TikTok Kangen Singapura.

Mohamed Firhan Abdul Salam, Area Director STB Indonesia (Jakarta) mengatakan, STB memulai inisiatif SingapoReimagine di Indonesia pada titik penting saat mereka mengantisipasi dan bersiap untuk pemulihan wisata leisure.

“Sebagai permulaan, kami ingin memicu imajinasi masyarakat Indonesia untuk berwisata kembali melalui seni. Kami mengundang dua seniman, satu dari Singapura dan satu dari Indonesia, untuk berkolaborasi membuat karya mural yang terpisah di antara kedua negara, menggunakan seni sebagai medium penghubung audiens kami,” kata dia.

Seni mural telah memainkan peran penting dalam memberikan pengalaman menyegarkan di kawasan terkenal Singapura, seperti Little India, Chinatown dan Kampong Gelam. Sebelum pandemi, orang Indonesia juga senang berfoto dengan seni mural di Singapura untuk mengingat liburan mereka serta membagikannya di media sosial. “Penggunaan Augmented Reality (AR) dalam aktivasi mural di M Bloc space Jakarta ini juga akan semakin meningkatkan pengalaman dan imajinasi pengunjung. Kami berharap karya mural ini akan semakin menarik minat masyarakat untuk berwisata kembali dalam waktu dekat dan menjelajahi Singapura,” jelasnya.

Seniman mural asal Indonesia, Stereoflow, dalam proses melukis mural di M Bloc Space.

Kolaborasi Karya Mural

Kolaborasi karya Mural yang diluncurkan kemarin pada acara media virtual “Hidupkan Kembali Impianmu di Singapura” di M Bloc Space di Jakarta, mengawali inisiatif SingapoReimagine di Indonesia. Bertajuk “Under the Same Sun”, karya tersebut merupakan gagasan seniman Stereoflow dari Indonesia dan ZERO dari Singapura yang terpisah secara geografis, namun digambarkan bermimpi di bawah matahari yang sama. Kedua karya mural lintas negara tersebut memiliki satu makna, yakni meski saat ini terpisah dan tidak dapat melakukan perjalanan, kita semua melalui situasi tersebut bersama, dan bersatu di bawah matahari yang sama.

Karya mural yang dilakukan kedua seniman tersebut dipenuhi dengan berbagai unsur simbolisme yang mencerminkan keinginan orang untuk kembali berwisata dan terhubung kembali dengan keluarga dan teman setelah pandemi berakhir. Para seniman menggunakan garis dan simbol yang bertindak sebagai pintu gerbang untuk perjalanan waktu dan ruang. ZERO memilih untuk menampilkan gapura dalam karya seninya, sedangkan Stereoflow memilih Marina Bay dan Gardens by the Bay, sebagai bagian dari ikon yang memiliki arti lebih bagi keduanya. Mereka memproyeksikan harapan untuk masa depan perjalanan melintasi perbatasan melalui landmark yang dapat dikenali, sementara gambar diri yang didekonstruksi, mewakili skenario saat ini untuk lebih melakukan perjalanan ke dalam diri daripada ke luar. Karya seni ini juga menggambarkan gagasan perjalanan pikiran, penghormatan terhadap kekuatan imajinasi dan mengingatkan pengunjung akan kemampuan mereka sendiri.

Karya mural ini juga merupakan bagian lebih luas dari proyek Hall of Fame2 di Kampong Gelam, Singapura. Tersebar di Bali Lane dan Ophir Road, proyek ini menampilkan tujuh belas mural, termasuk karya seni ZERO untuk menambah warna dan karakter pada semangat Kampong Gelam. Ini adalah Hall of Fame grafiti pertama di Asia Tenggara, tempat dengan beberapa dinding di mana seniman dapat melukis dengan bebas.

Dengan adanya setengah lukisan mural yang dilakukan Stereoflow di M Bloc Jakarta, diharapkan masyarakat Indonesia dapat membayangkan berwisata kembali ke Singapura dan mengunjungi setengah lukisan mural lainnya yang dilakukan ZERO di Bali Lane, Kampong Gelam, pada saat yang tepat.

“Seni mural merupakan media bagi kami untuk menyampaikan pesan-pesan yang kuat dan bermakna tentang kemanusiaan dan gagasan. Kami ingin orang-orang mulai bebas membayangkan tentang rencana perjalanan mereka dan menghidupkan kembali impian mereka untuk bepergian, seperti bagaimana ZERO dan saya memulai perjalanan kami untuk membayangkan kembali berwisata melalui proyek ini, ”kata Stereoflow, yang memiliki nama asli Adi Dharma.

Masyarakat Indonesia juga dapat memanfaatkan teknologi untuk menikmati karya mural tersebut melalui Augmented Reality (AR) yang akan tersedia secara langsung di lokasi. Pengguna dapat membenamkan diri dalam makna seni yang ada serta berpose menggunakan karya mural ini sebagai latar belakang. Mengangkat teknologi untuk para wisatawan dapat membayangkan berwisata kembali ke Singapura adalah dimensi penting lainnya dari inisiatif SingapoReimagine. Singapura bertujuan untuk menciptakan berbagai kemungkinan dalam penawaran pariwisatanya melalui pengalaman virtual yang menawarkan cara baru untuk menyenangkan pengunjung, tanpa mengesampingkan faktor keamanan.

Jolene Goh, Area Director STB Indonesia (Surabaya) mengatakan “Sebagai bagian dari inisiatif SingapoReimagine di Indonesia, STB bermitra dengan beberapa media untuk menciptakan konten yang disesuaikan untuk masyarakat Indonesia, bekerjasama dengan influencer Indonesia yang berdomisili di Singapura untuk berbagi informasi, mempertahankan hubungan baik dengan para mitra industri pariwisata di Indonesia, serta membangun kemitraan yang efektif sebagai bagian dari pemulihan industri pariwisata di Singapura. (rel)

Zero, seniman mural dari Singapura, berdiri di depan mural karyanya berjudul Under The same Sun. Singapore Tourism Board meluncurkan bagian karya mural yang terpisah antara Singapura dan Indonesia di M Bloc Space Jakarta, Kamis (8/4), sebagai bagian dari “SingapoReimagine” di Indonesia.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Di tengah pandemi Covid-19, negara Singapura menata ulang industri pariwisatanya. Meluncurkan inisiatif “SingapoReimagine” di Indonesia, Singapore Tourism Board (STB) ingin menghidupkan kembali impian perjalanan wisatawan dengan perspektif yang segar.

“Melalui inisiatif SingapoReimagine, pariwisata Singapura menciptakan standar baru pariwisata untuk memenuhi kebutuhan pengunjung yang terus berkembang, serta memastikan bahwa setiap aspek pengalaman mereka tetap aman dan menyenangkan,” kata Chief Executive STB, Keith Tan, saat temu media virtual bertema “SingapoReimagine” di Indonesia, dengan meluncurkan bagian karya mural yang terpisah antara Singapura dan Indonesia di M Bloc Space Jakarta, Kamis (8/4).

Menurut hasil studi COVID-19 Impact Analysis yang dilakukan STB di 15 negara melalui kantor perusahaan riset pasar, Ipsos, pada bulan Januari 2021 lalu, kata Keith Tan, tingkat kepercayaan diri wisatawan Indonesia dalam bepergian ke luar negeri terus meningkat. Wisatawan ini dikelompokkan dengan 68% wisatawan leisure dan 88% wisatawan BTMICE (Business Travel and Meetings, Incentive Travel, Conventions and Exhibitions).

Persentase itu mengindikasikan kemungkinan untuk melakukan perjalanan internasional dalam 12 bulan ke depan. Hal ini sejalan dan di atas rata-rata tren global yang menunjukkan intensi berwisata internasional sebesar 68% untuk wisatawan leisure dan 72% untuk wisatawan BTMICE.

“COVID-19 adalah krisis terbesar yang pernah kami hadapi dalam industri perjalanan dan pariwisata. Namun, hal ini juga menawarkan kami kesempatan untuk mengatur ulang dan menghidupkan kembali industri kami dengan cara yang tidak pernah kami bayangkan mungkin terjadi setahun yang lalu. Perjalanan untuk menata kembali industri perjalanan telah dimulai di Singapura,” kata Keith Tan.

Upaya terbaru STB untuk mempertahankan daya tarik Singapura sebagai tujuan bisnis dan rekreasi terkemuka difokuskan pada tiga prioritas utama, yaitu memulihkan arus wisatawan ke Singapura, memfasilitasi transformasi industri dan bisnis, dan mempertahankan citra positif untuk menjaga Singapura sebagai destinasi wisata pilihan.

Untuk memulihkan arus wisatawan ke Singapura, STB bekerja sama dengan badan pemerintah Singapura lainnya dalam menjajaki berbagai opsi untuk pembukaan kembali perbatasan yang aman. Connect@Singapore dengan Connect@Changi sebagai fasilitas perdana yang diluncurkan pada Februari 2021, merupakan salah satu contoh upaya Singapura dalam membuka kembali perbatasan secara terkendali dan aman.

Inisiatif ini memungkinkan sejumlah wisatawan bisnis, resmi, dan bernilai ekonomi tinggi untuk memasuki Singapura secara terbatas dengan masa inap jangka pendek hingga 14 hari. Dimulainya kembali acara-acara terkenal seperti Mobile Legends Bang Bang (MLBB) M2 World Championship, ONE Esports DOTA2 Singapore Major dan 15 negara termasuk Australia, China, Jerman, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Thailand, UK, USA, Vietnam dan Taiwan.

TraveRevive, dll., juga merupakan bagian dari upaya untuk menyelenggarakan kembali acara MICE dan dan Gaya Hidup/ Olah Raga secara bertahap dan aman di Singapura.

STB juga mempertahankan citra positif Singapura agar menjadi destinasi wisata yang diingat juga menjadi prioritas utama STB sejak adanya pembatasan perjalanan selama pandemi di Indonesia. Sepanjang kurun waktu tersebut, STB telah menginisiasi berbagai kampanye untuk menghibur dan menginspirasi masyarakat Indonesia yang merindukan traveling.

Sebagai bagian dari upayanya, STB meluncurkan kampanye #TravelThrowback pada bulan Juli 2020 untuk mengajak masyarakat Indonesia berbagi foto perjalanan dan kenangan mereka tentang perjalanan di negara-negara di Asia Tenggara. STB juga memperkenalkan serial “Cook with Me” dengan chef selebriti Martin Praja dan “Jalan-jalan Bersama Marissa” dengan presenter Marissa Nasution, serta kampanye TikTok Kangen Singapura.

Mohamed Firhan Abdul Salam, Area Director STB Indonesia (Jakarta) mengatakan, STB memulai inisiatif SingapoReimagine di Indonesia pada titik penting saat mereka mengantisipasi dan bersiap untuk pemulihan wisata leisure.

“Sebagai permulaan, kami ingin memicu imajinasi masyarakat Indonesia untuk berwisata kembali melalui seni. Kami mengundang dua seniman, satu dari Singapura dan satu dari Indonesia, untuk berkolaborasi membuat karya mural yang terpisah di antara kedua negara, menggunakan seni sebagai medium penghubung audiens kami,” kata dia.

Seni mural telah memainkan peran penting dalam memberikan pengalaman menyegarkan di kawasan terkenal Singapura, seperti Little India, Chinatown dan Kampong Gelam. Sebelum pandemi, orang Indonesia juga senang berfoto dengan seni mural di Singapura untuk mengingat liburan mereka serta membagikannya di media sosial. “Penggunaan Augmented Reality (AR) dalam aktivasi mural di M Bloc space Jakarta ini juga akan semakin meningkatkan pengalaman dan imajinasi pengunjung. Kami berharap karya mural ini akan semakin menarik minat masyarakat untuk berwisata kembali dalam waktu dekat dan menjelajahi Singapura,” jelasnya.

Seniman mural asal Indonesia, Stereoflow, dalam proses melukis mural di M Bloc Space.

Kolaborasi Karya Mural

Kolaborasi karya Mural yang diluncurkan kemarin pada acara media virtual “Hidupkan Kembali Impianmu di Singapura” di M Bloc Space di Jakarta, mengawali inisiatif SingapoReimagine di Indonesia. Bertajuk “Under the Same Sun”, karya tersebut merupakan gagasan seniman Stereoflow dari Indonesia dan ZERO dari Singapura yang terpisah secara geografis, namun digambarkan bermimpi di bawah matahari yang sama. Kedua karya mural lintas negara tersebut memiliki satu makna, yakni meski saat ini terpisah dan tidak dapat melakukan perjalanan, kita semua melalui situasi tersebut bersama, dan bersatu di bawah matahari yang sama.

Karya mural yang dilakukan kedua seniman tersebut dipenuhi dengan berbagai unsur simbolisme yang mencerminkan keinginan orang untuk kembali berwisata dan terhubung kembali dengan keluarga dan teman setelah pandemi berakhir. Para seniman menggunakan garis dan simbol yang bertindak sebagai pintu gerbang untuk perjalanan waktu dan ruang. ZERO memilih untuk menampilkan gapura dalam karya seninya, sedangkan Stereoflow memilih Marina Bay dan Gardens by the Bay, sebagai bagian dari ikon yang memiliki arti lebih bagi keduanya. Mereka memproyeksikan harapan untuk masa depan perjalanan melintasi perbatasan melalui landmark yang dapat dikenali, sementara gambar diri yang didekonstruksi, mewakili skenario saat ini untuk lebih melakukan perjalanan ke dalam diri daripada ke luar. Karya seni ini juga menggambarkan gagasan perjalanan pikiran, penghormatan terhadap kekuatan imajinasi dan mengingatkan pengunjung akan kemampuan mereka sendiri.

Karya mural ini juga merupakan bagian lebih luas dari proyek Hall of Fame2 di Kampong Gelam, Singapura. Tersebar di Bali Lane dan Ophir Road, proyek ini menampilkan tujuh belas mural, termasuk karya seni ZERO untuk menambah warna dan karakter pada semangat Kampong Gelam. Ini adalah Hall of Fame grafiti pertama di Asia Tenggara, tempat dengan beberapa dinding di mana seniman dapat melukis dengan bebas.

Dengan adanya setengah lukisan mural yang dilakukan Stereoflow di M Bloc Jakarta, diharapkan masyarakat Indonesia dapat membayangkan berwisata kembali ke Singapura dan mengunjungi setengah lukisan mural lainnya yang dilakukan ZERO di Bali Lane, Kampong Gelam, pada saat yang tepat.

“Seni mural merupakan media bagi kami untuk menyampaikan pesan-pesan yang kuat dan bermakna tentang kemanusiaan dan gagasan. Kami ingin orang-orang mulai bebas membayangkan tentang rencana perjalanan mereka dan menghidupkan kembali impian mereka untuk bepergian, seperti bagaimana ZERO dan saya memulai perjalanan kami untuk membayangkan kembali berwisata melalui proyek ini, ”kata Stereoflow, yang memiliki nama asli Adi Dharma.

Masyarakat Indonesia juga dapat memanfaatkan teknologi untuk menikmati karya mural tersebut melalui Augmented Reality (AR) yang akan tersedia secara langsung di lokasi. Pengguna dapat membenamkan diri dalam makna seni yang ada serta berpose menggunakan karya mural ini sebagai latar belakang. Mengangkat teknologi untuk para wisatawan dapat membayangkan berwisata kembali ke Singapura adalah dimensi penting lainnya dari inisiatif SingapoReimagine. Singapura bertujuan untuk menciptakan berbagai kemungkinan dalam penawaran pariwisatanya melalui pengalaman virtual yang menawarkan cara baru untuk menyenangkan pengunjung, tanpa mengesampingkan faktor keamanan.

Jolene Goh, Area Director STB Indonesia (Surabaya) mengatakan “Sebagai bagian dari inisiatif SingapoReimagine di Indonesia, STB bermitra dengan beberapa media untuk menciptakan konten yang disesuaikan untuk masyarakat Indonesia, bekerjasama dengan influencer Indonesia yang berdomisili di Singapura untuk berbagi informasi, mempertahankan hubungan baik dengan para mitra industri pariwisata di Indonesia, serta membangun kemitraan yang efektif sebagai bagian dari pemulihan industri pariwisata di Singapura. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/