26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

The Light of Aceh Meriahkan Borobudur Int’l Art & Performace Festival 2018

Foto: IST for Sumut Pos
Perwakilan Aceh berpartisipasi pada acara Borobudur International Art & Performance Festival.

ACEH, SUMUTPOS.CO – Branding pariwisata “The Light of Aceh” tampil pada acara Borobudur International Art & Performance Festival yang berlangsung 6-8 Juli 2018, di Taman Lumbini, Borobudur Magelang, Jawa Tengah.

Festival yang memadukan pesona alam dan budaya masyarakat ini, menjadi daya tarik wisata tersendiri bagi pengunjung khususnya pecinta seni budaya dan wisatawan mancanegara.

Kehadiran branding ini juga menjadi bagian untuk memperkenalkan Aceh dengan segala ragam pesona wisata. Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, turut berpartisipasi dalam festival tersebut, tidak hanya melalui stand promosi wisata yang didekorasi khusus bernuansa budaya Aceh, tapi juga mengikutsertakan tim kesenian Aceh yang diwakili oleh Sanggar Banda Beutari dari Dispaporabud Kota Langsa dengan menampilkan tarian Rampoe Aceh pada acara malam  pembukaan, Jumat (6/7/2018) lalu.

“Tarian Aceh yang tampil setelah kolaborasi seniman etnik antara seniman Hongaria dan Sanggar Kinara Kinari Jateng serta Dora seniman Hongaria dan Cristian delegasi Costa Rica berhasil membuat kagum tamu undangan dengan gerakan-gerakan yang atraktif dan dinamis,” kata salah seorang pengunjung yg merasa sudah familiar dengan musik dan tarian Aceh yang khas.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Amiruddin melalui Kasi Analisa dan Pengembangan Segmen Pasar Disbudpar Aceh, Nurlaila Hamjah, mengatakan tim promosi dan tari Aceh dengan penampilan Seni Tari Rampoe Aceh berhasil tampil maksimal dan menghibur para tamu dan pengunjung festival lainnya.

“Kita sangat senang karena tim Aceh dapat hadir dan berpartisipasi dalam festival internasional ini,” ujarnya.

“Kita tidak hanya menampilkan tim seni saja dengan menampilkan tari Rampoe yang merupakan gabungan Tari Ratoh Jaro, Rapai Geleng, Tarek Pukat dan beberapa jenis tarian, yang tidak kalah menarik lainnya juga ikut menghadirkan pelaku industri pariwisata Aceh dengan menjual ragam paket wisata tematil di kawasan Borobudur,” ungkap Nurlaila yang didampingin Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh Rahmadhani.

Adanya pelaku pariwisata yang hadir di pameran tersebut, Nurlaila berharap wisatawan yang berada di lokasi pameran bisa lebih mengenal Aceh dan tertarik untuk berkunjung ke Serambi Mekkah dengan berbagai daya tarik wisata.

Nurlaila menambahkan, bahwa berbagai bahan promosi wisata Aceh, mulai dari cenderamata, Calendar of Event (CoE) Aceh 2018, promosi API Awards 2018 dan penayangan TVC juga mewarnai aktivitas tim promosi di stand Aceh yang setiap hari diramaikan pengunjung, mengingat lokasinya pun sangat strategis di depan mainstage.

Tak hanya itu, even Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII sebagai salah satu Top Event Aceh 2018 yang akan digelar 5 – 15 Agustus di Banda Aceh juga menjadi promosi utama yang ditayangkan di stand Aceh. (zal)

Foto: IST for Sumut Pos
Perwakilan Aceh berpartisipasi pada acara Borobudur International Art & Performance Festival.

ACEH, SUMUTPOS.CO – Branding pariwisata “The Light of Aceh” tampil pada acara Borobudur International Art & Performance Festival yang berlangsung 6-8 Juli 2018, di Taman Lumbini, Borobudur Magelang, Jawa Tengah.

Festival yang memadukan pesona alam dan budaya masyarakat ini, menjadi daya tarik wisata tersendiri bagi pengunjung khususnya pecinta seni budaya dan wisatawan mancanegara.

Kehadiran branding ini juga menjadi bagian untuk memperkenalkan Aceh dengan segala ragam pesona wisata. Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, turut berpartisipasi dalam festival tersebut, tidak hanya melalui stand promosi wisata yang didekorasi khusus bernuansa budaya Aceh, tapi juga mengikutsertakan tim kesenian Aceh yang diwakili oleh Sanggar Banda Beutari dari Dispaporabud Kota Langsa dengan menampilkan tarian Rampoe Aceh pada acara malam  pembukaan, Jumat (6/7/2018) lalu.

“Tarian Aceh yang tampil setelah kolaborasi seniman etnik antara seniman Hongaria dan Sanggar Kinara Kinari Jateng serta Dora seniman Hongaria dan Cristian delegasi Costa Rica berhasil membuat kagum tamu undangan dengan gerakan-gerakan yang atraktif dan dinamis,” kata salah seorang pengunjung yg merasa sudah familiar dengan musik dan tarian Aceh yang khas.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Amiruddin melalui Kasi Analisa dan Pengembangan Segmen Pasar Disbudpar Aceh, Nurlaila Hamjah, mengatakan tim promosi dan tari Aceh dengan penampilan Seni Tari Rampoe Aceh berhasil tampil maksimal dan menghibur para tamu dan pengunjung festival lainnya.

“Kita sangat senang karena tim Aceh dapat hadir dan berpartisipasi dalam festival internasional ini,” ujarnya.

“Kita tidak hanya menampilkan tim seni saja dengan menampilkan tari Rampoe yang merupakan gabungan Tari Ratoh Jaro, Rapai Geleng, Tarek Pukat dan beberapa jenis tarian, yang tidak kalah menarik lainnya juga ikut menghadirkan pelaku industri pariwisata Aceh dengan menjual ragam paket wisata tematil di kawasan Borobudur,” ungkap Nurlaila yang didampingin Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh Rahmadhani.

Adanya pelaku pariwisata yang hadir di pameran tersebut, Nurlaila berharap wisatawan yang berada di lokasi pameran bisa lebih mengenal Aceh dan tertarik untuk berkunjung ke Serambi Mekkah dengan berbagai daya tarik wisata.

Nurlaila menambahkan, bahwa berbagai bahan promosi wisata Aceh, mulai dari cenderamata, Calendar of Event (CoE) Aceh 2018, promosi API Awards 2018 dan penayangan TVC juga mewarnai aktivitas tim promosi di stand Aceh yang setiap hari diramaikan pengunjung, mengingat lokasinya pun sangat strategis di depan mainstage.

Tak hanya itu, even Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII sebagai salah satu Top Event Aceh 2018 yang akan digelar 5 – 15 Agustus di Banda Aceh juga menjadi promosi utama yang ditayangkan di stand Aceh. (zal)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/