31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Kampung Flory, Homestay Desa Wisata Tanaman Hias dengan Kolam Terapi Ikan


Foto: Istimewa
Desa Wisata Kampung Flory di Dusun Jugang, Pangukan, Tridadi, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, menyediakan berbàgai fasilitas homestay Desa Wisata yang lengkap.

Selain itu, Kampung Flory diharapkan menjadi maskot wisata unggulan baru di wilayah DIY. Upaya ini sudah mulai nampak hasilnya. Jadwal kunjungan di bulan April ini sudah lumayan padat. Sejumlah sekolah menjadwalkan untuk outbond di Kampung Flory. Ada yang hanya 30 siswa hingga yang 200 anak.

Di Kampung Flory yang memanfaatkan tanah kas desa ini pengunjung bisa belajar mengenai dunia pertanian. Mengenal jenis tanaman, bagaimana perawatannya, hingga cara menata tanaman hias di pekarangan rumah. Juga ada taman edukatif, tanaman buah/bunga dalam pot (tabulampot), sayur mayur, dan tanaman obat keluarga.

“Pohon-pohon besar yang ada di sini, pun kita beri plang jenis namanya. Kalau untuk `memedi` (hantu) sawah itu, jumlahnya 31. Untuk menonjolkan bahwa ini merupakan dunia pertanian,” katanya.

Ia mengatakan pengunjung juga tidak perlu meragukan mengenai pengetahuan dari edukator di tempat ini. Semuanya masih muda dan berlatar belakang yang beragam, namun sudah mendapatkan banyak pembekalan. “Kami sudah dapat pembekalan dari Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman. Serta, dapat bantuan juga dari Provinsi DIY,” katanya.

Wisata Kampung Flory dibuka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 21.00. Tanpa ada hari libur, kecuali ketika libur besar. “Pada malam hari dari pukul 18.00 sampai 21.00, masih bisa menikmati santapan kulinernya. Di sini ada masakan khas `iwak kali` (ikan sungai),” katanya.

Harga yang ditawarkan terbilang standaruntuk harga makanan disebuah restoran di kawasan wisata. Secara keseluruhan Kampung Flory dapat menjadi alternatif pilihan berwisata bersama keluarga sambil melihat tanaman hias, terapi ikan atau kegiatan outbound.


Foto: Istimewa
Desa Wisata Kampung Flory di Dusun Jugang, Pangukan, Tridadi, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, menyediakan berbàgai fasilitas homestay Desa Wisata yang lengkap.

Selain itu, Kampung Flory diharapkan menjadi maskot wisata unggulan baru di wilayah DIY. Upaya ini sudah mulai nampak hasilnya. Jadwal kunjungan di bulan April ini sudah lumayan padat. Sejumlah sekolah menjadwalkan untuk outbond di Kampung Flory. Ada yang hanya 30 siswa hingga yang 200 anak.

Di Kampung Flory yang memanfaatkan tanah kas desa ini pengunjung bisa belajar mengenai dunia pertanian. Mengenal jenis tanaman, bagaimana perawatannya, hingga cara menata tanaman hias di pekarangan rumah. Juga ada taman edukatif, tanaman buah/bunga dalam pot (tabulampot), sayur mayur, dan tanaman obat keluarga.

“Pohon-pohon besar yang ada di sini, pun kita beri plang jenis namanya. Kalau untuk `memedi` (hantu) sawah itu, jumlahnya 31. Untuk menonjolkan bahwa ini merupakan dunia pertanian,” katanya.

Ia mengatakan pengunjung juga tidak perlu meragukan mengenai pengetahuan dari edukator di tempat ini. Semuanya masih muda dan berlatar belakang yang beragam, namun sudah mendapatkan banyak pembekalan. “Kami sudah dapat pembekalan dari Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman. Serta, dapat bantuan juga dari Provinsi DIY,” katanya.

Wisata Kampung Flory dibuka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 21.00. Tanpa ada hari libur, kecuali ketika libur besar. “Pada malam hari dari pukul 18.00 sampai 21.00, masih bisa menikmati santapan kulinernya. Di sini ada masakan khas `iwak kali` (ikan sungai),” katanya.

Harga yang ditawarkan terbilang standaruntuk harga makanan disebuah restoran di kawasan wisata. Secara keseluruhan Kampung Flory dapat menjadi alternatif pilihan berwisata bersama keluarga sambil melihat tanaman hias, terapi ikan atau kegiatan outbound.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/