JAKARTA-Garuda Indonesia akan mengoperasikan pesawat bermesin baling-baling ATR72-600 mulai November nanti. Langkah tersebut ditempuh untuk mendukung program konektivitas antarpulau dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
“Ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk terus mengembangkan dan memperkuat jaringan penerbangannya di pasar domestik,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar kemarin (1/10). Pengoperasian pesawat ATR72-600 sangat cocok untuk meningkatkan konektivitas transportasi di Indonesia yang terdiri dari banyak pulau-pulau.
Sesuai dengan program MP3EI, kata Emir, upaya itu dilakukan dengan mengembangkan jaringan penerbangannya ke wilayah-wilayah yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Keputusan ini seiring rencana pemerintah mengembangkan transportasi udara dengan membuka bandara-bandara baru di beberapa daerah dalam dua tahun ke depan. “Banyak wilayah pertumbuhan ekonomi baru dan tujuan wisata yang berkembang. Jadi kita ingin memberikan lebih banyak pilihan destinasi kepada penumpang,” ungkapnya.
Pesawat-pesawat tersebut akan didatangkan dengan sistem sewa, terdiri dari 25 pesawat yang sudah disepakati dan 10 pesawat lain masih opsi. Emir mengaku pesawat ATR akan cocok untuk melayani penerbangan point to point pada rute-rute jarak dekat.”Dua pesawat akan tiba bulan November, sisanya didatangkan secara bertahap hingga tahun 2017,” lanjutnya.
Dengan mengoperasikan ATR, Garuda akan meningkatkan konektivitas di daerah remote area dengan jarak kurang dari 400 mil. Hal ini dimungkinkan mengingat pesawat ATR72-600 memiliki kepabilitas untuk menjangkau bandara-bandara kecil.”Panjang landasan pacu bisa kurang dari 1,600 meter, itu pesawat jet tidak bisa mendarat,” tukasnya.
Chief Executive Officer ATR, Filippo Bagnato mengungkapkan, pesawat ATR72-600 memiliki teknologi modern dan operasional yang efisien, namun di sisi lain tetap memberikan standar kenyamanan. (jp/jpnn)