26 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Pesawat Presiden Rp820 M Tiba

JAKARTA – Presiden Republik Indonesia saat ini dapat menikmati pesawat kepresidenan yang baru saja dibeli pemerintah seharga USD 89,6 juta atau sekitar Rp820 miliar.

Pesawat kepresidenan
Pesawat kepresidenan

Pesawat dengan jenis Boeing Business Jet 2 atau BBJ-2 itu hari ini diresmikan oleh Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi di Base Operations Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Kamis, (10/4). Pesawat ini adalah varian pesawat Boeing 737 seri 800 yang juga telah digunakan maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia.

“Pesawat BBJ-2 telah dirancang dan didesain sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi persyaratan untuk menunjang pelaksanaan tugas kenegaraan Presiden,” ujar Sudi dalam jumpa pers peresmian tersebut.

Penyambutan pesawat ini juga ditandai dengan pemecahan kendi oleh Sudi dan pejabat terkait sesuai adat Jawa. Pesawat yang mengakomodasi hingga 67 orang penumpang ini didominasi warna biru muda di bagian atap. Sementara ditengahnya dilapisi warna merah dan putih. Dilanjutkan warna putih polos di badan pesawat bagian bawah. Di bagian pesawat berwarna biru terdapat tulisan hitam “Republik Indonesia” dengan lambang Garuda di sisi kanannya.

Sayangnya, saat peresmian pesawat ini awak media massa tidak diperkenankan mendekat hingga masuk ke dalam pesawat. Hanya dapat berdiri dari jarak 100 meter untuk melihat secara utuh bentuk pesawat. Pesawat ini sempat berputar mengelilingi landasan udara beberapa kali sebelum akhirnya mendarat dan diabadikan oleh sorotan kamera puluhan awak media massa.

“Pesawat ini dapat terbeli atas dukungan penuh dari Komisi II DPR RI,” tutur Sudi.

Awalnya, kata dia, gagasan pengadaan pesawat kepresidenan diawali pada tahun 2007. Ia mengklaim setelah melalui proses tender, ketat dan teliti fabrikan Boeing dipilih atas Airbus. Proses fabrikasi dan modifikasi pesawat ini berlangsung selama hampir 5 tahun. Harga Rp820 miliar itu, ujarnya, sudah termasuk fabrikasi, modifikasi interior dan modifikasi lainnya yang diperlukan.

Pembayaran harga pesawat dilakukan melalui skim kontrak tahun jamak dari tahun 2010 hingga tahun 2014,” pungkas Sudi. (flo/jpnn/rbb)

Pertama Selama 69 Tahun

Mensesneg Sudi Silalahi mengaku hadirnya pesawat Kepresidenan RI adalah salah satu kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sudah 69 tahun merdeka baru kali ini Indonesia memiliki pesawat kepresidenan sendiri. Selama ini, presiden memakai pesawat komersial.

“Kita tentunya sangat bangga kalau 69 tahun kita merdeka kita dapat mempunyai pesawat kepresidenan sendiri. Tentu ini karena kemampuan keuangan negara yang semakin memungkinkan untuk hal itu,” ujar Sudi dalam jumpa pers di Baseops Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis, (10/4).

Pesawat berjenis Boeing Bussines Jet 2 Green tersebut dirakit di pabrik Boeing, di Seattle, Amerika Serikat. Sebelum tiba di Indonesia, pesawat itu sudah empat hari melakukan perjalanan sejak 7 April lalu dari Delaware, AS menuju ke Wellington, Florida. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Sacramento, California. Dari Sacramento menuju ke Honolulu, Hawai, dan Guam.

Menurut Sudi, hadirnya pesawat ini sangat efektif untuk kerja presiden ke depan.

“Tentu saja penggunaan pesawat komersial, atau pesawat khusus kepresidenan yang kita sewa selama ini, tidak eefektif dan seefisien bila dibanding dengan kita memiliki sendiri pesawat kepresidenan,” ujar Sudi.

Menurut Sudi, sebelum dioperasikan pesawat itu, pemerintah masih menunggu satu proses, yaitu sertifikasi pesawat di Kementerian Pertahanan. Setelah itu, pekan depan dilakukan uji coba. Baru lah Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden pertama yang menumpangi pesawat tersebut.

“Utamanya tentu presiden terpilih yang akan lebih banyak, kalau presiden yang sekarang 2 atau 3 kali lagi masih sempat bisa menggunakan itu,” pungkas Sudi. (flo/jpnn/rbb)

JAKARTA – Presiden Republik Indonesia saat ini dapat menikmati pesawat kepresidenan yang baru saja dibeli pemerintah seharga USD 89,6 juta atau sekitar Rp820 miliar.

Pesawat kepresidenan
Pesawat kepresidenan

Pesawat dengan jenis Boeing Business Jet 2 atau BBJ-2 itu hari ini diresmikan oleh Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi di Base Operations Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Kamis, (10/4). Pesawat ini adalah varian pesawat Boeing 737 seri 800 yang juga telah digunakan maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia.

“Pesawat BBJ-2 telah dirancang dan didesain sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi persyaratan untuk menunjang pelaksanaan tugas kenegaraan Presiden,” ujar Sudi dalam jumpa pers peresmian tersebut.

Penyambutan pesawat ini juga ditandai dengan pemecahan kendi oleh Sudi dan pejabat terkait sesuai adat Jawa. Pesawat yang mengakomodasi hingga 67 orang penumpang ini didominasi warna biru muda di bagian atap. Sementara ditengahnya dilapisi warna merah dan putih. Dilanjutkan warna putih polos di badan pesawat bagian bawah. Di bagian pesawat berwarna biru terdapat tulisan hitam “Republik Indonesia” dengan lambang Garuda di sisi kanannya.

Sayangnya, saat peresmian pesawat ini awak media massa tidak diperkenankan mendekat hingga masuk ke dalam pesawat. Hanya dapat berdiri dari jarak 100 meter untuk melihat secara utuh bentuk pesawat. Pesawat ini sempat berputar mengelilingi landasan udara beberapa kali sebelum akhirnya mendarat dan diabadikan oleh sorotan kamera puluhan awak media massa.

“Pesawat ini dapat terbeli atas dukungan penuh dari Komisi II DPR RI,” tutur Sudi.

Awalnya, kata dia, gagasan pengadaan pesawat kepresidenan diawali pada tahun 2007. Ia mengklaim setelah melalui proses tender, ketat dan teliti fabrikan Boeing dipilih atas Airbus. Proses fabrikasi dan modifikasi pesawat ini berlangsung selama hampir 5 tahun. Harga Rp820 miliar itu, ujarnya, sudah termasuk fabrikasi, modifikasi interior dan modifikasi lainnya yang diperlukan.

Pembayaran harga pesawat dilakukan melalui skim kontrak tahun jamak dari tahun 2010 hingga tahun 2014,” pungkas Sudi. (flo/jpnn/rbb)

Pertama Selama 69 Tahun

Mensesneg Sudi Silalahi mengaku hadirnya pesawat Kepresidenan RI adalah salah satu kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sudah 69 tahun merdeka baru kali ini Indonesia memiliki pesawat kepresidenan sendiri. Selama ini, presiden memakai pesawat komersial.

“Kita tentunya sangat bangga kalau 69 tahun kita merdeka kita dapat mempunyai pesawat kepresidenan sendiri. Tentu ini karena kemampuan keuangan negara yang semakin memungkinkan untuk hal itu,” ujar Sudi dalam jumpa pers di Baseops Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis, (10/4).

Pesawat berjenis Boeing Bussines Jet 2 Green tersebut dirakit di pabrik Boeing, di Seattle, Amerika Serikat. Sebelum tiba di Indonesia, pesawat itu sudah empat hari melakukan perjalanan sejak 7 April lalu dari Delaware, AS menuju ke Wellington, Florida. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Sacramento, California. Dari Sacramento menuju ke Honolulu, Hawai, dan Guam.

Menurut Sudi, hadirnya pesawat ini sangat efektif untuk kerja presiden ke depan.

“Tentu saja penggunaan pesawat komersial, atau pesawat khusus kepresidenan yang kita sewa selama ini, tidak eefektif dan seefisien bila dibanding dengan kita memiliki sendiri pesawat kepresidenan,” ujar Sudi.

Menurut Sudi, sebelum dioperasikan pesawat itu, pemerintah masih menunggu satu proses, yaitu sertifikasi pesawat di Kementerian Pertahanan. Setelah itu, pekan depan dilakukan uji coba. Baru lah Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden pertama yang menumpangi pesawat tersebut.

“Utamanya tentu presiden terpilih yang akan lebih banyak, kalau presiden yang sekarang 2 atau 3 kali lagi masih sempat bisa menggunakan itu,” pungkas Sudi. (flo/jpnn/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/