28.9 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Banyak Persoalan Butuh Perhatian Pemko Medan dan Polda Sumut

Reses Anggota DPRD Sumut M Nasir

MEDAN- Di tengah hiruk pikuk pembangunan di Kota Medan, ternyata masih banyak persoalan yang tidak teratasi di kehidupan masyarakat.
Dari persoalan pendidikan, ekonomi dan kriminalitas termasuk pula pembangunan yang tidak merata. Itu tergambar dan terungkap dari kegiatan reses anggota DPRD Sumut, Muhammad Nasir di Kota Medan, dalam beberapa hari lalu.

Hasil Reses M Nasir di Medan Labuhan, berdasarkan penuturan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Medan Labuhan, Drs, H Norman mengungkapkan, di Medan Labuhan, tepatnya di Kelurahan Griya Martubung 1, tumbuh subur dan merajalelanya tempat maksiat seperti kafe remang-remang yang buka secara vulgar.

Selain itu, masalah warnet-warnet terselubung yang menyajikan tayangan pornografi juga telah meresahkan masyarakat. Dimana ini  memberi dampak negatif pada kehidupan anak dan remaja serta masyarakat pada umumnya.

Dari itu, secara tegas ia meminta Pemko Medan, untuk segera menurunkan tim guna melakukan penertiban.  Lain lagi di Kelurahan Tangkahan, masih di kawasan Kecamatan Medan Labuhan. Ada persoalan limbah dari perusahaan yang beroperasi di dekat daerah tersebut (PT KIM, red), yang membuang limbah ke pemukiman warga.

Sedangkan di kawasan Jalan Rawe Raya, pengaspalan dan pembangunan drainase terkesan ada anak tiri dan anak kandung.

Dari hasil reses di Medan Marelan, lebih tepatnya di Pasar 1, Kelurahan Tanah 600, banyak drainase dan jalan yang belum dibangun. Selain itu, masyarakat juga mengalami pendistribusian air dari Perusahaan Daerah Air Mimum (PDAM) Tirtanadi yang kualitasnya buruk, sehingga dibutuhkan perbaikan kualitas pendistribusian.

Khusus di daerah Simpang Atap, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, masyarakat mengharapkan pembangunan jembatan permanen  yang menghubungkan antara Medan Marelan dan Medan Labuhan.

Tokoh di Kecamatan Medan Labuhan, yakni Adiansyah SPdi dan Syahrul Idrus lebih menyoroti, mengenai masalah pendidikan. Dimana masyarakat di Medan Labuhan, mengharapkan adanya pembangunan Sekolah Tsanawiyah Negeri.

Di Kecamatan Medan Tembung, tepatnya di Musholla Al Muttaqien, Jalan Durung, Kelurahan Sidorejo, masyarakat mengeluhkan beberapa persoalan seperti pembangunan dan perawatan drainase yang tidak merata. Kemudian mengenai kesejahteraan pegawai swasta. Termasuk pula masalah pengembangan ekonomi, dimana masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai pedagang dan penarik becak, membutuhkan pelatihan-pelatihan untuk menambah ilmu dalam upaya meningkatkan perekonomian mereka.

Reses lainnya di daerah Kelurahan Tegal Sari Mandala 2, Medan Denai. Berdasarkan penuturan warga setempat, Ustad Fahmi menyatakan, sejumlah jalan di daerah tersebut khususnya berada di dekat Sungai Denai, tidak pernah diaspal.

Disebutkan Nasir, dari pertemuan reses  yang dijalaninya, masyarakat di Kota Medan masih dan terus mengeluhkan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan masalah kriminal . ‘’ Banyak terjadi kejahatan Pencurian Kendaraan Motor, kemudian masih maraknya perjudian di berbagai daerah serta peredaran narkoba jenis sabu-sabu dan jenis lainnya  yang seperti menjual makanan ringan. Maka dari itu, masyarakat mengharapkan agar Kapolda Sumut lebih bekerja keras, dalam memberantas masalah penyakit masyarakat tersebut,” tegas Anggota DPRD Sumut dari Dapil 1 Medan yang berdomisili di Lingkungan XI, Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan kepada Sumut Pos.(ari)

Reses Anggota DPRD Sumut M Nasir

MEDAN- Di tengah hiruk pikuk pembangunan di Kota Medan, ternyata masih banyak persoalan yang tidak teratasi di kehidupan masyarakat.
Dari persoalan pendidikan, ekonomi dan kriminalitas termasuk pula pembangunan yang tidak merata. Itu tergambar dan terungkap dari kegiatan reses anggota DPRD Sumut, Muhammad Nasir di Kota Medan, dalam beberapa hari lalu.

Hasil Reses M Nasir di Medan Labuhan, berdasarkan penuturan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Medan Labuhan, Drs, H Norman mengungkapkan, di Medan Labuhan, tepatnya di Kelurahan Griya Martubung 1, tumbuh subur dan merajalelanya tempat maksiat seperti kafe remang-remang yang buka secara vulgar.

Selain itu, masalah warnet-warnet terselubung yang menyajikan tayangan pornografi juga telah meresahkan masyarakat. Dimana ini  memberi dampak negatif pada kehidupan anak dan remaja serta masyarakat pada umumnya.

Dari itu, secara tegas ia meminta Pemko Medan, untuk segera menurunkan tim guna melakukan penertiban.  Lain lagi di Kelurahan Tangkahan, masih di kawasan Kecamatan Medan Labuhan. Ada persoalan limbah dari perusahaan yang beroperasi di dekat daerah tersebut (PT KIM, red), yang membuang limbah ke pemukiman warga.

Sedangkan di kawasan Jalan Rawe Raya, pengaspalan dan pembangunan drainase terkesan ada anak tiri dan anak kandung.

Dari hasil reses di Medan Marelan, lebih tepatnya di Pasar 1, Kelurahan Tanah 600, banyak drainase dan jalan yang belum dibangun. Selain itu, masyarakat juga mengalami pendistribusian air dari Perusahaan Daerah Air Mimum (PDAM) Tirtanadi yang kualitasnya buruk, sehingga dibutuhkan perbaikan kualitas pendistribusian.

Khusus di daerah Simpang Atap, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, masyarakat mengharapkan pembangunan jembatan permanen  yang menghubungkan antara Medan Marelan dan Medan Labuhan.

Tokoh di Kecamatan Medan Labuhan, yakni Adiansyah SPdi dan Syahrul Idrus lebih menyoroti, mengenai masalah pendidikan. Dimana masyarakat di Medan Labuhan, mengharapkan adanya pembangunan Sekolah Tsanawiyah Negeri.

Di Kecamatan Medan Tembung, tepatnya di Musholla Al Muttaqien, Jalan Durung, Kelurahan Sidorejo, masyarakat mengeluhkan beberapa persoalan seperti pembangunan dan perawatan drainase yang tidak merata. Kemudian mengenai kesejahteraan pegawai swasta. Termasuk pula masalah pengembangan ekonomi, dimana masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai pedagang dan penarik becak, membutuhkan pelatihan-pelatihan untuk menambah ilmu dalam upaya meningkatkan perekonomian mereka.

Reses lainnya di daerah Kelurahan Tegal Sari Mandala 2, Medan Denai. Berdasarkan penuturan warga setempat, Ustad Fahmi menyatakan, sejumlah jalan di daerah tersebut khususnya berada di dekat Sungai Denai, tidak pernah diaspal.

Disebutkan Nasir, dari pertemuan reses  yang dijalaninya, masyarakat di Kota Medan masih dan terus mengeluhkan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan masalah kriminal . ‘’ Banyak terjadi kejahatan Pencurian Kendaraan Motor, kemudian masih maraknya perjudian di berbagai daerah serta peredaran narkoba jenis sabu-sabu dan jenis lainnya  yang seperti menjual makanan ringan. Maka dari itu, masyarakat mengharapkan agar Kapolda Sumut lebih bekerja keras, dalam memberantas masalah penyakit masyarakat tersebut,” tegas Anggota DPRD Sumut dari Dapil 1 Medan yang berdomisili di Lingkungan XI, Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan kepada Sumut Pos.(ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/