25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Xia Aimei, Pembebasan Korban Trafficking

Entah sengaja atau tidak, Xia Aimei diluncurkan ke bursa film nasional sepekan menjelang pergantian tahun Cina.

Mengambil nama pemeran utama yang berbau Tionghoa, film produksi Falcon Pictures ini bakal menjadi tontonan tersendiri di bioskop Indonesia. Dengan menggandeng bintang-bintang seperti Ferry Salim, Olga Lidya, Franda, Samuel Rizal dan mantan brimob Norman Kamaru, film ini menghadirkan tema serius soal nasib korban human trafficking atau perdagangan manusia yang dipekerjakan di klub-klub elit di Jakarta.

WAL cerita berputar dari jeratan utang keluarga yang mem bawa Xia Aimei (Franda), seorang gadis remaja asal desa kecil, Yangshuo Guangxi, Cina terjebak dalam human trafficking.

Ketika ayahnya meninggal, dia menjadi tulang punggung keluarga. Untuk mendapatkan uang, Xia menyetujui tawaran kerja dari pamannya. Ia pun dibawa ke Jakarta, ke sebuah klub eksklusif bernama Le Mansion.

Xia Aimei tak sendiri, dia dibawa ke Jakarta bersama beberapa wanita lain.

Di Le Mansion, Xia bertemu Jack (Ferry Salim) dan Nancy (Olga Lydia), pengelola tempat hiburan malam tersebut. Di sana nama Xia Aimei diubah menjadi Xi Xi. Le Mansion adalah club mewah milik Jack yang dikenal memiliki layanan plus dengan perempuan asal Cina dan Uzbekistan untuk menjadi perempuan penghibur VIP di sana.

Salah satunya adalah Xi Xi.

Suatu malam Xi Xi dipaksa melayani Bos Marun, salah satu kepala gangster di Jakarta. Karena takut Xi Xi panik dan melukai Bos Marun dan ia pun kabur dari Le Mansion. Pada saat itulah Xi Xi bertemu dengan AJ Park (Samuel Rizal). AJ Park adalah seorang cameraman underwater Indonesia mempunyai sedikit keturunan darah Korea yang sudah bekerja selama 5 tahun di Discovery Underworld International (D.U.I). Pada after party sebuah proyek penyelaman, AJ Park, Timun (Gilang Dirgahari) sahabatnya, Kapten Rover, dan Baddi pergi ke Le Mansion.

AJ Park yang merasa tidak nyaman dan risih dengan Le Mansion memutuskan untuk menunggu di luar dan bertemu dengan intel Imigrasi (Norman Kamaru) yang telah lama melakukan penyelidikan terhadap Le Mansion, yang dicurigai melakukan human trafficking. Saat Xi Xi kabur, suasana pun menjadi kacau dan Timun tidak sengaja meninggalkan data penting pekerjaan mereka di bar Le Mansion. Mereka pun kembali untuk mengambil data yang tertinggal. Pada saat itulah AJ Park menemukan Xi Xi yang bersembunyi di jok belakang mobilnya.

Pertemuan AJ Park dengan Xi Xi itulah yang membawa AJ Park terlibat dalam pelarian Xi XI. AJ Park ingin membantu Xi Xi kabur dari jeratan Le Mansion.

Secara garis besar cerita ini terkesan bagus dan isunya pun menarik. Namun, eksekusi dari sisi gambar, logika ruang, dan akting pemainnya gagal. Sehingga film ini terlihat kacau dan sulit mendapatkan pesan dari film ini.

Detail yang terlihat diabaikan dengan sengaja, misalnya profesi AJ Park sendiri disebut sebagai underwater cameraman.

Namun nama organisasinya Discovery Underworld International (D.U.I), hal ini menjadi aneh karena underworld lebih berarti ke dunia kriminal terselubung. Ketidakjelian Alyandra sebagai penulis skenario dan sutradara ini menunjukkan eksekusi kurang matang dari film ini. Kendati begitu film berbau Tionghoa ini secara keseluruhan layak ditonton, setidaknya sekadar menemani suasana Imlek Anda bersama keluarga. (net/jpnn)

Norman Kamaru Jadi Intel

TERNYATA pemecatan dirinya dari kesatuan Brimob Polda Gorontalo tidak membuat karir Norman Kamaru menurun.

Malah kini Norman semakin sibuk saja di dunia hiburan tanah air dengan berbagai tawaran yang datang menghampirinya.

Salah satunya adalah saat menerima peran di film berjudul Xia aimei. Di film produksi Falcon Pictures itu Norman kembali memerankan tugas yang jauh dari profesinya terdahulu.

“Ya nggak jadi polisi, tapi mirip-mirip. Di situ saya jadi intel, namanya intel ya, menyamar dan tidak berseragam,” jelas Norman.

Film Xia aimei adalah debut perdana Norman di industri hiburan nasional, di film arahan Alyandra itu Norman berperan sebagai agen intelijen yang sedang mengusut kasus perdagangan manusia. Walau tampil sebanyak tiga scene saja Norman mengaku tetap senang bisa terlibat di film tersebut.

“Sangat senang, buat saya ini dunia baru, dan ini impian saya, walaupun ada kesulitan, tapi saya harus enjoy,” pungkas Norman.

Xia Aimei mengisahkan tentang nasib tragis yang dialami Xia aimei (Franda) yang menjadi korban perdagangan manusia dan dipaksa bekerja menjadi wanita penghibur. Selain Norman dan Franda, film ini juga turut di bintangi oleh Samuel Rizal, Olga Lydia, dan Ferry Salim.

(net/jpnn)

Entah sengaja atau tidak, Xia Aimei diluncurkan ke bursa film nasional sepekan menjelang pergantian tahun Cina.

Mengambil nama pemeran utama yang berbau Tionghoa, film produksi Falcon Pictures ini bakal menjadi tontonan tersendiri di bioskop Indonesia. Dengan menggandeng bintang-bintang seperti Ferry Salim, Olga Lidya, Franda, Samuel Rizal dan mantan brimob Norman Kamaru, film ini menghadirkan tema serius soal nasib korban human trafficking atau perdagangan manusia yang dipekerjakan di klub-klub elit di Jakarta.

WAL cerita berputar dari jeratan utang keluarga yang mem bawa Xia Aimei (Franda), seorang gadis remaja asal desa kecil, Yangshuo Guangxi, Cina terjebak dalam human trafficking.

Ketika ayahnya meninggal, dia menjadi tulang punggung keluarga. Untuk mendapatkan uang, Xia menyetujui tawaran kerja dari pamannya. Ia pun dibawa ke Jakarta, ke sebuah klub eksklusif bernama Le Mansion.

Xia Aimei tak sendiri, dia dibawa ke Jakarta bersama beberapa wanita lain.

Di Le Mansion, Xia bertemu Jack (Ferry Salim) dan Nancy (Olga Lydia), pengelola tempat hiburan malam tersebut. Di sana nama Xia Aimei diubah menjadi Xi Xi. Le Mansion adalah club mewah milik Jack yang dikenal memiliki layanan plus dengan perempuan asal Cina dan Uzbekistan untuk menjadi perempuan penghibur VIP di sana.

Salah satunya adalah Xi Xi.

Suatu malam Xi Xi dipaksa melayani Bos Marun, salah satu kepala gangster di Jakarta. Karena takut Xi Xi panik dan melukai Bos Marun dan ia pun kabur dari Le Mansion. Pada saat itulah Xi Xi bertemu dengan AJ Park (Samuel Rizal). AJ Park adalah seorang cameraman underwater Indonesia mempunyai sedikit keturunan darah Korea yang sudah bekerja selama 5 tahun di Discovery Underworld International (D.U.I). Pada after party sebuah proyek penyelaman, AJ Park, Timun (Gilang Dirgahari) sahabatnya, Kapten Rover, dan Baddi pergi ke Le Mansion.

AJ Park yang merasa tidak nyaman dan risih dengan Le Mansion memutuskan untuk menunggu di luar dan bertemu dengan intel Imigrasi (Norman Kamaru) yang telah lama melakukan penyelidikan terhadap Le Mansion, yang dicurigai melakukan human trafficking. Saat Xi Xi kabur, suasana pun menjadi kacau dan Timun tidak sengaja meninggalkan data penting pekerjaan mereka di bar Le Mansion. Mereka pun kembali untuk mengambil data yang tertinggal. Pada saat itulah AJ Park menemukan Xi Xi yang bersembunyi di jok belakang mobilnya.

Pertemuan AJ Park dengan Xi Xi itulah yang membawa AJ Park terlibat dalam pelarian Xi XI. AJ Park ingin membantu Xi Xi kabur dari jeratan Le Mansion.

Secara garis besar cerita ini terkesan bagus dan isunya pun menarik. Namun, eksekusi dari sisi gambar, logika ruang, dan akting pemainnya gagal. Sehingga film ini terlihat kacau dan sulit mendapatkan pesan dari film ini.

Detail yang terlihat diabaikan dengan sengaja, misalnya profesi AJ Park sendiri disebut sebagai underwater cameraman.

Namun nama organisasinya Discovery Underworld International (D.U.I), hal ini menjadi aneh karena underworld lebih berarti ke dunia kriminal terselubung. Ketidakjelian Alyandra sebagai penulis skenario dan sutradara ini menunjukkan eksekusi kurang matang dari film ini. Kendati begitu film berbau Tionghoa ini secara keseluruhan layak ditonton, setidaknya sekadar menemani suasana Imlek Anda bersama keluarga. (net/jpnn)

Norman Kamaru Jadi Intel

TERNYATA pemecatan dirinya dari kesatuan Brimob Polda Gorontalo tidak membuat karir Norman Kamaru menurun.

Malah kini Norman semakin sibuk saja di dunia hiburan tanah air dengan berbagai tawaran yang datang menghampirinya.

Salah satunya adalah saat menerima peran di film berjudul Xia aimei. Di film produksi Falcon Pictures itu Norman kembali memerankan tugas yang jauh dari profesinya terdahulu.

“Ya nggak jadi polisi, tapi mirip-mirip. Di situ saya jadi intel, namanya intel ya, menyamar dan tidak berseragam,” jelas Norman.

Film Xia aimei adalah debut perdana Norman di industri hiburan nasional, di film arahan Alyandra itu Norman berperan sebagai agen intelijen yang sedang mengusut kasus perdagangan manusia. Walau tampil sebanyak tiga scene saja Norman mengaku tetap senang bisa terlibat di film tersebut.

“Sangat senang, buat saya ini dunia baru, dan ini impian saya, walaupun ada kesulitan, tapi saya harus enjoy,” pungkas Norman.

Xia Aimei mengisahkan tentang nasib tragis yang dialami Xia aimei (Franda) yang menjadi korban perdagangan manusia dan dipaksa bekerja menjadi wanita penghibur. Selain Norman dan Franda, film ini juga turut di bintangi oleh Samuel Rizal, Olga Lydia, dan Ferry Salim.

(net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/