32 C
Medan
Friday, June 28, 2024

AirAsia Anjlok di Udara, Kru Justru Histeris Duluan

Para penumpang AirAsia QZ535 sempat panik saat pesawat mengalami masalah teknis di udara, dalam penerbangan dari Perth menuju Bali.

PERTH, SUMUTPOS.COPenerbangan AirAsia dari Perth tujuan Bali, Minggu (15/10) mengalami insiden yang membuat ratusan penumpangnya panik. Penerbangan bernomor QZ535 dengan pesawat jenis Airbus 320 itu tiba-tiba terjun puluhan ribu kaki.

Salah seorang penumpang AirAsia QZ535, Clare Askew mengungkapkan, ada masalah tekanan udara di dalam kabin. Namun, kepanikan penumpang justru tersulut oleh teriakan awak kabin AirAsia.

“Kepanikan bertambah karena perilaku staf yang berteriak dan terlihat menangis dan shocked,” ujarnya kepada Seven News Australia.

Beruntung, penerbangan itu bisa selamat dan kembali ke bandara asal atau return to base (RTB). Meski demikian, tindakan awak kabin yang memicu kepanikan justru jadi persoalan.

“Kami melihat mereka demi memperoleh kepastian dan kami tak mendapatkan apa pun. Kami bertambah khawatir karena betapa paniknya mereka (awak kabin, red),” sambungnya.

Video amatir yang direkam dalam penerbangan itu menunjukkan masker oksigen darurat langsung keluar dari langit-langit kabin. Selanjutnya, ada suara dari awak kabin yang meminta para penumpang menunduk sebagaimana instruksi tentang prosedur keselamatan.

 

Penumpang AirAsia yang sempat anjlok, mengaku kru histeris duluan hingga penumpang jadi ikut histeris.

Tapi, kepanikan kru justru menyulut ketakutan di antara penumpang. “Mereka menjadi histeris. Sebelumnya tak ada kepanikan nyata, kemudian setiap orang panik,” ujar salah seorang penumpang bernama Mark Bailey.

Data Flightware.com menunjukkan AirAsia QZ535 terjun dari ketinggian di atas 34 ribu kaki ke 10 ribu kaki dalam hitungan menit. Hal itu merupakan praktik standar bagi pilot ketika harus menurunkan ketinggian pesawat lantaran kekurangan tekanan udara dalam kabin.

AirAsia dalam pernyataan tertulisnya mengatakan bahwa penerbangan QZ535 dialihkan karena masalah teknis. Namun, AirAsia juga memuji kemampuan pilotnya sehingga penerbangan itu bisa kembali ke bandara asal dan mendarat dengan selamat.

Sebelumnya, Juni lalu tindakan pilot AirAsia rute Malaysia menuju Perth juga dipersoalkan. Penyebabnya, pilot menyarankan penumpang berdoa lantaran ada masalah teknis yang membuat pesawat mengalami goncangan hebat.(cnn/ara/jpnn)

Para penumpang AirAsia QZ535 sempat panik saat pesawat mengalami masalah teknis di udara, dalam penerbangan dari Perth menuju Bali.

PERTH, SUMUTPOS.COPenerbangan AirAsia dari Perth tujuan Bali, Minggu (15/10) mengalami insiden yang membuat ratusan penumpangnya panik. Penerbangan bernomor QZ535 dengan pesawat jenis Airbus 320 itu tiba-tiba terjun puluhan ribu kaki.

Salah seorang penumpang AirAsia QZ535, Clare Askew mengungkapkan, ada masalah tekanan udara di dalam kabin. Namun, kepanikan penumpang justru tersulut oleh teriakan awak kabin AirAsia.

“Kepanikan bertambah karena perilaku staf yang berteriak dan terlihat menangis dan shocked,” ujarnya kepada Seven News Australia.

Beruntung, penerbangan itu bisa selamat dan kembali ke bandara asal atau return to base (RTB). Meski demikian, tindakan awak kabin yang memicu kepanikan justru jadi persoalan.

“Kami melihat mereka demi memperoleh kepastian dan kami tak mendapatkan apa pun. Kami bertambah khawatir karena betapa paniknya mereka (awak kabin, red),” sambungnya.

Video amatir yang direkam dalam penerbangan itu menunjukkan masker oksigen darurat langsung keluar dari langit-langit kabin. Selanjutnya, ada suara dari awak kabin yang meminta para penumpang menunduk sebagaimana instruksi tentang prosedur keselamatan.

 

Penumpang AirAsia yang sempat anjlok, mengaku kru histeris duluan hingga penumpang jadi ikut histeris.

Tapi, kepanikan kru justru menyulut ketakutan di antara penumpang. “Mereka menjadi histeris. Sebelumnya tak ada kepanikan nyata, kemudian setiap orang panik,” ujar salah seorang penumpang bernama Mark Bailey.

Data Flightware.com menunjukkan AirAsia QZ535 terjun dari ketinggian di atas 34 ribu kaki ke 10 ribu kaki dalam hitungan menit. Hal itu merupakan praktik standar bagi pilot ketika harus menurunkan ketinggian pesawat lantaran kekurangan tekanan udara dalam kabin.

AirAsia dalam pernyataan tertulisnya mengatakan bahwa penerbangan QZ535 dialihkan karena masalah teknis. Namun, AirAsia juga memuji kemampuan pilotnya sehingga penerbangan itu bisa kembali ke bandara asal dan mendarat dengan selamat.

Sebelumnya, Juni lalu tindakan pilot AirAsia rute Malaysia menuju Perth juga dipersoalkan. Penyebabnya, pilot menyarankan penumpang berdoa lantaran ada masalah teknis yang membuat pesawat mengalami goncangan hebat.(cnn/ara/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/