24 C
Medan
Tuesday, September 24, 2024

Ngaku Cemburu, Tuding Istri Berselingkuh

Keterangan Suami Pengangguran dan Pemabuk yang Menyiksa Istri

Guntar Silitonga (49) suami pemabuk yang suka menganiaya istrinya Henri br Siahaan (46) mengaku melakukan itu karena cemburu dan menganggap istrinya selingkuh dengan lelaki lain. Dia juga kesal karena istrinya terkadang tidak mau memberi uang kepadanya.

Demikian disampaikan Kanit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Polres Siantar Aiptu Malon Siagian yang dihubungi Jumat (16/11) terkait hasil pemeriksaan yang mereka lakukan kepada Guntar Silitonga.

Guntar sendiri sejak Jumat pukul 01.00 WIB, telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan terhadap istrinya.

Lebih lanjut dikatakan Malon, tersangka sendiri mengakui selama ini hampir setiap malam memukul istrinya disebabkan istrinya ini selalu marah kepadanya setiba tersangka di rumah usai minum tuak.  “Pulang mabuk, istrinya selalu marah-marah sama dia. Dia biasanya memukul istrinya itu,” jelasnya.
Disebutkan Malon sesuai pengakuan tersangka, hal yang mendasari tersangka menganiaya istrinya disebabkan tersangka cemburu kepada istrinya dan menduga istrinya ini selingkuh dengan lelaki lain, selama istrinya bekerja di tempat catering. “Tersangka katanya cemburu dan menduga istrinya selingkuh. Tapi itu sudah dibantah sama istrinya. Tersangka seperti itu karena pekerjaannya yang tidak ada. Sementara istrinya ada pekerjaan sebagai pegawai catering,” ujar Malon.

Disinggung, tersangka bermaksud membakar istrinya atau sekadar membakar celana pendek miliknya istrinya, Menurut Malon, tersangka hanya bermaksud membakar celana saja, tidak ada niat membakar istrinya.

“Faktor lain yang mendasari tersangka menganiaya istrinya, karena istrinya ini tidak mau memberi uang. Tersangka mengaku, selama lima tahun ini dia tidak murni menganggur. Terkadang dia ada juga pekerjaan yang tidak menentu atau mocok-mocok. Dia kasihlah uang itu sama istrinya, tiba diminta sama istrinya, istrinya ini tidak mau ngasih. Di situlah dia emosi,” terang Malon.

Pengakuan Malon, pihaknya telah memeriksa dua tetangga korban sebagai saksi dalam kasus ini. Untuk tersangka sendiri telah diperiksa hingga Jumat dinihari dan langsung dimasukkan ke sel tahanan sementara Polres Siantar.

“Untuk korban, sudah kita beritahu untuk datang hari ini (kemarin, red) ke polisi. Korban belum datang. Korban masih trauma dengan kejadian yang dia alami. Kita akan menunggu kondisinya pulih dulu,” ujarnya.

Saat ditemui METRO Siantar (Grup Sumut Pos) di kediamannya di Jalan Narumonda Bawah, Kamis sore (15/11), Henri br Siahaan membantah dugaan perselingkuhan ini. Nenek dua cucu ini menyebutkan, selama ini dia bekerja di usaha catering yang berlokasi tidak jauh dari rumahnya. “Tidak diperbolehkannya aku keluar dari rumah. Dia bilang aku selingkuh di luar rumah. Padahal saya mau berangkat kerja. Kerjaku hanya pegawai catering di Jalan Dalil Tani itu,” jelasnya.

Berita sebelumnya, selama lima tahun belakangan Henri br Siahaan (46) membelanjai suaminya Guntar Silitonga (49) karena suaminya ini menganggur. Namun hal itu tidak membuat Guntar makin menyayangi istrinya itu, malah Guntar suka mabuk-mabukan dan menyiksa istrinya. Puncaknya, Kamis (15/11) pukul 05.00 WIB, kepala istrinya dipukul dan celana pendek yang dikenakan saat itu dibakar Guntar.(ral/smg)

Keterangan Suami Pengangguran dan Pemabuk yang Menyiksa Istri

Guntar Silitonga (49) suami pemabuk yang suka menganiaya istrinya Henri br Siahaan (46) mengaku melakukan itu karena cemburu dan menganggap istrinya selingkuh dengan lelaki lain. Dia juga kesal karena istrinya terkadang tidak mau memberi uang kepadanya.

Demikian disampaikan Kanit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Polres Siantar Aiptu Malon Siagian yang dihubungi Jumat (16/11) terkait hasil pemeriksaan yang mereka lakukan kepada Guntar Silitonga.

Guntar sendiri sejak Jumat pukul 01.00 WIB, telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan terhadap istrinya.

Lebih lanjut dikatakan Malon, tersangka sendiri mengakui selama ini hampir setiap malam memukul istrinya disebabkan istrinya ini selalu marah kepadanya setiba tersangka di rumah usai minum tuak.  “Pulang mabuk, istrinya selalu marah-marah sama dia. Dia biasanya memukul istrinya itu,” jelasnya.
Disebutkan Malon sesuai pengakuan tersangka, hal yang mendasari tersangka menganiaya istrinya disebabkan tersangka cemburu kepada istrinya dan menduga istrinya ini selingkuh dengan lelaki lain, selama istrinya bekerja di tempat catering. “Tersangka katanya cemburu dan menduga istrinya selingkuh. Tapi itu sudah dibantah sama istrinya. Tersangka seperti itu karena pekerjaannya yang tidak ada. Sementara istrinya ada pekerjaan sebagai pegawai catering,” ujar Malon.

Disinggung, tersangka bermaksud membakar istrinya atau sekadar membakar celana pendek miliknya istrinya, Menurut Malon, tersangka hanya bermaksud membakar celana saja, tidak ada niat membakar istrinya.

“Faktor lain yang mendasari tersangka menganiaya istrinya, karena istrinya ini tidak mau memberi uang. Tersangka mengaku, selama lima tahun ini dia tidak murni menganggur. Terkadang dia ada juga pekerjaan yang tidak menentu atau mocok-mocok. Dia kasihlah uang itu sama istrinya, tiba diminta sama istrinya, istrinya ini tidak mau ngasih. Di situlah dia emosi,” terang Malon.

Pengakuan Malon, pihaknya telah memeriksa dua tetangga korban sebagai saksi dalam kasus ini. Untuk tersangka sendiri telah diperiksa hingga Jumat dinihari dan langsung dimasukkan ke sel tahanan sementara Polres Siantar.

“Untuk korban, sudah kita beritahu untuk datang hari ini (kemarin, red) ke polisi. Korban belum datang. Korban masih trauma dengan kejadian yang dia alami. Kita akan menunggu kondisinya pulih dulu,” ujarnya.

Saat ditemui METRO Siantar (Grup Sumut Pos) di kediamannya di Jalan Narumonda Bawah, Kamis sore (15/11), Henri br Siahaan membantah dugaan perselingkuhan ini. Nenek dua cucu ini menyebutkan, selama ini dia bekerja di usaha catering yang berlokasi tidak jauh dari rumahnya. “Tidak diperbolehkannya aku keluar dari rumah. Dia bilang aku selingkuh di luar rumah. Padahal saya mau berangkat kerja. Kerjaku hanya pegawai catering di Jalan Dalil Tani itu,” jelasnya.

Berita sebelumnya, selama lima tahun belakangan Henri br Siahaan (46) membelanjai suaminya Guntar Silitonga (49) karena suaminya ini menganggur. Namun hal itu tidak membuat Guntar makin menyayangi istrinya itu, malah Guntar suka mabuk-mabukan dan menyiksa istrinya. Puncaknya, Kamis (15/11) pukul 05.00 WIB, kepala istrinya dipukul dan celana pendek yang dikenakan saat itu dibakar Guntar.(ral/smg)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/