26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rachmawati Soekarno Tetap Gugat Produser Film Soekarno

JAKARTA – PT Tripar Multivision Plus, sebagai pihak yang memproduksi film Soekarno, sudah memberi jawaban somasi yang dilayangkan Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS). Namun jawaban tersebut tidak memuaskan YPS yang diwakili oleh Rachmawati Soekarno Puteri.

Dalam jawaban somasi tersebut, PT Tripar Multivison Plus akan tetap mengedarkan film tersebut. Sebab sesuai perjanjian PT Tripar Multivision Plus adalah pihak yang memproduksi dan mengedar, sementara YPS hanyalah pemberi referensi.

“Kami tidak puas dengan jawaban PT Tripar Multivision Plus, jika film itu diedarkan kami akan melaporkan produsernya ke pihak berwajib,” kata Rachmawati Soekarno Putri di Jakarta, Kamis (19/9).

Ada dua perbedaan pandangan yang sangat tajam antara YPS dan Mulivision. Pertama, YPS minta latar belakang cerita difokuskan pada masa-masa terakhir Bung Karno (Pasca G30S PKI hingga akhir hayat), sedangkan Multivision ingin fokus pada peristiwa kemerdekan Republik Indonesia.

Perbedaan pendapat kedua adalah soal pemeran Bung Karno. Bagi Rachmawati aktor yang cocok memerankan Bung Karno adalah Anjasmara sementara Multivision menginginkan Aryo Bayu.

Rachmawati mengaku pernah bertemu dengan Aryo Bayu. Saat casting, Aryo Bayu bahkan pernah berkunjung ke rumahnya.

Dalam pertemuan itu Aryo Bayu menyatakan tidak kenal dengan tokoh Soekarno karena pernah 11 tahun di luar negeri. “Dia mengaku tidak mengenal tokoh Soekarno. Dia juga bilang bukan nasionalis,” ungkapnya.

Rachmawati menganggap Aryo akan sulit memerankan karena tidak tahu tentang Soekarno. Jika dipaksakan, jusru akan membuat kredibilitas Soekarno turun.

“Film ini sungguh jauh dari harapan karena menurunkan kredibilitas Soekarno,” ujarnya. (abu/jpnn)

JAKARTA – PT Tripar Multivision Plus, sebagai pihak yang memproduksi film Soekarno, sudah memberi jawaban somasi yang dilayangkan Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS). Namun jawaban tersebut tidak memuaskan YPS yang diwakili oleh Rachmawati Soekarno Puteri.

Dalam jawaban somasi tersebut, PT Tripar Multivison Plus akan tetap mengedarkan film tersebut. Sebab sesuai perjanjian PT Tripar Multivision Plus adalah pihak yang memproduksi dan mengedar, sementara YPS hanyalah pemberi referensi.

“Kami tidak puas dengan jawaban PT Tripar Multivision Plus, jika film itu diedarkan kami akan melaporkan produsernya ke pihak berwajib,” kata Rachmawati Soekarno Putri di Jakarta, Kamis (19/9).

Ada dua perbedaan pandangan yang sangat tajam antara YPS dan Mulivision. Pertama, YPS minta latar belakang cerita difokuskan pada masa-masa terakhir Bung Karno (Pasca G30S PKI hingga akhir hayat), sedangkan Multivision ingin fokus pada peristiwa kemerdekan Republik Indonesia.

Perbedaan pendapat kedua adalah soal pemeran Bung Karno. Bagi Rachmawati aktor yang cocok memerankan Bung Karno adalah Anjasmara sementara Multivision menginginkan Aryo Bayu.

Rachmawati mengaku pernah bertemu dengan Aryo Bayu. Saat casting, Aryo Bayu bahkan pernah berkunjung ke rumahnya.

Dalam pertemuan itu Aryo Bayu menyatakan tidak kenal dengan tokoh Soekarno karena pernah 11 tahun di luar negeri. “Dia mengaku tidak mengenal tokoh Soekarno. Dia juga bilang bukan nasionalis,” ungkapnya.

Rachmawati menganggap Aryo akan sulit memerankan karena tidak tahu tentang Soekarno. Jika dipaksakan, jusru akan membuat kredibilitas Soekarno turun.

“Film ini sungguh jauh dari harapan karena menurunkan kredibilitas Soekarno,” ujarnya. (abu/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/