31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Wanita, Jangan Sampai Lupa Diri

Seperti diketahui Raden Ajeng Kartini telah membuka jalan untuk perempuan, terutama dalam hal pendidikan. Dan hasilnya sampai sekarang hampir tidak ada hambatan untuk wanita menjabat sebagai apapun.

Dr.Elmeida Effendy, MKed(KJ), SpKJ
Dr.Elmeida Effendy, MKed(KJ), SpKJ

“Sekarang kita sudah bisa mencapai sekolah setinggi-tingginya. Apalagi karir atau kedudukan. Tapi jangan sekali- sekali suka mengambil jalan pintas, terutama untuk karir,” ujar Dokter Jiwa Dr. Elmeida Effendy, MKed (KJ), SpKJ saat dijumpai di tempat praktiknya di Jalan Mahoni No.18 Medan.

Dokter yang disapa dr Mici ini mengatakan untuk kartini-kartini Indonesia harus tetap berjuang melanjutkan perjuangan RA Kartini. Tapi juga jangan sampai melupakan kodratnya. “Kadang wanita kalau sudah di atas angin lupa diri . Terkadang lupa bahwa posisi suami kepala keluarga. Untuk itu, tetap posisikan diri sebagai ibu rumah tangga walau di luar rumah sebagai seorang pimpinan atau atasan,” ucap wanita dua orang anak tersebut.

Selain sebagai dokter, keseharian dr Meci juga dipenuhi dengan segudang aktifitas seperti sebagai Ketua Program Studi Ilmu Kedokteran Jiwa di Fakultas USU. Ia juga aktif dalam kegiatan seminar kejiwaan . ‘’Walaupun kegiatan saya full, tapi saya usahakan dan bagaimana pun untuk tetap pulang di malam hari. Agar dapat kumpul dengan anak-anak dan suami,” aku wanita kelahiran 1 Mei 1972 ini.

Saat ditanya bagaimana menempatkan dirinya di tengah-tengah keluarga saat memiliki masalah, dokter yang lemah lembut ini menjawab bahwa manusia memiliki macam-macam problem, jadi harus dikeluarkan agar tidak menjadi tekanan. “Keluarga atau teman bisa memberi dukungan sehingga tekanan yang ada tersebut dapat turun secara perlahan”ujarnya.

Dikatakannya, tekanan sebenarnya bisa diatasi dan bisa diadaptasi. “Contohnya bila di tempat kerja kita tidak suka dengan atasan, kita harus berupaya menyesuaikannya. Berfikir positif dengan sifat-sifat bos yang tak kita senang,’’” pungkasnya. Dr Meci sendiri mengakui, dirinya juga terkadang dihadapkan berbagai problem yang membuatnya lelah sehingga mudah emosi. “Memang wanita cenderung mudah emosi,”sambungnya. Kalau sudah seperti ini apa yang dilakukannya ? Menurutnya harus pandai-pandai memberikan pengertian kepada lingkungan terdekat terutama keluarga. ‘’Saya kasih pengertian bahwa saya lelah dan sebagainya,’’ujarnya. (mag-12)

Seperti diketahui Raden Ajeng Kartini telah membuka jalan untuk perempuan, terutama dalam hal pendidikan. Dan hasilnya sampai sekarang hampir tidak ada hambatan untuk wanita menjabat sebagai apapun.

Dr.Elmeida Effendy, MKed(KJ), SpKJ
Dr.Elmeida Effendy, MKed(KJ), SpKJ

“Sekarang kita sudah bisa mencapai sekolah setinggi-tingginya. Apalagi karir atau kedudukan. Tapi jangan sekali- sekali suka mengambil jalan pintas, terutama untuk karir,” ujar Dokter Jiwa Dr. Elmeida Effendy, MKed (KJ), SpKJ saat dijumpai di tempat praktiknya di Jalan Mahoni No.18 Medan.

Dokter yang disapa dr Mici ini mengatakan untuk kartini-kartini Indonesia harus tetap berjuang melanjutkan perjuangan RA Kartini. Tapi juga jangan sampai melupakan kodratnya. “Kadang wanita kalau sudah di atas angin lupa diri . Terkadang lupa bahwa posisi suami kepala keluarga. Untuk itu, tetap posisikan diri sebagai ibu rumah tangga walau di luar rumah sebagai seorang pimpinan atau atasan,” ucap wanita dua orang anak tersebut.

Selain sebagai dokter, keseharian dr Meci juga dipenuhi dengan segudang aktifitas seperti sebagai Ketua Program Studi Ilmu Kedokteran Jiwa di Fakultas USU. Ia juga aktif dalam kegiatan seminar kejiwaan . ‘’Walaupun kegiatan saya full, tapi saya usahakan dan bagaimana pun untuk tetap pulang di malam hari. Agar dapat kumpul dengan anak-anak dan suami,” aku wanita kelahiran 1 Mei 1972 ini.

Saat ditanya bagaimana menempatkan dirinya di tengah-tengah keluarga saat memiliki masalah, dokter yang lemah lembut ini menjawab bahwa manusia memiliki macam-macam problem, jadi harus dikeluarkan agar tidak menjadi tekanan. “Keluarga atau teman bisa memberi dukungan sehingga tekanan yang ada tersebut dapat turun secara perlahan”ujarnya.

Dikatakannya, tekanan sebenarnya bisa diatasi dan bisa diadaptasi. “Contohnya bila di tempat kerja kita tidak suka dengan atasan, kita harus berupaya menyesuaikannya. Berfikir positif dengan sifat-sifat bos yang tak kita senang,’’” pungkasnya. Dr Meci sendiri mengakui, dirinya juga terkadang dihadapkan berbagai problem yang membuatnya lelah sehingga mudah emosi. “Memang wanita cenderung mudah emosi,”sambungnya. Kalau sudah seperti ini apa yang dilakukannya ? Menurutnya harus pandai-pandai memberikan pengertian kepada lingkungan terdekat terutama keluarga. ‘’Saya kasih pengertian bahwa saya lelah dan sebagainya,’’ujarnya. (mag-12)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/