29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Kemenpar Dukung Pesona Halo Sultra 2017

Acara Pesona Halo Sultra 2017 yang dilaksanakan pada tanggal 23 hingga 27 April 2017, di Kendari, Sulawesi Tenggara.

KENDARI, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendukung acara Pesona Halo Sultra 2017 yang dilaksanakan pada tanggal 23 hingga 27 April 2017, di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti mengatakan, acara ini merupakan rangkaian acara memperingati HUT ke-53 Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ibukota Kendari ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggara event yang dikemas dalam acara yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2008 itu.

“Kami mengapresiasi Pemprov Sultra dan Pemkot Kendari yang konsisten menggelar acara yang ke-10 ini. Event ini awalnya bernama Kemilau Sulawesi Tenggara dengan kegiatan utama adalah Pertunjukan Karya Budaya Etnik Sulawesi Tenggara,” ujar Esthy.

Banyaknya event di Sultra, lanjut Esthy, memberi dampak perekonomian yang tinggi bagi masyarakat. Dia mengutip statemen Menpar Arief Yahya, Menkomar Luhut Binsar Pandjaitan dan Presiden Joko Widodo, bahwa pariwisata adalah core economy Indonesia. Pariwisata memberi multiplying effect yang besar, hingga 170%.

Karena itu, kata Esthy, –yang lagi-lagi merujuk pada kalimat Menpar Arief–, daerah harus pintar-pintar menentukan portofolio utamanya. Karena itu menentukan alokasi sumber daya dan budgeting. Kalau sudah menempatkan pariwisata sebagai arah pembangujaj daerah, maka siapkan sebagian besar sumber dayanya untuk mewujudkan destinasi yang berkelas dunia.

Esthy menambahkan, semakin banyak event maka pendapatan perkapita daerah akan semakin bagus. “Tahun lalu pariwisata Sultra bertumbuh 19,5%, dikunjungi 22.380 wisatawan yang terdiri dari 15.668 wisnus dan 6.712 wisman,” ujar wanita berhijab itu.

Deputi Esthy juga memaparkan, penyelenggaraan Halo Sultra telah dilaksanakan dibeberapa kota antara lain Baubau, Muna, Kolaka Timur dan Kolaka. Dengan menggelar acara tersebut, imbuh Esthy, membawa dampak yang cukup baik untuk mendorong Kabupaten atau Kota mengaktifkan kembali event-event pariwisata dan menginisiasi event baru bagi pengembangan pariwisata di daerah. “Harus terus berinovasi,” kata Esthy.

Acara Pesona Halo Sultra 2017 yang dilaksanakan pada tanggal 23 hingga 27 April 2017, di Kendari, Sulawesi Tenggara.

KENDARI, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendukung acara Pesona Halo Sultra 2017 yang dilaksanakan pada tanggal 23 hingga 27 April 2017, di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti mengatakan, acara ini merupakan rangkaian acara memperingati HUT ke-53 Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ibukota Kendari ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggara event yang dikemas dalam acara yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2008 itu.

“Kami mengapresiasi Pemprov Sultra dan Pemkot Kendari yang konsisten menggelar acara yang ke-10 ini. Event ini awalnya bernama Kemilau Sulawesi Tenggara dengan kegiatan utama adalah Pertunjukan Karya Budaya Etnik Sulawesi Tenggara,” ujar Esthy.

Banyaknya event di Sultra, lanjut Esthy, memberi dampak perekonomian yang tinggi bagi masyarakat. Dia mengutip statemen Menpar Arief Yahya, Menkomar Luhut Binsar Pandjaitan dan Presiden Joko Widodo, bahwa pariwisata adalah core economy Indonesia. Pariwisata memberi multiplying effect yang besar, hingga 170%.

Karena itu, kata Esthy, –yang lagi-lagi merujuk pada kalimat Menpar Arief–, daerah harus pintar-pintar menentukan portofolio utamanya. Karena itu menentukan alokasi sumber daya dan budgeting. Kalau sudah menempatkan pariwisata sebagai arah pembangujaj daerah, maka siapkan sebagian besar sumber dayanya untuk mewujudkan destinasi yang berkelas dunia.

Esthy menambahkan, semakin banyak event maka pendapatan perkapita daerah akan semakin bagus. “Tahun lalu pariwisata Sultra bertumbuh 19,5%, dikunjungi 22.380 wisatawan yang terdiri dari 15.668 wisnus dan 6.712 wisman,” ujar wanita berhijab itu.

Deputi Esthy juga memaparkan, penyelenggaraan Halo Sultra telah dilaksanakan dibeberapa kota antara lain Baubau, Muna, Kolaka Timur dan Kolaka. Dengan menggelar acara tersebut, imbuh Esthy, membawa dampak yang cukup baik untuk mendorong Kabupaten atau Kota mengaktifkan kembali event-event pariwisata dan menginisiasi event baru bagi pengembangan pariwisata di daerah. “Harus terus berinovasi,” kata Esthy.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/