29 C
Medan
Sunday, February 23, 2025
spot_img

Empat Hal Mistis di Balik Sabdaraja Sultan HB X

GKR Pembayun.  Foto: Radar Jogja
GKR Pembayun.
Foto: Radar Jogja

JOGJA, SUMUTPOS.CO – Sultan Hamengku Bawono X akhirnya menyampaikan penjelasan seputar sabdaraja dan dawuhraja yang sempat menjadi polemik, di kediaman putrinya, GKR Pembayun di Pendopo Dalem Wironegaran, Kota Jogja, kemarin sore (8/5).

Raja Kasultanan Jogjakarta itu menjelaskan dawuhraja tentang putrinya, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) yang kini memiliki gelar baru sebagai GKR Mangkubumi.

Sedangkan bunyi dawuhraja tentang penetapan Pembayun sebagai Mangkubumi adalah sebagai berikut: hanetepake putri ingsung Gusti Kanjeng Ratu Pembayun, katetepake GKR Mangkubumi Hamemayu Hayungin Bawono langgeng ing Mataram. (menetapkan GKR Pembayun menjadi GKR Mangkubumi yang memperindah indahnya Bumi Mataram, red).

Dari penjelasan Sultan, setidaknya ada empat hal berbau mistis spiritual:

 

1. Menurut Sultan, dirinya hanya menjalankan perintah dari para leluhurnya sehingga mengeluarkan dawuhraja, sehingga menetapkan gelar GKR Mangkubumi untuk Pembayun.

 

“Tapi ini dawuh Allah melalui leluhur saya. Saya menyampaikan titah dawuh ini kepada orang lain,” ucap Sultan.

 

2. Sultan menerima “perintah” dari para leluhurnya di sebuah tempat khusus di dalam kawasan Kraton. “Saya punya tempat sendiri di kraton, tidak punya guru atau dukun. Kalau Juru Kunci ada,” ujar Sultan.

GKR Pembayun.  Foto: Radar Jogja
GKR Pembayun.
Foto: Radar Jogja

JOGJA, SUMUTPOS.CO – Sultan Hamengku Bawono X akhirnya menyampaikan penjelasan seputar sabdaraja dan dawuhraja yang sempat menjadi polemik, di kediaman putrinya, GKR Pembayun di Pendopo Dalem Wironegaran, Kota Jogja, kemarin sore (8/5).

Raja Kasultanan Jogjakarta itu menjelaskan dawuhraja tentang putrinya, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) yang kini memiliki gelar baru sebagai GKR Mangkubumi.

Sedangkan bunyi dawuhraja tentang penetapan Pembayun sebagai Mangkubumi adalah sebagai berikut: hanetepake putri ingsung Gusti Kanjeng Ratu Pembayun, katetepake GKR Mangkubumi Hamemayu Hayungin Bawono langgeng ing Mataram. (menetapkan GKR Pembayun menjadi GKR Mangkubumi yang memperindah indahnya Bumi Mataram, red).

Dari penjelasan Sultan, setidaknya ada empat hal berbau mistis spiritual:

 

1. Menurut Sultan, dirinya hanya menjalankan perintah dari para leluhurnya sehingga mengeluarkan dawuhraja, sehingga menetapkan gelar GKR Mangkubumi untuk Pembayun.

 

“Tapi ini dawuh Allah melalui leluhur saya. Saya menyampaikan titah dawuh ini kepada orang lain,” ucap Sultan.

 

2. Sultan menerima “perintah” dari para leluhurnya di sebuah tempat khusus di dalam kawasan Kraton. “Saya punya tempat sendiri di kraton, tidak punya guru atau dukun. Kalau Juru Kunci ada,” ujar Sultan.

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru

/