30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pergoki Suaminya Haid, sang Istri Kaget Bukan Main

Foto Bersalina dan 'suaminya' yang belakangan diketahui ternyata perempuan.
Foto Bersalina dan ‘suaminya’ yang belakangan diketahui ternyata perempuan.

SULBAR, SUMUTPOS.CO – Bersalina kaget bukan main. Pria yang dinikahinya setahun lalu, Ichal, mengalami haid. Usut punya usut, ternyata suaminya itu perempuan. Alamak!
Kasus ini terjadi di Polewali Mandar, Sulewesi Barat (Sulbar). Itu bermula saat wanita cantik ini mendapatkan bercak darah dari celana dalam suaminya. Setelah ditanya ke suaminya, ternyata itu darah haid. Terungkaplah bahwa suaminya ternyata seorang perempuan juga.

Geram karena merasa tertipu, ia kemudian mengadukan Ichal ke polisi. Pasalnya saat menikahinya, Ichal mengaku sebagai laki-laki tulen. Sejak awal menikah dengan Ichal, Bersalina sudah curiga. Pasalnya setiap bulan ia melihat ada bercak darah di celana dalam suaminya.

Karena penasaran, ia lalu melakukan penyelidikan. Ia pun syok saat menemukan penis palsu di kantong celana suaminya. Bersalina pun makin lemas saat mengetahui penis palsu itulah yang menjebol keperawanannya di malam pertama.

“Saya periksa alat kelaminnya, ternyata sama dengan saya, perempuan juga,” ujarnya saat membuat laporan ke Polres Mamasa.

Namun laporan tersebut ditolak dan diarahkan ke Polres Polewali Mandar. Pasalnya, gereja tempat mereka menikah berada di wilayah hukum Polres Polewali Mandar.

“Karena tempat kejadiannya di Kabupaten Polewali Mandar, maka laporan ini akan kami limpahkan ke Polres Polewali Mandar,” terang Kasat Resrim Polres Mamasa, AKP Syamsuriyansah.

Kasus pernikahan serupa juga terjadi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 2013 lalu. Pernikahan sesama jenis ini terungkap setelah Ati Tanu (33) yang mengaku menjadi korban dari perkawinan itu mendatangi Mapolresta Kendari, Jumat (12/7). Ia melaporkan Anggi alias Resa (41), pengantin yang berpura-pura menjadi laki-laki. Ati mengaku tertipu dengan Anggi yang telah menikahinya 1 Maret 2013 lalu dengan mahar uang Rp 80 ribu.

Kasus penipuan dengan modus menyamarkan jenis kelamin kepada pasangannya hingga hampir ke jenjang pelaminan, juga pernah terjadi di Batam. Kala itu pelakunya adalah Dede Ageng Raka yang akrab dipanggil Raka oleh warga di Batuaji. Dede yang sejatinya perempuan tulen, mengelabui kekasihnya, LU, 19, dan warga dengan menyamar dan bergaya layaknya laki-laki.

Kedok Raka terbongkar oleh warga perumahan MKGR Batuaji setelah digerebek karena sering menginap di tempat kos kekasihnya, LU. Setelah digerebek, Raka digelandang ke Mapolsek Batuaji dan diinterogasi polisi.

Foto Bersalina dan 'suaminya' yang belakangan diketahui ternyata perempuan.
Foto Bersalina dan ‘suaminya’ yang belakangan diketahui ternyata perempuan.

SULBAR, SUMUTPOS.CO – Bersalina kaget bukan main. Pria yang dinikahinya setahun lalu, Ichal, mengalami haid. Usut punya usut, ternyata suaminya itu perempuan. Alamak!
Kasus ini terjadi di Polewali Mandar, Sulewesi Barat (Sulbar). Itu bermula saat wanita cantik ini mendapatkan bercak darah dari celana dalam suaminya. Setelah ditanya ke suaminya, ternyata itu darah haid. Terungkaplah bahwa suaminya ternyata seorang perempuan juga.

Geram karena merasa tertipu, ia kemudian mengadukan Ichal ke polisi. Pasalnya saat menikahinya, Ichal mengaku sebagai laki-laki tulen. Sejak awal menikah dengan Ichal, Bersalina sudah curiga. Pasalnya setiap bulan ia melihat ada bercak darah di celana dalam suaminya.

Karena penasaran, ia lalu melakukan penyelidikan. Ia pun syok saat menemukan penis palsu di kantong celana suaminya. Bersalina pun makin lemas saat mengetahui penis palsu itulah yang menjebol keperawanannya di malam pertama.

“Saya periksa alat kelaminnya, ternyata sama dengan saya, perempuan juga,” ujarnya saat membuat laporan ke Polres Mamasa.

Namun laporan tersebut ditolak dan diarahkan ke Polres Polewali Mandar. Pasalnya, gereja tempat mereka menikah berada di wilayah hukum Polres Polewali Mandar.

“Karena tempat kejadiannya di Kabupaten Polewali Mandar, maka laporan ini akan kami limpahkan ke Polres Polewali Mandar,” terang Kasat Resrim Polres Mamasa, AKP Syamsuriyansah.

Kasus pernikahan serupa juga terjadi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 2013 lalu. Pernikahan sesama jenis ini terungkap setelah Ati Tanu (33) yang mengaku menjadi korban dari perkawinan itu mendatangi Mapolresta Kendari, Jumat (12/7). Ia melaporkan Anggi alias Resa (41), pengantin yang berpura-pura menjadi laki-laki. Ati mengaku tertipu dengan Anggi yang telah menikahinya 1 Maret 2013 lalu dengan mahar uang Rp 80 ribu.

Kasus penipuan dengan modus menyamarkan jenis kelamin kepada pasangannya hingga hampir ke jenjang pelaminan, juga pernah terjadi di Batam. Kala itu pelakunya adalah Dede Ageng Raka yang akrab dipanggil Raka oleh warga di Batuaji. Dede yang sejatinya perempuan tulen, mengelabui kekasihnya, LU, 19, dan warga dengan menyamar dan bergaya layaknya laki-laki.

Kedok Raka terbongkar oleh warga perumahan MKGR Batuaji setelah digerebek karena sering menginap di tempat kos kekasihnya, LU. Setelah digerebek, Raka digelandang ke Mapolsek Batuaji dan diinterogasi polisi.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/