30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Karyawan BCA Dirampok Dua Pria Bersenjata

Foto: Gibson/PM Lokasi Jefri dirampok di Jalan Wahidin, simpang jalan Jambi Medan.
Foto: Gibson/PM
Lokasi Jefri dirampok di Jalan Wahidin, simpang jalan Jambi Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kawanan rampok bersenpi kembali beraksi. Kali ini giliran karyawan BCA, Jefri (26) warga Rahmadsyah Kec. Medan Kota yang jadi koban. Akibat kejadian ini, korban harus merelakan Honda Supra X BK 3290 KT miliknya dibawa kabur oleh pelaku yang berjumlah dua orang.

Pasca kejadian, korban langsung membuat laporan ke Polsek Medan Kota dengan bukti LP 1075/K/VI/2014/SU/Polresta Medan/Sek Medan Kota.

Peristiwa ini terjadi saat Jefri dan beberapa temannya hendak pergi main futsal, Minggu (29/6) sekira pukul 07.00 WIB. Tapi baru beberapa meter melaju, korban tiba-tiba dihubungi temannya via hape. Ketika itu Jefri disuruh mengambil dompetnya yang tinggal di rumahnya Jl. Wahidin, Medan. Karena belum jauh, korbanpun mengamininya dan mengambil dompet tersebut. Tapi naas, saat melintas di simpang Jl. Wahidin, persisnya simpang Jl. Jambi Medan, sepeda motor korban tiba-tiba dipepet pelaku mengendarai Honda Supra X.

Karena tak curiga, Jefri yang tak mengenal pelaku tetap melajukan sepeda motornya. Namun detik berikutnya, pelaku menyuruh korban berhenti sembari menodongkan senjata api. Tak mau mati konyol, Jefri pun menghentikan laju sepeda motornya. Oleh pelaku, sepeda motor korban pun diambil alih dan dibawa kabur ke arah Jl. Wahidin Medan.

Teman korban bernama Firman mengatakan, perampokan itu berlangsung cepat. Apalagi saat itu, situasi di lokasi masih sunyi diduga pengaruh hari pertama puasa.

“Aku dihubungi si Jefri, katanya dia dirampok, kemudian aku datang ke lokasi dan mengantarnya ke Polsek. Kalau menurutnya, dia mau main futsal, tapi, tiba-tiba ditelepon kawannya disuruh ngambil dompet dan si Jefri pun mau,” bebernya di halaman Polsek Medan Kota.

“Saat itu memang suasana jalanan masih sepi, paling hanya satu-satu saja warga yang lewat dan itupun cuek, kemudian kami melapor ke Polsek. Kami sama-sama kerja di BCA Jl. Bukit Barisan, dekat lapangan merdeka Medan. Tadi, kawanku sudah dibawa ke Lokasi oleh polisi, hanya kereta saja yang hilang, lainnya aman. Mengenai senjata api, saya juga belum tau bang, tapi mirip dengan senjatalah. Sudahla bang, aku mau balik dulu,” ucap pria berkulit putih itu.

Jefri sendiri terlihat enggan menceritakan kejadian yang menimpanya. Usai membuat laporan, ia langsung pergi. “Mungkin dia malu atau takut bang, ya sudahlah,” ungkap Firman.

Salah seorang petugas parkir yang ditemui di lokasi mengaku tak mengetahui soal perampokan itu. “Kalau jam segitu tidak taulah bang, aku juga baru datang jam 10.00 WIB. Warga yang tinggal di sini rata-rata etnis Thionghoa, jadi tidak palah cerita-cerita, abang lihatlah kan sunyi jalannya. Kalau selama ini tak pernah ada perampokan di sini,” imbuhnya.

Kanit Reskrim Polsek Medan Kota AKP Faidir Chaniago mengaku masih menyelidiki laporan korban. “Anggota sudah melakukan olah TKP,” singkatnya. (gib/deo)

Foto: Gibson/PM Lokasi Jefri dirampok di Jalan Wahidin, simpang jalan Jambi Medan.
Foto: Gibson/PM
Lokasi Jefri dirampok di Jalan Wahidin, simpang jalan Jambi Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kawanan rampok bersenpi kembali beraksi. Kali ini giliran karyawan BCA, Jefri (26) warga Rahmadsyah Kec. Medan Kota yang jadi koban. Akibat kejadian ini, korban harus merelakan Honda Supra X BK 3290 KT miliknya dibawa kabur oleh pelaku yang berjumlah dua orang.

Pasca kejadian, korban langsung membuat laporan ke Polsek Medan Kota dengan bukti LP 1075/K/VI/2014/SU/Polresta Medan/Sek Medan Kota.

Peristiwa ini terjadi saat Jefri dan beberapa temannya hendak pergi main futsal, Minggu (29/6) sekira pukul 07.00 WIB. Tapi baru beberapa meter melaju, korban tiba-tiba dihubungi temannya via hape. Ketika itu Jefri disuruh mengambil dompetnya yang tinggal di rumahnya Jl. Wahidin, Medan. Karena belum jauh, korbanpun mengamininya dan mengambil dompet tersebut. Tapi naas, saat melintas di simpang Jl. Wahidin, persisnya simpang Jl. Jambi Medan, sepeda motor korban tiba-tiba dipepet pelaku mengendarai Honda Supra X.

Karena tak curiga, Jefri yang tak mengenal pelaku tetap melajukan sepeda motornya. Namun detik berikutnya, pelaku menyuruh korban berhenti sembari menodongkan senjata api. Tak mau mati konyol, Jefri pun menghentikan laju sepeda motornya. Oleh pelaku, sepeda motor korban pun diambil alih dan dibawa kabur ke arah Jl. Wahidin Medan.

Teman korban bernama Firman mengatakan, perampokan itu berlangsung cepat. Apalagi saat itu, situasi di lokasi masih sunyi diduga pengaruh hari pertama puasa.

“Aku dihubungi si Jefri, katanya dia dirampok, kemudian aku datang ke lokasi dan mengantarnya ke Polsek. Kalau menurutnya, dia mau main futsal, tapi, tiba-tiba ditelepon kawannya disuruh ngambil dompet dan si Jefri pun mau,” bebernya di halaman Polsek Medan Kota.

“Saat itu memang suasana jalanan masih sepi, paling hanya satu-satu saja warga yang lewat dan itupun cuek, kemudian kami melapor ke Polsek. Kami sama-sama kerja di BCA Jl. Bukit Barisan, dekat lapangan merdeka Medan. Tadi, kawanku sudah dibawa ke Lokasi oleh polisi, hanya kereta saja yang hilang, lainnya aman. Mengenai senjata api, saya juga belum tau bang, tapi mirip dengan senjatalah. Sudahla bang, aku mau balik dulu,” ucap pria berkulit putih itu.

Jefri sendiri terlihat enggan menceritakan kejadian yang menimpanya. Usai membuat laporan, ia langsung pergi. “Mungkin dia malu atau takut bang, ya sudahlah,” ungkap Firman.

Salah seorang petugas parkir yang ditemui di lokasi mengaku tak mengetahui soal perampokan itu. “Kalau jam segitu tidak taulah bang, aku juga baru datang jam 10.00 WIB. Warga yang tinggal di sini rata-rata etnis Thionghoa, jadi tidak palah cerita-cerita, abang lihatlah kan sunyi jalannya. Kalau selama ini tak pernah ada perampokan di sini,” imbuhnya.

Kanit Reskrim Polsek Medan Kota AKP Faidir Chaniago mengaku masih menyelidiki laporan korban. “Anggota sudah melakukan olah TKP,” singkatnya. (gib/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/