26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Astaga… Ada Nama Menteri, Mantan Kapolda, Bupati

Foto: Riadi/Sumut Pos Spanduk University Of Sumatera yang terpajang di kawasan SMP PGRI 3 Medan dicopot petugas kepolisan di Jalan Sekolah, Kel. Terjun Kec. Medan Marelan, Kota Medan, Jumat (29/5/2015).
Foto: Riadi/Sumut Pos
Spanduk University Of Sumatera yang terpajang di kawasan SMP PGRI 3 Medan dicopot petugas kepolisan di Jalan Sekolah, Kel. Terjun Kec. Medan Marelan, Kota Medan, Jumat (29/5/2015).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Seiring terungkapnya kasus ijazah abal-abal, nama University of Berkley cabang Jakarta mendadak terkenal. Bukan karena prestasinya. Tetapi karena praktek penjualan ijazah palsu. Mereka adalah lembaga kursus, tetapi nekat menerbitkan ijazah akademik setara sarjana, magister, hingga doktor.

Di Jakarta sendiri University of Berkley ini berkolaborasi dengan Lembaga Manajemen Internasional Indonesia (LMII) dan berkantor di daerah Menteng, Jakarta Pusat. Melalui website resminya, LMII menerbitkan daftar alumni yang memperoleh gelar PhD atau setingkat doktor.

Di antara nama-nama yang ada dalam daftar itu, ada beberapa yang merupakan tokoh atau pejabat publik. Seperti nama Menteri Pariwisata Arief Yahya serta mantan anggota DPR dan Bupati Biak Numfor Obed Albert Sroyer. Kemudian juga ada nama Hadiman, pensiunan polisi yang juga mantan kapolda.

Menpar Arief Yahya pun berkomentar tentang kemunculan namanya dalam daftar alumni University of Berkley cabang Jakarta itu. Dalam daftar alumni tadi, nama Arief Yahya diketahui masih menjabat sebagai General Manager (GM) PT Telkom Kandatel Jakarta Barat (Jakbar). Arief tercatat memang sempat menduduki jabatan ini pada 2002-2013.

Menpar Arief Yahya memberikan klarifikasi secara tertulis. Dia menjelaskan bahwa kabar dirinya masuk dalam daftar lulusan University of Berkley itu tidak benar. Termasuk kabar dirinya mendapatkan gelar PhD dari kampus yang ternyata hanya lembaga kursus itu.

“Saya itu S1 elektro ITB, S2 Telematics University of Surrey, UK, dan S2 di program doktor manajemen bisnis Unpad (Univeristas Padjadjaran Bandung, red),” urainya.

Untuk memastikan bahwa gelar S3-nya didapat dari Unpad, Arief mempersilahkan untuk dicek arsip promosi doktornya di internet. Dia berharap dengan klarifikasi ini, semua persoalan jadi jelas. (wan)

Foto: Riadi/Sumut Pos Spanduk University Of Sumatera yang terpajang di kawasan SMP PGRI 3 Medan dicopot petugas kepolisan di Jalan Sekolah, Kel. Terjun Kec. Medan Marelan, Kota Medan, Jumat (29/5/2015).
Foto: Riadi/Sumut Pos
Spanduk University Of Sumatera yang terpajang di kawasan SMP PGRI 3 Medan dicopot petugas kepolisan di Jalan Sekolah, Kel. Terjun Kec. Medan Marelan, Kota Medan, Jumat (29/5/2015).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Seiring terungkapnya kasus ijazah abal-abal, nama University of Berkley cabang Jakarta mendadak terkenal. Bukan karena prestasinya. Tetapi karena praktek penjualan ijazah palsu. Mereka adalah lembaga kursus, tetapi nekat menerbitkan ijazah akademik setara sarjana, magister, hingga doktor.

Di Jakarta sendiri University of Berkley ini berkolaborasi dengan Lembaga Manajemen Internasional Indonesia (LMII) dan berkantor di daerah Menteng, Jakarta Pusat. Melalui website resminya, LMII menerbitkan daftar alumni yang memperoleh gelar PhD atau setingkat doktor.

Di antara nama-nama yang ada dalam daftar itu, ada beberapa yang merupakan tokoh atau pejabat publik. Seperti nama Menteri Pariwisata Arief Yahya serta mantan anggota DPR dan Bupati Biak Numfor Obed Albert Sroyer. Kemudian juga ada nama Hadiman, pensiunan polisi yang juga mantan kapolda.

Menpar Arief Yahya pun berkomentar tentang kemunculan namanya dalam daftar alumni University of Berkley cabang Jakarta itu. Dalam daftar alumni tadi, nama Arief Yahya diketahui masih menjabat sebagai General Manager (GM) PT Telkom Kandatel Jakarta Barat (Jakbar). Arief tercatat memang sempat menduduki jabatan ini pada 2002-2013.

Menpar Arief Yahya memberikan klarifikasi secara tertulis. Dia menjelaskan bahwa kabar dirinya masuk dalam daftar lulusan University of Berkley itu tidak benar. Termasuk kabar dirinya mendapatkan gelar PhD dari kampus yang ternyata hanya lembaga kursus itu.

“Saya itu S1 elektro ITB, S2 Telematics University of Surrey, UK, dan S2 di program doktor manajemen bisnis Unpad (Univeristas Padjadjaran Bandung, red),” urainya.

Untuk memastikan bahwa gelar S3-nya didapat dari Unpad, Arief mempersilahkan untuk dicek arsip promosi doktornya di internet. Dia berharap dengan klarifikasi ini, semua persoalan jadi jelas. (wan)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/