26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Anwar Mengusut, PM Menuduh

Unjuk Rasa di Malaysia, Satu Tewas

KUALA LUMPUR- Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim dituduh sebagai dalang demonstrasi yang menyebabkan seorang meninggal. Langkah demonstrasi itu dilakukan Anwar lantaran putus asa tak bisa menjadi Perdana Menteri (PM). Tapi, Anwar akan tetap mengusut kasus kematian demonstran.

Tuduhan itu disampaikan PM Malaysia, Najib Razak, seperti diberitakan Bernama, Minggu (10/7). Menurutnya Anwar merupakan seorang oportunis yang menggunakan kelompok Bersih 2.0 demi memanipulasi dukungan terhadapnya.

Najib menegaskan langkah putus asa yang dilakukan Anwar karena pemerintah berhasil mendulang dukungan lebih, berkat perkembangan ekonomi. Anwar disebutkan mengorbankan segalanya, bahkan agama dan sukunya demi menjadi PM.

“Dia tahu tidak melakukan sesuatu, kami (Barisan Nasional) akan memenangkan pemilu ke 13. Ini adalah kesempatan terakhir bagi Anwar. Jika seseorang tahu ini adalah kesempatan yang terakhir, maka mereka akan melakukan semuanya, baik atau buruk,” kata Najib.

Anwar dikatakan munafik. Demonstrasi yang dipimpinnya menuntut pemilu bersih dan adil, padahal, kata Najib, partai yang dipimpinnya, PKR juga diterjang berbagai skandal.

Para demonstran pada aksi Operation Erase Bersih yang diikuti puluhan ribu massa di Kuala Lumpur bentrok dengan polisi Malaysia. Dilaporkan puluhan orang terluka, termasuk di antaranya adalah pemimpin oposisi, Anwar Ibrahim. Sebanyak 1.667 orang demonstran ditahan dalam peristiwa tersebut.

Selain itu, seorang peserta aksi bersih 2.0 yang menuntut pemilu bersih dan adil, Baharuddin Ahmad (59) meninggal dunia setelah terjatuh di depan Kuala Lumpur City Centre (KLCC).
Seperti dimuat TV Selangor, korban itu adalah suami  Ketua Wanita PKR Setiawangsa, Rusni Malan, tumbang akibat sesak nafas, saat polisi yang menghadang para demonstran melepaskan rentetan gas air mata ke arah pengunjuk rasa.

“Kita harus mengusut kasus ini,” kata Anwar. “Kami, Bersih dan Pakatan Rakyat, akan meneliti apa yang sebenarnya terjadi,”tambahnya
Sementara, juru bicara kepolisian, Mohamed Yoosuf mengatakan, yang tewas bukanlah demonstran, tapi orang yang menonton aksi di pinggir jalan.  “Kematian tak berhubungan dengan demonstrasi. Ia meninggal karena serangan jantung, tak ada luka,” katanya.

Ditambahkan Ramli, sebanyak 1.667 demonstran yang ditahan, termasuk anggota parlemen dan pemimpin aksi telah dibebaskan Sabtu tengah malam saat demonstran telah membubarkan diri.

Situasi Kuala Lumpur beranjak normal Sabtu malam setelah polisi mencopot barikade yang dipasang sekitar kota jelang protes terbesar di Malaysia sejak tahun 2007. Kini, ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur layaknya kota hantu. Pasca aksi demonstrasi puluhan ribu anggota “Bersih 2.0”, Sabtu kemarin. Kepolisian Malaysia langsung menutup akses jalan menuju pusat kota Kuala Lumpur.  (bbs/jpnn)

Unjuk Rasa di Malaysia, Satu Tewas

KUALA LUMPUR- Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim dituduh sebagai dalang demonstrasi yang menyebabkan seorang meninggal. Langkah demonstrasi itu dilakukan Anwar lantaran putus asa tak bisa menjadi Perdana Menteri (PM). Tapi, Anwar akan tetap mengusut kasus kematian demonstran.

Tuduhan itu disampaikan PM Malaysia, Najib Razak, seperti diberitakan Bernama, Minggu (10/7). Menurutnya Anwar merupakan seorang oportunis yang menggunakan kelompok Bersih 2.0 demi memanipulasi dukungan terhadapnya.

Najib menegaskan langkah putus asa yang dilakukan Anwar karena pemerintah berhasil mendulang dukungan lebih, berkat perkembangan ekonomi. Anwar disebutkan mengorbankan segalanya, bahkan agama dan sukunya demi menjadi PM.

“Dia tahu tidak melakukan sesuatu, kami (Barisan Nasional) akan memenangkan pemilu ke 13. Ini adalah kesempatan terakhir bagi Anwar. Jika seseorang tahu ini adalah kesempatan yang terakhir, maka mereka akan melakukan semuanya, baik atau buruk,” kata Najib.

Anwar dikatakan munafik. Demonstrasi yang dipimpinnya menuntut pemilu bersih dan adil, padahal, kata Najib, partai yang dipimpinnya, PKR juga diterjang berbagai skandal.

Para demonstran pada aksi Operation Erase Bersih yang diikuti puluhan ribu massa di Kuala Lumpur bentrok dengan polisi Malaysia. Dilaporkan puluhan orang terluka, termasuk di antaranya adalah pemimpin oposisi, Anwar Ibrahim. Sebanyak 1.667 orang demonstran ditahan dalam peristiwa tersebut.

Selain itu, seorang peserta aksi bersih 2.0 yang menuntut pemilu bersih dan adil, Baharuddin Ahmad (59) meninggal dunia setelah terjatuh di depan Kuala Lumpur City Centre (KLCC).
Seperti dimuat TV Selangor, korban itu adalah suami  Ketua Wanita PKR Setiawangsa, Rusni Malan, tumbang akibat sesak nafas, saat polisi yang menghadang para demonstran melepaskan rentetan gas air mata ke arah pengunjuk rasa.

“Kita harus mengusut kasus ini,” kata Anwar. “Kami, Bersih dan Pakatan Rakyat, akan meneliti apa yang sebenarnya terjadi,”tambahnya
Sementara, juru bicara kepolisian, Mohamed Yoosuf mengatakan, yang tewas bukanlah demonstran, tapi orang yang menonton aksi di pinggir jalan.  “Kematian tak berhubungan dengan demonstrasi. Ia meninggal karena serangan jantung, tak ada luka,” katanya.

Ditambahkan Ramli, sebanyak 1.667 demonstran yang ditahan, termasuk anggota parlemen dan pemimpin aksi telah dibebaskan Sabtu tengah malam saat demonstran telah membubarkan diri.

Situasi Kuala Lumpur beranjak normal Sabtu malam setelah polisi mencopot barikade yang dipasang sekitar kota jelang protes terbesar di Malaysia sejak tahun 2007. Kini, ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur layaknya kota hantu. Pasca aksi demonstrasi puluhan ribu anggota “Bersih 2.0”, Sabtu kemarin. Kepolisian Malaysia langsung menutup akses jalan menuju pusat kota Kuala Lumpur.  (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/