26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Sinabung Erupsi 8 Kali, Awan Panas Meluncur 4 Km

Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS Erupsi Gunung Sinabung terlihat dari desa Aji Jahe, Karo, Sumut Kamis (25/6/2015).
Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS
Erupsi Gunung Sinabung terlihat dari desa Aji Jahe, Karo, Sumut Kamis (25/6/2015).

KARO, SUMUTPOS.CO – Gunung Sinabung kini menyandang status Awas (level IV) kembali menunjukkan kegagahannya kemarin dengan luncurkan awan panas guguran sejauh 4 kilometer (km). Arah luncuran ke Tenggara dengan tinggi kolom debu 5.000 meter seiring pergerakan angin. Dan, erupsi yang tercatat sebanyak 8 kali.

Menurut petugas pos pengamatan gunung api (PPGA) Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Armen Putra menyebutkan, tidak ada pengaruh terhadap jutaan kubik kubah lava yang menggantung di puncak kawah akibat erupsi kemarin. Namun dalam tahun ini, erupsi hari ini cukup besar.

Hingga saat ini aktivitas kegempaan dan potensi erupsi Sinabung masih tergolong tinggi. Gempa guguran mengalami peningkatan yang cukup signifikan, diikuti gempa Low Freqwency, Hybrid, Vulkanik, dan tremor secara terus – menerus.

“Kita terus mengimbau kepada masyarakat agar mematuhi rekomendasi yang telah kita keluarkan sejak meningkatnya status Sinabung dari Siaga (level III) menjadi Awas (level IV). Terutama untuk menjauhi jalur sektoral awan panas, Selatan-Tenggara Sinabung,” imbuhnya.

Sementara berdasarkan data yang diperoleh dari Media Center Penanganan bencana Sinabung di pendopo rumah dinas Bupati Karo, Jalan Veteran Kabanjahe menyebutkan, korban erupsi Sinabung belum ada penambahan.

Debu vulkanik Sinabung kemarin pun sudah menyentuh Deliserdang. Namun, penerbangan di Kualanamu International Airport (KNIA) hingga sore kemarin dikabarkan masih berlangsung normal.

Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) KNIA, Mega Sirait mengatakan, debu hasil erupsi itu bisa mendarat di kawasan Kabupaten Deliserdang karena terbawa angin yang kemarin bergerak dari arah Barat Daya hingga Barat menuju Timur Laut.

Dilaporkan, hingga Kamis (25/6) sore, akibat debu vulkanik itu, penerbangan di KNIA masih normal. “Bandara Kualanamu ini di arah Timur Laut dari Gunung Sinabung. Sampai sore ini masih ada turun debunya, hanya saja masih sangat tipis,” kata Mega seraya menambahkan, jarak pandang masih cukup baik diangka 6 sampai 7 Km.

Penerbangan yang belum ada terganggu akibat abu vulkanik itu juga diakui Manager Humas dan Protokoler PT AP II Cabang KNIA, Dewandono Prasetyo. “Landasan juga masih terlihat clear dari abu vulkanik,” kata Humas KNIA ini.

Di sisi lain, anggota DPR daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Utara III, Anton Sihombing, kembali menyoroti kinerja pemerintah dalam menangani bencana letusan Gunung Sinabung. “Kalau bencana nasional, penanganannya itu cepat. Kalau sekarang, apalah kemampuan Pemkab Karo, Pemprov Sumut. Pemerintah harus tegas,” ujar Anton, kemarin (25/6).

Menurutnya, masalah penanganan pengungsi korban erupsi Sinabung saat ini juga sudah menjadi bahan pembicaraan di level internasional. “Kalau penanganannya tidak rapi, bikin malu kita di mata internasional,” cetus pria yang duduk di Komisi IV DPR itu.

Sebelumnya, anggota DPR Martin Hutabaratmenilai pemerintah dinilai tidak serius menangani para pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung. “Ini malapetaka sudah lama terjadi, tapi pemerintah masih gamang terus,” ujarnya.

Sementara, Gubernur Sumatera Utara H. Gatot Pujo Nugroho melaksanakan Safari Ramadhan ke Kabupaten Karo. Safari Ramadhan Gubernur Sumatera Utara ini diawali dengan kunjungan ke lokasi relokasi pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung di Siosar Kecamatan Merek, Kamis (25/4).

Sesampainya di lahan relokasi, Gubernur Sumatera Utara dan rombongan meninjau hutan yang akan dijadikan lahan pemukiman penduduk dan pertanian para pengungsi. Untuk menandai pembukaan hutan sebagai lahan pemukiman dan pertanian, gubsu dan Bupati Karo Terkelin Brahmana melakukan penebangan pohon perdana.

“Tahun ini saya mendapat kehormatan melaksanakan Safari Ramadhan ke Kabupaten Karo. Untuk itu saya menyempatkan diri untul.mengunjungi seluruh posko-posko pengungsian yang ada di Kabupaten Karo. Kedatangan saya dan rombongan juga terkait dengan rapat yang telah dilaksanakan beberapa hari yang lalu dimana dalam rapat tersebut sudah disepakati pembangunan huntara (hunian sementara) untuk pengungsi Sinabung” ujar Gatot.

Pada kesempatan tersebut, gubsu menyalurkan bantuan untuk para pengungsi berupa mukena sebanyak 2.000 buah, gula pasir 80 kg, minyak goreng 800 L, ikan kaleng 4.000 kaleng, bubuk teh 500 kotak, dan keperluan wanita (pembalut) sebanyak 1.000 bungkus. (des/ted/sam/rbb)

Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS Erupsi Gunung Sinabung terlihat dari desa Aji Jahe, Karo, Sumut Kamis (25/6/2015).
Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS
Erupsi Gunung Sinabung terlihat dari desa Aji Jahe, Karo, Sumut Kamis (25/6/2015).

KARO, SUMUTPOS.CO – Gunung Sinabung kini menyandang status Awas (level IV) kembali menunjukkan kegagahannya kemarin dengan luncurkan awan panas guguran sejauh 4 kilometer (km). Arah luncuran ke Tenggara dengan tinggi kolom debu 5.000 meter seiring pergerakan angin. Dan, erupsi yang tercatat sebanyak 8 kali.

Menurut petugas pos pengamatan gunung api (PPGA) Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Armen Putra menyebutkan, tidak ada pengaruh terhadap jutaan kubik kubah lava yang menggantung di puncak kawah akibat erupsi kemarin. Namun dalam tahun ini, erupsi hari ini cukup besar.

Hingga saat ini aktivitas kegempaan dan potensi erupsi Sinabung masih tergolong tinggi. Gempa guguran mengalami peningkatan yang cukup signifikan, diikuti gempa Low Freqwency, Hybrid, Vulkanik, dan tremor secara terus – menerus.

“Kita terus mengimbau kepada masyarakat agar mematuhi rekomendasi yang telah kita keluarkan sejak meningkatnya status Sinabung dari Siaga (level III) menjadi Awas (level IV). Terutama untuk menjauhi jalur sektoral awan panas, Selatan-Tenggara Sinabung,” imbuhnya.

Sementara berdasarkan data yang diperoleh dari Media Center Penanganan bencana Sinabung di pendopo rumah dinas Bupati Karo, Jalan Veteran Kabanjahe menyebutkan, korban erupsi Sinabung belum ada penambahan.

Debu vulkanik Sinabung kemarin pun sudah menyentuh Deliserdang. Namun, penerbangan di Kualanamu International Airport (KNIA) hingga sore kemarin dikabarkan masih berlangsung normal.

Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) KNIA, Mega Sirait mengatakan, debu hasil erupsi itu bisa mendarat di kawasan Kabupaten Deliserdang karena terbawa angin yang kemarin bergerak dari arah Barat Daya hingga Barat menuju Timur Laut.

Dilaporkan, hingga Kamis (25/6) sore, akibat debu vulkanik itu, penerbangan di KNIA masih normal. “Bandara Kualanamu ini di arah Timur Laut dari Gunung Sinabung. Sampai sore ini masih ada turun debunya, hanya saja masih sangat tipis,” kata Mega seraya menambahkan, jarak pandang masih cukup baik diangka 6 sampai 7 Km.

Penerbangan yang belum ada terganggu akibat abu vulkanik itu juga diakui Manager Humas dan Protokoler PT AP II Cabang KNIA, Dewandono Prasetyo. “Landasan juga masih terlihat clear dari abu vulkanik,” kata Humas KNIA ini.

Di sisi lain, anggota DPR daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Utara III, Anton Sihombing, kembali menyoroti kinerja pemerintah dalam menangani bencana letusan Gunung Sinabung. “Kalau bencana nasional, penanganannya itu cepat. Kalau sekarang, apalah kemampuan Pemkab Karo, Pemprov Sumut. Pemerintah harus tegas,” ujar Anton, kemarin (25/6).

Menurutnya, masalah penanganan pengungsi korban erupsi Sinabung saat ini juga sudah menjadi bahan pembicaraan di level internasional. “Kalau penanganannya tidak rapi, bikin malu kita di mata internasional,” cetus pria yang duduk di Komisi IV DPR itu.

Sebelumnya, anggota DPR Martin Hutabaratmenilai pemerintah dinilai tidak serius menangani para pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung. “Ini malapetaka sudah lama terjadi, tapi pemerintah masih gamang terus,” ujarnya.

Sementara, Gubernur Sumatera Utara H. Gatot Pujo Nugroho melaksanakan Safari Ramadhan ke Kabupaten Karo. Safari Ramadhan Gubernur Sumatera Utara ini diawali dengan kunjungan ke lokasi relokasi pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung di Siosar Kecamatan Merek, Kamis (25/4).

Sesampainya di lahan relokasi, Gubernur Sumatera Utara dan rombongan meninjau hutan yang akan dijadikan lahan pemukiman penduduk dan pertanian para pengungsi. Untuk menandai pembukaan hutan sebagai lahan pemukiman dan pertanian, gubsu dan Bupati Karo Terkelin Brahmana melakukan penebangan pohon perdana.

“Tahun ini saya mendapat kehormatan melaksanakan Safari Ramadhan ke Kabupaten Karo. Untuk itu saya menyempatkan diri untul.mengunjungi seluruh posko-posko pengungsian yang ada di Kabupaten Karo. Kedatangan saya dan rombongan juga terkait dengan rapat yang telah dilaksanakan beberapa hari yang lalu dimana dalam rapat tersebut sudah disepakati pembangunan huntara (hunian sementara) untuk pengungsi Sinabung” ujar Gatot.

Pada kesempatan tersebut, gubsu menyalurkan bantuan untuk para pengungsi berupa mukena sebanyak 2.000 buah, gula pasir 80 kg, minyak goreng 800 L, ikan kaleng 4.000 kaleng, bubuk teh 500 kotak, dan keperluan wanita (pembalut) sebanyak 1.000 bungkus. (des/ted/sam/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/