26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Siswa Miskin di Medan Mendapat Subsidi Rp30 Ribu per Bulan

Hanya Untuk Perlengkapan Sekolah

Pemerataan pendidikan adalah sebuah tugas yang diemban oleh pemerintah, baik pusat, daerah maupun kabupaten/kota. Beragam program pun digelar. Warga miskin pun seakan ‘dimanjakan’ dengan bantuan, beasiswa, subsidi, dan lainnya.

Nah, terkait dengan itu, Pemerintah Sumatera Utara (Pemprovsu) telah menganggarkan dana subsidi pendidikan dari APBD untuk siswa miskin.  Dan, hal ini ditekankan lagi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Hasan Basri. Meski tidak menyebutkan angka total dana yang digelontorkan Pemprovsu untuk siswa miskin di Medan dan jumlah penerimanya, Hasan mengatakan kalau setiap per bulannya siswa miskin akan mendapat subsidi sebesar Rp30 ribu.

“Uang Rp30 ribu per bulan hanya diberikan kepada tingkat SMP, SMU dan SMK di tingkat kota saja. Sedangkan untuk tingkat SD tidak dalam bentuk uang, kita hanya memberikan dalam bentuk peralatan sekolah seperti pakaiannya dan sepatu,” ujar Hasan saat di Balai Kota, Selasa (12/7) siang.

Menurutnya, pemberian terhadap siswa ditingkat SD bukan dalam bentuk uang bukan karena tidak ada anggaran, tetapi ditakutkan uang tersebut digunakan untuk yang tidak-tidak. “Ini anggaran dari Pemprov bukan dari APBD Kota Medan. Kalau Siswa SD diberikan uang, takutnya dibelikan rokok oleh orangtuanya,” jelas Hasan sambil tertawa.

Selain subsidi tadi, lanjut Hasan Basri, dalam meningkatkan pendidikan perlu dibarengi dengan kebijakan-kebijakan yang terkait dengan pembangunan pendidikan. Untuk itu, ke depannya Disdik akan meningkatkan SDM pada pendidikan. Dengan kata lain, tidak ada lagi guru dengan tamatan D III. “UU pendidikan yang mewajibkannya. Jadi kita tetap mengharuskan guru tamatan SI, sedangkan yang masih DIII akan kita seterakan melalui kerja sama dengan UT (Universitas Terbuka, Red),” cetusnya lagi.

Kemudian, lanjut Hasan, teknologi informasi telah menjadi pilihan utama dalam menciptakan sistem informasi yang tangguh dan mampu menciptakan keunggulan kompetitif di tengah perkembangan ilmu pengetahuan. “Tuntutan era globalisasi yang menjadikan informasi sebagai sumber daya percepatan perilaku ekonomi, politik, sosial dan budaya,” katanya.

Kendati demikian, perubahan lingkungan di luar pendidikan, baik lingkungan sosial, ekonomi, teknologi dan politik mengharuskan dunia pendidikan berkembang. “Tuntutan-tuntutan perubahan masyarakat lokal dalam prespektif global semestinya harus dapat dijawab dengan cepat pula khususnya kebijakan kebijakan yang terkait dengan pembangunan pendidikan,” pintanya.

Sebelumnya, Pemprovsu menyalurkan beasiswa miskin untuk jenjang SD kepada 121.963 siswa miskin di Sumut dengan total dana Rp43 miliar. Besaran beasiswa yang diterima masing masing siswa adalah Rp 360.000 per tahun. Jadi, jika dirata-ratakan, mereka akan mendapatkan Rp1.000 per hari.

Nah, terkait dengan itu, langkah maju juga telah dilakukan Pemkab Deli Serdang. Untuk tahun ajaran 2011 ini, Pemkab Deli Serdang mengalokasikan dana sebesar Rp1.683.000.000 untuk membantu 2.633 siswa miskin mulai dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK yang tersebar di 22 kecamatan di daerah itu. “Bantuan yang dialokasikan kepada siswa miskin memang tidak besar, namun diharapkan dengan dana itu bisa membantu para siswa,” kata Kepala Seksi Bina Program Dinas Dikpora Deli Serdang Pardo Sihite.

Menurut Pardo Sihite, data siswa miskin diambil berdasarkan data statistik yang sudah ada di Pemkab Deli Serdang, sehingga dengan demikian Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) hanya menyalurkannya saja.

Sedang dana bantuan tersebut akan dialokasikan kepada seluruh siswa miskin dengan rincian untuk tingkat SD sebanyak 600 siswa, SMP 573 siswa, SMA 730 siswa dan SMK 730 siswa.
Pardo menjelaskan, dana tersebut akan dibagikan kepada siswa miskin bisa per-triwulan, semester atau per-tahun sekaligus, tapi idealnya per-triwulan dan pembagiannya berdasarkan dana yang dianggarkan di APBD Deli Serdang.

Pembagiannya akan disalurkan ke semua sekolah, dengan catatan data siswa miskin yang terdaftar harus jelas dan sudah sesuai dengan mekanisme penentuan yang berhak menerima.
Pardo menyebutkan jumlah SD di Deli Serdang sebanyak 783 unit terdiri dari 591 SD Negeri dan 192 SD Swasta, SMP 221 unit terdiri dari 52 Negeri dan 169 Swasta, SMA 123 unit terdiri dari 16 Negeri dan 107 Swasta serta SMK sebanyak 109 unit terdiri dari 5 SMK Negeri dan 104 SMK Swasta.  (adl/bbs)

Hanya Untuk Perlengkapan Sekolah

Pemerataan pendidikan adalah sebuah tugas yang diemban oleh pemerintah, baik pusat, daerah maupun kabupaten/kota. Beragam program pun digelar. Warga miskin pun seakan ‘dimanjakan’ dengan bantuan, beasiswa, subsidi, dan lainnya.

Nah, terkait dengan itu, Pemerintah Sumatera Utara (Pemprovsu) telah menganggarkan dana subsidi pendidikan dari APBD untuk siswa miskin.  Dan, hal ini ditekankan lagi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Hasan Basri. Meski tidak menyebutkan angka total dana yang digelontorkan Pemprovsu untuk siswa miskin di Medan dan jumlah penerimanya, Hasan mengatakan kalau setiap per bulannya siswa miskin akan mendapat subsidi sebesar Rp30 ribu.

“Uang Rp30 ribu per bulan hanya diberikan kepada tingkat SMP, SMU dan SMK di tingkat kota saja. Sedangkan untuk tingkat SD tidak dalam bentuk uang, kita hanya memberikan dalam bentuk peralatan sekolah seperti pakaiannya dan sepatu,” ujar Hasan saat di Balai Kota, Selasa (12/7) siang.

Menurutnya, pemberian terhadap siswa ditingkat SD bukan dalam bentuk uang bukan karena tidak ada anggaran, tetapi ditakutkan uang tersebut digunakan untuk yang tidak-tidak. “Ini anggaran dari Pemprov bukan dari APBD Kota Medan. Kalau Siswa SD diberikan uang, takutnya dibelikan rokok oleh orangtuanya,” jelas Hasan sambil tertawa.

Selain subsidi tadi, lanjut Hasan Basri, dalam meningkatkan pendidikan perlu dibarengi dengan kebijakan-kebijakan yang terkait dengan pembangunan pendidikan. Untuk itu, ke depannya Disdik akan meningkatkan SDM pada pendidikan. Dengan kata lain, tidak ada lagi guru dengan tamatan D III. “UU pendidikan yang mewajibkannya. Jadi kita tetap mengharuskan guru tamatan SI, sedangkan yang masih DIII akan kita seterakan melalui kerja sama dengan UT (Universitas Terbuka, Red),” cetusnya lagi.

Kemudian, lanjut Hasan, teknologi informasi telah menjadi pilihan utama dalam menciptakan sistem informasi yang tangguh dan mampu menciptakan keunggulan kompetitif di tengah perkembangan ilmu pengetahuan. “Tuntutan era globalisasi yang menjadikan informasi sebagai sumber daya percepatan perilaku ekonomi, politik, sosial dan budaya,” katanya.

Kendati demikian, perubahan lingkungan di luar pendidikan, baik lingkungan sosial, ekonomi, teknologi dan politik mengharuskan dunia pendidikan berkembang. “Tuntutan-tuntutan perubahan masyarakat lokal dalam prespektif global semestinya harus dapat dijawab dengan cepat pula khususnya kebijakan kebijakan yang terkait dengan pembangunan pendidikan,” pintanya.

Sebelumnya, Pemprovsu menyalurkan beasiswa miskin untuk jenjang SD kepada 121.963 siswa miskin di Sumut dengan total dana Rp43 miliar. Besaran beasiswa yang diterima masing masing siswa adalah Rp 360.000 per tahun. Jadi, jika dirata-ratakan, mereka akan mendapatkan Rp1.000 per hari.

Nah, terkait dengan itu, langkah maju juga telah dilakukan Pemkab Deli Serdang. Untuk tahun ajaran 2011 ini, Pemkab Deli Serdang mengalokasikan dana sebesar Rp1.683.000.000 untuk membantu 2.633 siswa miskin mulai dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK yang tersebar di 22 kecamatan di daerah itu. “Bantuan yang dialokasikan kepada siswa miskin memang tidak besar, namun diharapkan dengan dana itu bisa membantu para siswa,” kata Kepala Seksi Bina Program Dinas Dikpora Deli Serdang Pardo Sihite.

Menurut Pardo Sihite, data siswa miskin diambil berdasarkan data statistik yang sudah ada di Pemkab Deli Serdang, sehingga dengan demikian Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) hanya menyalurkannya saja.

Sedang dana bantuan tersebut akan dialokasikan kepada seluruh siswa miskin dengan rincian untuk tingkat SD sebanyak 600 siswa, SMP 573 siswa, SMA 730 siswa dan SMK 730 siswa.
Pardo menjelaskan, dana tersebut akan dibagikan kepada siswa miskin bisa per-triwulan, semester atau per-tahun sekaligus, tapi idealnya per-triwulan dan pembagiannya berdasarkan dana yang dianggarkan di APBD Deli Serdang.

Pembagiannya akan disalurkan ke semua sekolah, dengan catatan data siswa miskin yang terdaftar harus jelas dan sudah sesuai dengan mekanisme penentuan yang berhak menerima.
Pardo menyebutkan jumlah SD di Deli Serdang sebanyak 783 unit terdiri dari 591 SD Negeri dan 192 SD Swasta, SMP 221 unit terdiri dari 52 Negeri dan 169 Swasta, SMA 123 unit terdiri dari 16 Negeri dan 107 Swasta serta SMK sebanyak 109 unit terdiri dari 5 SMK Negeri dan 104 SMK Swasta.  (adl/bbs)

Artikel Terkait

Gatot Ligat Permulus Jalan Sumut

Gatot-Sutias Saling Setia

Erry Nuradi Minta PNS Profesional

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/