29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Suhu Capai 39 Derajat Celsius, Gelombang Panas Menerpa Italia

Turis membasuh muka di Italia, Minggu (19/7).
Turis membasuh muka di Italia, Minggu (19/7).

ROMA, SUMUTPOS.CO – Suhu udara ekstrem melanda Eropa. Benua Biru yang biasanya adem itu kini sumuk. Sudah sekitar tiga pekan terakhir ini, penduduk Italia kegerahan. Para peternak pun sibuk memasang pancuran dan bahkan penyejuk udara alias AC di kandang-kandang sapi mereka.

Di Kota Roma, puluhan ribu warga dan wisatawan rela berpanas-panasan untuk menikmati kecantikan ibu kota Italia. Meski harus membawa bekal air minum ekstra dan sering-sering beristirahat atau berteduh, mereka tetap melakukan aktivitas di luar ruangan. Pemandangan senada tampak di Vatikan. Kemarin (19/7) turis dan peziarah memadati Lapangan Santo Petrus untuk bertemu dengan Paus Fransiskus.

“Saya mengapresiasi keberanian kalian semua berpanas-panas di lapangan saat matahari terik seperti ini. Saya angkat topi untuk kalian,” ujar bapa suci umat Katolik tersebut dari salah satu jendela Basilika Santo Petrus. Pujian rohaniwan 78 tahun itu membuat umat yang hampir semua memakai payung bersorak gembira.

Pekan ini suhu udara di Italia mencapai 39 derajat Celsius. Saat malam, suhu udara memang biasanya turun menjadi sekitar 30 derajat Celsius. Tetapi, bagi penduduk Eropa, temperatur itu sudah tinggi. Maka, wajar jika banyak warga lanjut usia yang tidak kuat bertahan dalam suhu ekstrem.

Hingga kemarin, kabarnya, sekitar 140 warga lanjut usia meninggal. Rata-rata adalah pensiunan yang tinggal di wilayah barat laut Italia. “Kali ini jumlah warga lanjut usia yang meninggal karena tidak sanggup menahan hawa panas memang jauh lebih tinggi dari sebelumnya,” kata Renata Pelosini dari Arpa Piedmont, lembaga yang peduli lingkungan hidup.

Di wilayah peternakan, para petani sibuk mendinginkan kandang-kandang sapi dan babi mereka. Itu dilakukan karena hewan ternak mereka mulai kegerahan. Di Po Valley, daerah peternakan dan pertanian dekat Kota Milan, suhu udara mencapai 40 derajat Celsius. “Kami semua cemas dan berusaha membuat ternak kami nyaman dengan memasang pancuran dan AC,” terang Coldiretti, serikat peternak Po Valley. (AP/Reuters/hep/c19/dos)

Turis membasuh muka di Italia, Minggu (19/7).
Turis membasuh muka di Italia, Minggu (19/7).

ROMA, SUMUTPOS.CO – Suhu udara ekstrem melanda Eropa. Benua Biru yang biasanya adem itu kini sumuk. Sudah sekitar tiga pekan terakhir ini, penduduk Italia kegerahan. Para peternak pun sibuk memasang pancuran dan bahkan penyejuk udara alias AC di kandang-kandang sapi mereka.

Di Kota Roma, puluhan ribu warga dan wisatawan rela berpanas-panasan untuk menikmati kecantikan ibu kota Italia. Meski harus membawa bekal air minum ekstra dan sering-sering beristirahat atau berteduh, mereka tetap melakukan aktivitas di luar ruangan. Pemandangan senada tampak di Vatikan. Kemarin (19/7) turis dan peziarah memadati Lapangan Santo Petrus untuk bertemu dengan Paus Fransiskus.

“Saya mengapresiasi keberanian kalian semua berpanas-panas di lapangan saat matahari terik seperti ini. Saya angkat topi untuk kalian,” ujar bapa suci umat Katolik tersebut dari salah satu jendela Basilika Santo Petrus. Pujian rohaniwan 78 tahun itu membuat umat yang hampir semua memakai payung bersorak gembira.

Pekan ini suhu udara di Italia mencapai 39 derajat Celsius. Saat malam, suhu udara memang biasanya turun menjadi sekitar 30 derajat Celsius. Tetapi, bagi penduduk Eropa, temperatur itu sudah tinggi. Maka, wajar jika banyak warga lanjut usia yang tidak kuat bertahan dalam suhu ekstrem.

Hingga kemarin, kabarnya, sekitar 140 warga lanjut usia meninggal. Rata-rata adalah pensiunan yang tinggal di wilayah barat laut Italia. “Kali ini jumlah warga lanjut usia yang meninggal karena tidak sanggup menahan hawa panas memang jauh lebih tinggi dari sebelumnya,” kata Renata Pelosini dari Arpa Piedmont, lembaga yang peduli lingkungan hidup.

Di wilayah peternakan, para petani sibuk mendinginkan kandang-kandang sapi dan babi mereka. Itu dilakukan karena hewan ternak mereka mulai kegerahan. Di Po Valley, daerah peternakan dan pertanian dekat Kota Milan, suhu udara mencapai 40 derajat Celsius. “Kami semua cemas dan berusaha membuat ternak kami nyaman dengan memasang pancuran dan AC,” terang Coldiretti, serikat peternak Po Valley. (AP/Reuters/hep/c19/dos)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/