Adalah benar bahwa Manchester City bakal menjadi klub besar di Eropa bahkan dunia. Dengan gelontoran dana tak terbatas dari pemilik baru dari negeri minyak yang super kaya, The Citizen siap mencengkramkan cakarnya di belantika sepak bola dunia.
Di balik kekayaan City, semua orang kini tahu bahwa ada satu nama. Dialah Sheikh Munsoor bin Zayed atau akrab disapa Syeikh Mansyur. Pria yang baru berusia 31 tahun ini punya usaha raksasa di Abu Dhabi. Konsorsium usahanya dilabel Abu Dhabi United Group (ADUG). Konsorsium ini mengerjakan nyaris seluruh bisnis di ibu kota Emirat Arab tersebut. Mulai dari minyak, properti hingga air ways. Dan yang paling besar adalah Abu Dhabi Sovereign Wealth Fund.
Nah, konon sang pemilik Manchester City ini punya kekayaan yang sungguh membuat mata terbelalak. Kalau dirupiahkan, kekayaan Syeikh Mansyur mencapai 16 digit. Tepatnya Rp7.774 triliun! Angka yang masih terus membesar mengingat usahanya makin menggurita.
Bahkan dengan cukup satu anak usaha saja, Syeikh Mansyur mampu membiayai Manchester City dengan gelontoran dana berjubel. Anak usaha itu akrab di benak para penggemar Si Biru Langit jika melihat bacaan di kostum tim. Ya dialah Etihad. Etihad bergerak di jalur penerbangan.
Menarik menilik gaya Syeikh Mansyur melebarkan usahanya yang satu ini. Mulai dari mendandani Manchester City sejak 2008 setelah mengakuisisinya dari pemilik lama Takshin Sinawtra, kini pelan-pelan Syeikh Mansyur mulai menjajaki bisnis lebih besar. Namun setelah empat tahun, ia baru berani menguasai sekitar kota Manchester tepatnya yang masih berbau sepak bola.
Baru saja dia menggelontorkan lagi dana segar senilai Rp5,5 triliun untuk mengganti nama Stadion Manchester City menjadi Etihad Stadium. Ia mengganti nama itu hanya 10 tahun-setidaknya begitulah kontrak awalnya dengan Etihad. Menurut Bloomberg News, deal pembelian hak nama stadion City ini merupakan deal termahal dalam sejarah sepak bola Inggris.
Itu tentu saja belum begitu memuaskan. Gurita bisnisnya kembali menggeliat dengan memberi cuma-cuma satu unit pesawat Etihad tipe A330-200 untuk kendaraan away Carlos Tevez dkk. Sebenarnya ini hanya simbol, karena mulai Agustus tahun ini Etihad airways sudah sah membuka rute Manchester-Abu Dhabi setiap hari sebanyak dua penerbangan. Gaya berbisnis ala milyuner sejati.
Di samping itu, rute Etihad juga merambah Milan, Frankfurt, Brussels, Johannesburg, Cape Town, Kuala Lumpur, Jakarta, Singapore, Istanbul dan berbagai tujuan di timur tengah dan India
Itu masih belum cukup bagi seorang pebisnis sejati. Etihad kabarnya juga akan membuka usaha di bidang media dan perguruan tinggi di Manchester.
Lalu coba bandingkan dengan kekayaan pemilik Chelsea Roman Abramovic-yang awalnya sempat dicap manusia super kaya. Roman diketahui hanya punya 12 miliar poundsterling atau kalau dirupiahkan sekitar Rp202,7 triliun.
Lalu coba bandingkan lagi dengan kekayaan klub-klub di Indonesia? Tampaknya tidak banyak yang antusias membandingkannya, sebab mayoritas klub top nasional masih ditopang APBD. (*)