28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Kenaikan Harga Itu Biasa

Antisipasi Ramadan dan Lebaran, Stok Daging Sapi Ditambah

Menjelang Ramadan, pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dipastikan akan menambah stok sapi sebanyak 59.442 ton sapi. Stok ini disediakan untuk memenuhi kebutuhan daging sapi Sumut menjelang Bulan Puasa dan Lebaran.

Kabar ini diketahui pada acara Pemasaran Ternak Sapi di Sumut yang diselenggarakan di Kantor BI Medan, Rabu, (13/7). “Sesuai dengan permintaan masyarakat, sapi yang distok untuk lebaran dan puasa kita tambah 10 persen,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Medan, Wahid.

Wahid menjelaskan, stok sapi untuk Kota Medan disediakan sekitar 2000 ekor sapi . Biasanya, Medan membutuhkan sekira 1600 saja. “Dari data ini, berarti stok Medan untuk lebaran aman, jadi jangan takut. Kalau ada kenaikan harga itu biasa, namanya juga lebaran,” ujar Wahid.

Sementara itu, untuk stok sapi secara nasional dalam menghadapi Ramadan dan Lebaran juga masih aman. Pasalnya, masih adanya stok daging sapi dari Australia sisa sebelumnya.”Jangan takut karena masih ada stok dari yang kemarin. Selama 3 bulan yang lalu, sapi Australia yang kemari masih kita budidayakan,”ujar Direktur Budidaya Ternak Ruminansia Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Pertanian RI, Riwantoro.

Keamanan stok daging sapi ini juga ditunjang dengan kebijakan Australia yang menghentikan embargo impor sapi ke Indonesia.”Saya sudah dengar tentang kebijakan ini beberapa hari yang lalu, dan rencananya Oktober impor daging dari Australia sudah masuk ke Indonesia,” lanjut Riwantoro.

Tetapi kebijakan Australia tersebut tidak disambut gembira oleh para peternak sapi, karena hal ini akan membuat harga daging sapi murah. “Beberapa bulan yang lalu, peternak senang karena harga sapi lokal mahal. Tetapi bulan oktober mendatang harga sapi lokal pasti murah,” ujar Bambang salah satu peternak dari Langkat.

Menyinggung tentang swasembada sapi yang ditargetkan pada 2014, Bambang pesimis masalah ini akan terjadi. “Saat ini saja, masalah berbagai kebijakan dikeluarkan, tetapi semuanya tumpang tindih,” ujar Bambang.

Sementara Riwantoro juga menjelaskan, walau nantinya sudah swasembada, tetapi impor daging sapi juga akan tetap diberlakukan.”Karena beberapa restoran masih meminta daging sapi impor,”lanjut Riwantoro.

Sebelumnya, harga daging sapi di Medan mengalami kenaikan secara bertahap hingga menjelang Ramadan pada akhir Juli ini dengan perkiraan harga menembus Rp70.000 per kilogram.

Pedagang sapi di Medan, Slamet mengatakan, saat ini harga sudah naik menjadi Rp65.000 per kilogram dari sebelumnya Rp63.000 per kilogram. Kenaikan sudah mulai terjadi sejak ada penghentian impor sapi dari Australia pada pertengahan Juni lalu dan ini masih akan terus naik hingga dua minggu sebelum Ramadan. “Kenaikan masih akan terus terjadi sampai jelang puasa nanti,” katanya di Medan, Senin (4/7).

Dikatakannya, besaran kenaikan akan terjadi secara bertahap sebesar Rp5.000 per kilogram. Kenaikan itu sudah disepakati sesama pedagang di beberapa pasar tradisional di Medan. “Kesepakatan tak tertulis antar sesama pedagang disebutkan akan ada kenaikan Rp5.000 per kilogram,” ujar penyuplai daging sapi di beberapa pasar tradisional di Medan antara Pasar Sukaramai, Pusat Pasar dan lainnya.

Mengenai permintaan sapi terjadi peningkatan empat kali lipat mulai sebelum Ramadan dari saat ini sebesar 1200 ekor per bulan. Seluruhnya disuplai ke pasar-pasar tradisional di Medan untuk memenuhi kebutuhan sapi di kota ini. “Saat biasa, permintaan dari pasar-pasar mencapai 1.200 ekor per bulan. Jelang Ramadhan terjadi kenaikan sampai empat kali lipat,” ucapnya. (mag-9)

Antisipasi Ramadan dan Lebaran, Stok Daging Sapi Ditambah

Menjelang Ramadan, pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dipastikan akan menambah stok sapi sebanyak 59.442 ton sapi. Stok ini disediakan untuk memenuhi kebutuhan daging sapi Sumut menjelang Bulan Puasa dan Lebaran.

Kabar ini diketahui pada acara Pemasaran Ternak Sapi di Sumut yang diselenggarakan di Kantor BI Medan, Rabu, (13/7). “Sesuai dengan permintaan masyarakat, sapi yang distok untuk lebaran dan puasa kita tambah 10 persen,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Medan, Wahid.

Wahid menjelaskan, stok sapi untuk Kota Medan disediakan sekitar 2000 ekor sapi . Biasanya, Medan membutuhkan sekira 1600 saja. “Dari data ini, berarti stok Medan untuk lebaran aman, jadi jangan takut. Kalau ada kenaikan harga itu biasa, namanya juga lebaran,” ujar Wahid.

Sementara itu, untuk stok sapi secara nasional dalam menghadapi Ramadan dan Lebaran juga masih aman. Pasalnya, masih adanya stok daging sapi dari Australia sisa sebelumnya.”Jangan takut karena masih ada stok dari yang kemarin. Selama 3 bulan yang lalu, sapi Australia yang kemari masih kita budidayakan,”ujar Direktur Budidaya Ternak Ruminansia Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Pertanian RI, Riwantoro.

Keamanan stok daging sapi ini juga ditunjang dengan kebijakan Australia yang menghentikan embargo impor sapi ke Indonesia.”Saya sudah dengar tentang kebijakan ini beberapa hari yang lalu, dan rencananya Oktober impor daging dari Australia sudah masuk ke Indonesia,” lanjut Riwantoro.

Tetapi kebijakan Australia tersebut tidak disambut gembira oleh para peternak sapi, karena hal ini akan membuat harga daging sapi murah. “Beberapa bulan yang lalu, peternak senang karena harga sapi lokal mahal. Tetapi bulan oktober mendatang harga sapi lokal pasti murah,” ujar Bambang salah satu peternak dari Langkat.

Menyinggung tentang swasembada sapi yang ditargetkan pada 2014, Bambang pesimis masalah ini akan terjadi. “Saat ini saja, masalah berbagai kebijakan dikeluarkan, tetapi semuanya tumpang tindih,” ujar Bambang.

Sementara Riwantoro juga menjelaskan, walau nantinya sudah swasembada, tetapi impor daging sapi juga akan tetap diberlakukan.”Karena beberapa restoran masih meminta daging sapi impor,”lanjut Riwantoro.

Sebelumnya, harga daging sapi di Medan mengalami kenaikan secara bertahap hingga menjelang Ramadan pada akhir Juli ini dengan perkiraan harga menembus Rp70.000 per kilogram.

Pedagang sapi di Medan, Slamet mengatakan, saat ini harga sudah naik menjadi Rp65.000 per kilogram dari sebelumnya Rp63.000 per kilogram. Kenaikan sudah mulai terjadi sejak ada penghentian impor sapi dari Australia pada pertengahan Juni lalu dan ini masih akan terus naik hingga dua minggu sebelum Ramadan. “Kenaikan masih akan terus terjadi sampai jelang puasa nanti,” katanya di Medan, Senin (4/7).

Dikatakannya, besaran kenaikan akan terjadi secara bertahap sebesar Rp5.000 per kilogram. Kenaikan itu sudah disepakati sesama pedagang di beberapa pasar tradisional di Medan. “Kesepakatan tak tertulis antar sesama pedagang disebutkan akan ada kenaikan Rp5.000 per kilogram,” ujar penyuplai daging sapi di beberapa pasar tradisional di Medan antara Pasar Sukaramai, Pusat Pasar dan lainnya.

Mengenai permintaan sapi terjadi peningkatan empat kali lipat mulai sebelum Ramadan dari saat ini sebesar 1200 ekor per bulan. Seluruhnya disuplai ke pasar-pasar tradisional di Medan untuk memenuhi kebutuhan sapi di kota ini. “Saat biasa, permintaan dari pasar-pasar mencapai 1.200 ekor per bulan. Jelang Ramadhan terjadi kenaikan sampai empat kali lipat,” ucapnya. (mag-9)

Artikel Terkait

Gatot Ligat Permulus Jalan Sumut

Gatot-Sutias Saling Setia

Erry Nuradi Minta PNS Profesional

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/