26 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Siswi SMP Ini Jual Keperawanannya Rp 2 Juta

Foto: Oki/PM Siswi SMP (menunduk) yang nekat menjual keperawanannya pada pria hidung belang seharga Rp2 juta, di Mapolresta Medan, kamis (13/8/2015).
Foto: Oki/PM
Siswi SMP (menunduk) yang nekat menjual keperawanannya pada pria hidung belang seharga Rp2 juta, di Mapolresta Medan, kamis (13/8/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hanya karena kesal sering dimarahi orangtua, seorang siswi SMP sebut saja bernama Bunga nekat menjual keperawanannya pada pria hidung belang seharga Rp2 juta. Dalam melakukan aksinya, remaja berusia 14 tahun ini dibantu temannya A (15), yang juga baru tamat SMP.

Info dihimpun di Mapolresta Medan, Kamis (13/8) sore, kasus menggemparkan ini bermula saat Bunga kesal dimarahi orangtuanya. Dalam keadaan marah, ia menemui temannya berinisial A, pekan lalu. Keduanya bertemu di kawasan Mabar, Medan Deli. Saat itulah Bunga menyuruh A mencari pria hidung belang.

Singkat cerita A pun menghubungi teman prianya berinisial D (23). Kemudian D ikut mencari pria hidung belang yang bersedia membeli kesucian Bunga. Karena tak dapat, D lalu menemui rekannya seorang wanita berinisial M (40). Melalui jasa M, akhirnya D dan F menemukan calon ‘pembeli.

Pria hidung belang itu berinisial IW (42). Singkat cerita, A menawarkan Bunga pada IW via telepon. Tapi saat bertemu, dengan alasan takut, semula IW menolak. Meski tak jadi, tapi IW tetap memberikan uang ratusan ribu pada Bunga. Uang itu yang membuat Bunga makin tergiur, hingga kembali mendesak A untuk menemui IW. Karena itu, untuk kedua kalinya A membuat janji dengan IW.

Masih mengenakan seragam sekolah, A dan Bunga pun menemui IW di depan salah satu swalayan di Medan. Saat itu A dan Bunga dibawa IW jalan-jalan naik mobilnya. Di dalam mobil itulah, Bunga mengganti seragam sekolahnya. Singkat cerita, IW pun membawa Bunga ke hotel kawasan Jalan Jamin Ginting bulan Juli tahun 2015 lalu. Di sana IW merenggut kesucian Bunga. Setelah itu, IW pun menyerahkan uang Rp 2 juta pada Bunga. Sebagai tanda jasa, Bunga memberikan uang Rp1 juta pada A. Tak lama pasca kasus ini terungkap, polisi yang mendapat laporan langsung membekuk A.

“Jadi A kita tangkap dari kediamannya di kawasan Mabar, Medan Deli pada Rabu (12/8) malam. A kita tangkap atas laporan orangtua Bunga yang sempat nggak pulang satu malam. Untuk sementara A kita tahan sekaligus untuk mencari siapa saja yang terlibat. Dalam kasus ini A jelas terlibat ikut menjual korban. Yang jelas inisial D, M dan IW masih dalam pencarian kita,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Aldi Subartono.

Kasus ini terungkap karena Bunga dihantui rasa bersalah pada orangtuanya. “Karena dapat desakan dari orangtuanya, dan merasa bersalah Bunga pun menceritakan hal ini. Bunga mengaku kesal karena sering dimarahi orangtuanya,” tutup Kanit Pidum AKP Bayu S Putra.(mag-1/deo)

Foto: Oki/PM Siswi SMP (menunduk) yang nekat menjual keperawanannya pada pria hidung belang seharga Rp2 juta, di Mapolresta Medan, kamis (13/8/2015).
Foto: Oki/PM
Siswi SMP (menunduk) yang nekat menjual keperawanannya pada pria hidung belang seharga Rp2 juta, di Mapolresta Medan, kamis (13/8/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hanya karena kesal sering dimarahi orangtua, seorang siswi SMP sebut saja bernama Bunga nekat menjual keperawanannya pada pria hidung belang seharga Rp2 juta. Dalam melakukan aksinya, remaja berusia 14 tahun ini dibantu temannya A (15), yang juga baru tamat SMP.

Info dihimpun di Mapolresta Medan, Kamis (13/8) sore, kasus menggemparkan ini bermula saat Bunga kesal dimarahi orangtuanya. Dalam keadaan marah, ia menemui temannya berinisial A, pekan lalu. Keduanya bertemu di kawasan Mabar, Medan Deli. Saat itulah Bunga menyuruh A mencari pria hidung belang.

Singkat cerita A pun menghubungi teman prianya berinisial D (23). Kemudian D ikut mencari pria hidung belang yang bersedia membeli kesucian Bunga. Karena tak dapat, D lalu menemui rekannya seorang wanita berinisial M (40). Melalui jasa M, akhirnya D dan F menemukan calon ‘pembeli.

Pria hidung belang itu berinisial IW (42). Singkat cerita, A menawarkan Bunga pada IW via telepon. Tapi saat bertemu, dengan alasan takut, semula IW menolak. Meski tak jadi, tapi IW tetap memberikan uang ratusan ribu pada Bunga. Uang itu yang membuat Bunga makin tergiur, hingga kembali mendesak A untuk menemui IW. Karena itu, untuk kedua kalinya A membuat janji dengan IW.

Masih mengenakan seragam sekolah, A dan Bunga pun menemui IW di depan salah satu swalayan di Medan. Saat itu A dan Bunga dibawa IW jalan-jalan naik mobilnya. Di dalam mobil itulah, Bunga mengganti seragam sekolahnya. Singkat cerita, IW pun membawa Bunga ke hotel kawasan Jalan Jamin Ginting bulan Juli tahun 2015 lalu. Di sana IW merenggut kesucian Bunga. Setelah itu, IW pun menyerahkan uang Rp 2 juta pada Bunga. Sebagai tanda jasa, Bunga memberikan uang Rp1 juta pada A. Tak lama pasca kasus ini terungkap, polisi yang mendapat laporan langsung membekuk A.

“Jadi A kita tangkap dari kediamannya di kawasan Mabar, Medan Deli pada Rabu (12/8) malam. A kita tangkap atas laporan orangtua Bunga yang sempat nggak pulang satu malam. Untuk sementara A kita tahan sekaligus untuk mencari siapa saja yang terlibat. Dalam kasus ini A jelas terlibat ikut menjual korban. Yang jelas inisial D, M dan IW masih dalam pencarian kita,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Aldi Subartono.

Kasus ini terungkap karena Bunga dihantui rasa bersalah pada orangtuanya. “Karena dapat desakan dari orangtuanya, dan merasa bersalah Bunga pun menceritakan hal ini. Bunga mengaku kesal karena sering dimarahi orangtuanya,” tutup Kanit Pidum AKP Bayu S Putra.(mag-1/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/