MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rayakan ulang tahun di tempat hiburan malam Heaven Hell (H2) Jalan Pegadaian Medan, 20 orang warga Tanjungbalai yang beberapa di antaranya berstatus suami istri babak belur dipukuli. Ironisnya,penganiayaan ini dilakukan AY, si pemilik hiburan malam itu dan teman serta pegawainya, Jumat (21/8) malam. Akibat pengeroyokan ini,para korban harus dilarikan ke RSUD Pirngadi Medan.
Kasus ini pun telah dilaporkan ke Polresta Medan. “Saya keberatan dengan tindakan kekerasan yang dialami keluarga saya, karena korban yang dipukuli rata-rata pasangan suami istri,” kata Johan, salah satu korban. Korban yang melapor yakni Johan dengan nomor LP/2248/K/2015/SPKT Resta Medan. Kemudian Meina dengan nomor LP/2247/VIII/2015/SPKT Resta Medan, Alex Luis Pratama dengan nomor LP/2245/K/VIII/2015/SPKT Resta Medan, Jhonsen dengan LP/2246/K/VIII/2015/ SPKT Resta Medan, dan Yanri dengan nomor LP/2249/VIII/2015/Resta Medan.
“Seluruh korbannya warga Tanjungbalai, selain mengadu ke Polresta Medan, sebagian lagi mengadu ke Poldasu,” jelasnya. Alex Luis yang menjadi korban mengatakan, kejadian berawal ketika mereka merayakan ulang tahun rekannya di H2. ”Di situ kami mendengar live musik, sembari merayakan ulang tahun kawan kami,” kata Alex yang mengalami luka 37 jahitan di kepala.
Karena lalu lalang di tempat hiburan tersebut, tanpa sengaja salah seorang rekan mereka menyenggol meja pengunjung lain, yang tak lain rekan AY. Pengunjung tersebut tidak senang lalu terjadi perang mulut antara korban dan pengunjung lainnya. Tidak lama kemudian AY datang. Dia langsung memerintahkan seluruh security, dan kawan-kawannya mengeroyok para korban.
“AY berteriak, tidak ada anak Tanjungbalai di sini, bunuh mereka semua,” kata Alex menirukan ucapan AY.
Usai mengucapkan kata-kata tersebut, sekitar 50-an orang langsung mengeroyok korban. Kepala dipukuli dengan botol minuman, kursi, dan meja.
”Kami tidak senangnya, istri kami yang ikut bersama kami juga dianiaya,” timpal Johan korban lainnya yang mengalami luka 15 jahitan di kepala.
Kerusuhan itu berlangsung hingga ke parkir mobil. Alhasil mobil korban pun ikut dirusak. ”Jadi kami minta kepolisian segera menindaklanjuti kasus ini, dan segera proses AY karena dia yang memerintahkan mengeroyok dan membunuh kami,” kata Johan. (eza/deo)