MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dituduh berusaha mencongkel kaca spion mobil, seorang anak perantauan bernama Agus Alfian Gultom (20) babak belur dipukuli tentara. Aksi main hakim sendiri ini terjadi di Jalan Setia Medan, Kamis (27/8) sekira pukul 00.15 WIB.
Info dihimpun dari salah seorang anggota TNI bernama Irwansyah, dinihari itu ia dan dua temannya sesama tentara melintas di Jalan Gatot Subroto mengemudikan Toyota Avanza BK 1133 DP.
Namun saat belok ke kiri menuju Jalan Adam Malik Medan, Agus dan dua temannya yang belum diketahui identitasnya melaju bonceng tiga mengendarai sepeda motor jenis matic tanpa plat. Saat itulah kata Irwansyah, pelaku berusaha mencongkel kaca spion mobil warna silver yang mereka kemudikan. Tak senang, ketiga tentara itu lantas mengejar sepeda motor pelaku hingga ke Jalan Setia Medan.
Namun saat melewati polisi tidur dengan kecepatan tinggi, Agus yang duduk paling belakang terjatuh dari atas sepeda motor. Sialnya, Agus ditinggal begitu saja oleh kedua temannya. Tak ayal, Agus yang tak punya pekerjaan tetap itu babak belur digebukin Irwansyah dan dua temannya.
Puas melampiaskan amarah, Agus yang berasal dari Labuhan Batu tepatnya di Jalan Perjuangan Pondok Batu, Kecamatan Bilah itu lantas diserahkan ke Polsek Medan Barat.
“Si Agus ini jatuh karena motor itu mereka terlalu kencang saat melintasi gundukan. Dipukuli warga lalu saya bilang kepada warga bahwa saya adalah aparat dan akan membawa dia (pelaku) ke Polsek Medan Baru,” kata Irwansyah.
Namun saat diperiksa polisi, Agus yang babak belur membantah ia dan temannya berniat mencongkel kaca spion. “Tak ada kami mencongkel spion, kami hanya senggolan. Aku tinggal di kawasan Brayan bang,” bebernya.
Kapolsek Medan Barat Kompol Siswandi yang dikonfirmasi di lokasi terpisah juga membantah Agus berusaha merampok. “Memang betul dia (Agus) dipukuli oleh oknum dan di serahkan ke mako kita. Tapi Agus bukannya mau mencongkel kaca spion mobil oknum itu,” kata Siswandi.
“Ceritanya, saat itu Agus yang dibonceng 2 temannya meneyenggol mobil tentara itu. Mungkin tak senang, tentara ini pun mengejar motor pelaku. Karena ketakutan, Agus dan 2 temannya ini langsung melarikan diri. Tapi Agus jatuh dan dipukuli lalu diserahkan ke mako (Polsek Medan Barat,red),” katanya.
Lebih lanjut, Siswandi mengaku oknum tentara itu juga tidak membuat laporan pengaduan. “Oknum itu pun tidak membuat laporan, Agus juga tidak membuat laporan meski dipukuli. Saat ini kita masih menunggu keluarga Agus untuk dan memulangkannya. Kita juga tidak bisa memberi tau dari kesatuan mana tentara itu,” tandasnya. (mag-1/mag-2/deo)