26 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Epo: Aku Nggak Tau Dia Polisi…

Foto: Rizky/MX Aprikal alias Epo (tengah), adik bandar sabu yang membacok intel polisi, diinterogasi petugas, Kamis (10/9/2015).
Foto: Rizky/MX
Aprikal alias Epo (tengah), adik bandar sabu yang membacok intel polisi, diinterogasi petugas, Kamis (10/9/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Epo alias Aprikal (25), pelaku pembacokan Brigadir Dwi Purwanto (29) Rabu (9/9) malam, mengaku tidak tahu kalau orang yang dibacoknya adalah polisi.

“Benar-benar tidak tahu aku bang kalau yang kubacok itu polisi,” akunya di Polsek Medan Timur, Kamis (10/9). Epo membacok Dwi setelah melihat abangnya yang bernama Joni (30), dipiting korban di Jalan Ampera, Kel. Sei Sikambing C.

Sementara itu, Brigadir Dwi Purwanto (29) menyebutkan kalau dirinya terpaksa melepaskan Joni (30) yang telah dipitingnya, karena merasa nyawanya terancam setelah keningnya dibacok Epo.

“Tidak mungkin pelaku kupegang terus. Maulah aku dibacok adiknya sampai mati. Untung pelaku Epo ditangkap rekan-rekanku,” jelasnya.

Hal senada dikatakan rekannya, Brigadir Indra (35). Ia mengatakan, tidak memperdulikan pelaku Joni yang kabur setelah melihat rekannya dibacok.

“Jadi malam itu kami terpaksa fokus menangkap pelaku Epo yang membacok rekan kita. Setelah dibacoknya rekan kami, pelaku berlari ke arah kami sambil membawa parang dan mau menyerang. Makanya kami beri tembakan. Setelah kami amankan, lalu kupanggil tim lain untuk membantu korban untuk dilarikan kerumah sakit karena sudah banyak mengluarkan darah,” pungkasnya.

“Kita juga masih melakukan pengejaran terhadap Joni (30) yang melarikan diri. Dari pelaku kita amankan 1 paket sabu- sabu seharga Rp 100.000 ribu dan parang dengan panjang 50 cm,” terang Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, AKP Alexander Piliang. (riz/ras)

Foto: Rizky/MX Aprikal alias Epo (tengah), adik bandar sabu yang membacok intel polisi, diinterogasi petugas, Kamis (10/9/2015).
Foto: Rizky/MX
Aprikal alias Epo (tengah), adik bandar sabu yang membacok intel polisi, diinterogasi petugas, Kamis (10/9/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Epo alias Aprikal (25), pelaku pembacokan Brigadir Dwi Purwanto (29) Rabu (9/9) malam, mengaku tidak tahu kalau orang yang dibacoknya adalah polisi.

“Benar-benar tidak tahu aku bang kalau yang kubacok itu polisi,” akunya di Polsek Medan Timur, Kamis (10/9). Epo membacok Dwi setelah melihat abangnya yang bernama Joni (30), dipiting korban di Jalan Ampera, Kel. Sei Sikambing C.

Sementara itu, Brigadir Dwi Purwanto (29) menyebutkan kalau dirinya terpaksa melepaskan Joni (30) yang telah dipitingnya, karena merasa nyawanya terancam setelah keningnya dibacok Epo.

“Tidak mungkin pelaku kupegang terus. Maulah aku dibacok adiknya sampai mati. Untung pelaku Epo ditangkap rekan-rekanku,” jelasnya.

Hal senada dikatakan rekannya, Brigadir Indra (35). Ia mengatakan, tidak memperdulikan pelaku Joni yang kabur setelah melihat rekannya dibacok.

“Jadi malam itu kami terpaksa fokus menangkap pelaku Epo yang membacok rekan kita. Setelah dibacoknya rekan kami, pelaku berlari ke arah kami sambil membawa parang dan mau menyerang. Makanya kami beri tembakan. Setelah kami amankan, lalu kupanggil tim lain untuk membantu korban untuk dilarikan kerumah sakit karena sudah banyak mengluarkan darah,” pungkasnya.

“Kita juga masih melakukan pengejaran terhadap Joni (30) yang melarikan diri. Dari pelaku kita amankan 1 paket sabu- sabu seharga Rp 100.000 ribu dan parang dengan panjang 50 cm,” terang Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, AKP Alexander Piliang. (riz/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Polisi Amankan Pencuri Kabel Telekomunikasi

Diseminasi Aplikasi DiTenun

5.023 Mahasiswa Baru UMSU Ikuti PKKMB

Artikel Terbaru

/