26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Eldin Soroti BPJS Nelayan

Foto: Istimewa Eldin dan Akhyar menghadiri pelantikan DPC HNSI Kota Medan di wisma Hanafiah, Lantamal I, Medan Belawan, Jumat (11/9/2015).
Foto: Istimewa
Eldin dan Akhyar menghadiri pelantikan DPC HNSI Kota Medan di wisma Hanafiah, Lantamal I, Medan Belawan, Jumat (11/9/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Misi untuk mensejahterakan nelayan menjadi komitmen utama Pemerintahan ke depan. Pasalnya, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perikanan dan Kelautan yang dipimpin Susi Pudjiastuti memiliki fokus di bidang kemaritiman. Buktinya ada anggaran sebesar Rp15 Triliun untuk peningkatan hasil tangkapan nelayan di Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumut, Syah Afandin pada saat pelantikan DPC HNSI Kota Medan periode 2015-2020, di Wisma Hanafiah, Lantamal I, Medan Belawan, Jumat (11/9).

Syah Afandin yang biasa disapa Ondin mengatakan, Menteri Perikanan Dan Kelautan, Susi Pujiastuti sudah menetapkan HNSI sebagai stake holder kementriannya. Hal itu sesuai dengan kesepakatan pada empat hari lalu di Jakarta.

“Ini kabar gembira bagi kita, apalagi HNSI fibolehkan membentuk koperasi dan asosiasi agar bisa mendapatkan bantuan langsung dari kementrian, khusus kepada wilayah perbatasan dengan negara luar, kementrlerian akan memberikan bantuan Rp100 miliar. Inilah yang nantinya perli sinergi HNSI dengan Pemerintah,” sebutnya.

Hari ini, paparnya sudah hadir pasangan Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin dan Ir Akhyar Nasution. Semoga apa yang disampaikan tadi didengarnya, dimasukkan dalam ingatan dan dijadikan sebagai program kerja until nelayan. “Saya yakin Eldin dan Akhyar berjuang untuk sejahterakan Nelayan, sama seperti apa yang akan dilakukan HNSI,” ucapnya. “Jadi untuk apalagi cari yang lain kalau Eldin dan Akhyar sudah dengarkan masukkan nelayan dan HNSI,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Ketua DPC HNSI Kota Medan, HT Bahrumsyah SH menyebutkan, di hati pengurus HNSI Kota Medan sudah dipatri untuk sejahterakan Nelayan, jadi apapun halangan dan rintangan perjuangan HNSI dalam memperjuangakan kesejahteraan menjadi musuh kami.

Perlu diketahui, paparnya, Semarang ini limbah industrial sangat mempengaruhi hasil tañgkapan Nelayan, maka untuk itu Pak Akhyar selaku warga Medan bagian Utara, sebaiknya ikut memperjuangkan ini agar ke depannya industri tak srmbarangan membuang limbah.

“HNSI tak main-main dengan ini, bagi industri yang masih beroperasi membuang limbah ke laut akan dilaporkan dengan sanksi pidana. Apalagi HNSI akan mengawal berjalannya Medan bagian Utara sebagai kawasan minapolitan,” ucapnya.

Tak hanya itu, guna mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat, Bahrumsyah menyebutkan, setelah pelantikan ini, pengurus akan konsolidasi ke rukun Nelayan, sekaligus mendata jumlah Nelayan di Kota Medan. Hal ini dilakukan agar ke depannya Seluruh Nelayan dapat BPJS, bantuan perumahan serta beasiswa pendidikan kepada anak-anak Nelayan.

Mendengarkan paparan tersebut, Dzulmi Eldin kepada wartawan menyampaikan, program bantuan kesejahteraan Nelayan sampai saat ini sudah berjalan. Mulai bantuan alat tangkapan, asuransi kesehatan Dan Pendidikan serta rumah.

“Memang jumlahnya belum mencakupi keseluruhan Nelayan, ke depan Pemerintah ke depan akan kerjasama dengan HNSI guna menyahuti kebutuhan-kebutuhan Nelayan. Apalagi potensi dari laut kita di Belawan cukup besar, namun resiko sangat tinggi. Ke depan, Seluruh nelayan akan diberikan asuransi kesehatan yang saat ini sudah ada 250 ribu jiwa ditanggung Pemko Medan,” sebutnya.

Sementara itu, dalam sambutannya Akhyar Nasution menyebutkan, Pemerintahan Pusat sedang gencat membuat program kemaritiman. Dengan adanya fokus ini, tentunya akan bisa mendorong sejumlah program kemaritiman kita di Kota Medan. Bukti keseriusan Pak Eldin pada 2016, akan dibangun tanggul rob, hal ini karena sudah selesainya Detail Enginering Desaign (DED).

“Pembangunan tanggul inilah awal terwujudnya waterfront city, yang merupakan Medan bagian Utara sebagai pertumbuhan ekonomi baru di Kota Medan. Secara otomatis, wisata sejarah dan danau Siombak akan menjadi tujuan wisata utama di kawasan ini,” sebutnya.

Lebih lanjut, dia menyebutkan, inilah satu bukti komitmen Dzulmi Eldin Dan Akhyar Nasution dalam mensejahterakan Nelayan. “Pak Eldin sudah berbuat, saya akan bantu apa yang sudah dibuat Pak Eldin untuk nelayan,” sebutnya.

Pada kesempatan itu, Akhyar Nasution mendapat informasi ada empat nelayan warga Lorong Melati, Kecamatan Medan Belawan yang ditangkap Polisi di Raja Malaysia. Ke empatnya ditangkap karena menorobos masuk ke perairan Malaysia. “Teman-teman HNSI Medan Tadi saya sempat bertemu dengan empat istri bersama anak-anak nelayan.

Hadir pada kesempatan tersebut, Plh Wali Kota Medan diwakili Asisten Ekonomi Dan Pembangunan Qamarul Fattah, Danlantamal I Belawan diwakili Letkol Ismail Rambe, Danramil Belawan, Kapolsek Belawan, Camat Medan Belawan serta sejumlah pengurus DPD HNSI Sumut serta DPC HNSI Labuhanbatu, Batubara, Dan Asahan. (dik/ril)

Foto: Istimewa Eldin dan Akhyar menghadiri pelantikan DPC HNSI Kota Medan di wisma Hanafiah, Lantamal I, Medan Belawan, Jumat (11/9/2015).
Foto: Istimewa
Eldin dan Akhyar menghadiri pelantikan DPC HNSI Kota Medan di wisma Hanafiah, Lantamal I, Medan Belawan, Jumat (11/9/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Misi untuk mensejahterakan nelayan menjadi komitmen utama Pemerintahan ke depan. Pasalnya, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perikanan dan Kelautan yang dipimpin Susi Pudjiastuti memiliki fokus di bidang kemaritiman. Buktinya ada anggaran sebesar Rp15 Triliun untuk peningkatan hasil tangkapan nelayan di Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumut, Syah Afandin pada saat pelantikan DPC HNSI Kota Medan periode 2015-2020, di Wisma Hanafiah, Lantamal I, Medan Belawan, Jumat (11/9).

Syah Afandin yang biasa disapa Ondin mengatakan, Menteri Perikanan Dan Kelautan, Susi Pujiastuti sudah menetapkan HNSI sebagai stake holder kementriannya. Hal itu sesuai dengan kesepakatan pada empat hari lalu di Jakarta.

“Ini kabar gembira bagi kita, apalagi HNSI fibolehkan membentuk koperasi dan asosiasi agar bisa mendapatkan bantuan langsung dari kementrian, khusus kepada wilayah perbatasan dengan negara luar, kementrlerian akan memberikan bantuan Rp100 miliar. Inilah yang nantinya perli sinergi HNSI dengan Pemerintah,” sebutnya.

Hari ini, paparnya sudah hadir pasangan Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin dan Ir Akhyar Nasution. Semoga apa yang disampaikan tadi didengarnya, dimasukkan dalam ingatan dan dijadikan sebagai program kerja until nelayan. “Saya yakin Eldin dan Akhyar berjuang untuk sejahterakan Nelayan, sama seperti apa yang akan dilakukan HNSI,” ucapnya. “Jadi untuk apalagi cari yang lain kalau Eldin dan Akhyar sudah dengarkan masukkan nelayan dan HNSI,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Ketua DPC HNSI Kota Medan, HT Bahrumsyah SH menyebutkan, di hati pengurus HNSI Kota Medan sudah dipatri untuk sejahterakan Nelayan, jadi apapun halangan dan rintangan perjuangan HNSI dalam memperjuangakan kesejahteraan menjadi musuh kami.

Perlu diketahui, paparnya, Semarang ini limbah industrial sangat mempengaruhi hasil tañgkapan Nelayan, maka untuk itu Pak Akhyar selaku warga Medan bagian Utara, sebaiknya ikut memperjuangkan ini agar ke depannya industri tak srmbarangan membuang limbah.

“HNSI tak main-main dengan ini, bagi industri yang masih beroperasi membuang limbah ke laut akan dilaporkan dengan sanksi pidana. Apalagi HNSI akan mengawal berjalannya Medan bagian Utara sebagai kawasan minapolitan,” ucapnya.

Tak hanya itu, guna mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat, Bahrumsyah menyebutkan, setelah pelantikan ini, pengurus akan konsolidasi ke rukun Nelayan, sekaligus mendata jumlah Nelayan di Kota Medan. Hal ini dilakukan agar ke depannya Seluruh Nelayan dapat BPJS, bantuan perumahan serta beasiswa pendidikan kepada anak-anak Nelayan.

Mendengarkan paparan tersebut, Dzulmi Eldin kepada wartawan menyampaikan, program bantuan kesejahteraan Nelayan sampai saat ini sudah berjalan. Mulai bantuan alat tangkapan, asuransi kesehatan Dan Pendidikan serta rumah.

“Memang jumlahnya belum mencakupi keseluruhan Nelayan, ke depan Pemerintah ke depan akan kerjasama dengan HNSI guna menyahuti kebutuhan-kebutuhan Nelayan. Apalagi potensi dari laut kita di Belawan cukup besar, namun resiko sangat tinggi. Ke depan, Seluruh nelayan akan diberikan asuransi kesehatan yang saat ini sudah ada 250 ribu jiwa ditanggung Pemko Medan,” sebutnya.

Sementara itu, dalam sambutannya Akhyar Nasution menyebutkan, Pemerintahan Pusat sedang gencat membuat program kemaritiman. Dengan adanya fokus ini, tentunya akan bisa mendorong sejumlah program kemaritiman kita di Kota Medan. Bukti keseriusan Pak Eldin pada 2016, akan dibangun tanggul rob, hal ini karena sudah selesainya Detail Enginering Desaign (DED).

“Pembangunan tanggul inilah awal terwujudnya waterfront city, yang merupakan Medan bagian Utara sebagai pertumbuhan ekonomi baru di Kota Medan. Secara otomatis, wisata sejarah dan danau Siombak akan menjadi tujuan wisata utama di kawasan ini,” sebutnya.

Lebih lanjut, dia menyebutkan, inilah satu bukti komitmen Dzulmi Eldin Dan Akhyar Nasution dalam mensejahterakan Nelayan. “Pak Eldin sudah berbuat, saya akan bantu apa yang sudah dibuat Pak Eldin untuk nelayan,” sebutnya.

Pada kesempatan itu, Akhyar Nasution mendapat informasi ada empat nelayan warga Lorong Melati, Kecamatan Medan Belawan yang ditangkap Polisi di Raja Malaysia. Ke empatnya ditangkap karena menorobos masuk ke perairan Malaysia. “Teman-teman HNSI Medan Tadi saya sempat bertemu dengan empat istri bersama anak-anak nelayan.

Hadir pada kesempatan tersebut, Plh Wali Kota Medan diwakili Asisten Ekonomi Dan Pembangunan Qamarul Fattah, Danlantamal I Belawan diwakili Letkol Ismail Rambe, Danramil Belawan, Kapolsek Belawan, Camat Medan Belawan serta sejumlah pengurus DPD HNSI Sumut serta DPC HNSI Labuhanbatu, Batubara, Dan Asahan. (dik/ril)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/